MASALAH YANG SERING DIHADAPI PETANI

5.7 PROGRAM PEMERINTAH

Untuk penyelesaian masalah 3 menggunakan metode deskriptif atau menjelas secara langsung. Progaram pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian ialah sekolah lapang yang kepada petani program ini dibuat pemerintah kepada petani. Sekolah lapang ini biasanya dibawakan oleh seorang penyuluh kepada petani Padi Sawah di kecamatan Rawang Panca Arga. Sekolah Lapang ini biasanya dilakukan setiap tahunnya pada musim tanam. Penyedian pupuk bersubsidi kepada petani dari pemerintah di daerah penelitian. Program sekolah lapang dimana petani di beritahu metode tanam yang tepat dan yang terbaru agar produksi padi sawah petani meningkat dengan meningkatnya produksi padi sawah maka pendapatan petani di daerah penelitian meningkat. Peserta didalam sekolah petani ialah seorang petani dari kelompok tani dari setiap dusun di Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan. Dalam Pertemuannnya sekolah lapang dilaksanakan sebanyak 24 kali dalam 1 tahun. Sekolah lapang dibawakan oleh penyuluh kepada petani. Dengan tersedianya pupuk bersubsidi maka biaya saprodi petani akan berkurang. Hal ini disebabkan Harga pupuk bersubsidi lebih murah dibandingkan pupuk yang tidak bersubsidi. Dengan berkurangnya biaya saprodi untuk pupuk maka pendapatan petani padi sawah akan meningkat.

5.8 MASALAH YANG SERING DIHADAPI PETANI

Untuk permasalah ke 4 mengunakan metode deskriptif atau menjelas secara langsung kondisi atau masalah yang sering terjadi di daerah tempat Universitas Sumatera Utara penelitan. Masalah yang sering dihadapi oleh petani di daerah penelitian ialah Hama dan penyakit pada usahataninya. Jenis hama dan penyakit yang sering dihadapi petani dalam usahataninya diantaranya ialah: 1. Hama dan penyakit a. Hama pada tanaman padi sawah dimana masalah ini tidak pernah kunjung berhenti disetiap musim Tanam. Hama yang sering dihadapi oleh petani ialah:  Hama Tikus Hama ini biasanya menyerang tanaman padi sawah pada saat musim tanam, bagian yang sering diserang hama ini ialah bagian pangkal padi sehingga mengakibatkan tanaman padi rusak karena serangan ini. Sehingga dapat mengurangi produksi padi sawah.  Hama Wereng Hama ini biasanya menyerang tanaman padi sawah pada umur atau usia padi sawah berkisar 1 – 2 minggu. Bagian yang sering diserang hama ini ialah bagian akar tanaman padi sawah. Hama ini sering ada di tanah yang mengandung unsur hara N yang tinggi.  Hama Putih Palsu Hama putih palsu biasanya menyerang daun, ia akan menyerang jaringan hijau di daun namun dari lipatan daun. Pada permukaan di bawah daun ia akan meninggalkan bekas seperti noda yang berwarna putih. Biasanya ia sangat aktif pada malam hari.  Penyakit Universitas Sumatera Utara Penyakit padi sawah yang sering dihadapi petani padi sawah didaerah penelitian ialah:  Penyakit Blast Penyakit Blast dapat muncul pada daun, batang, malai, bulir padi. Bercak pada daun leaf blas berbentuk belah ketupat, awalnya hijau keabu-abuan kemudian putih dan akhirnya abu-abu dengan bagian tepi berwarna coklat atau coklat kemerahan. Bentuk dan warna bercak bervariasi tergantung keadaan lingkungan, umur bercak, ketahanan padi. Pada gejala busuk leher neck blast tangkai mulai busuk dan patah. Pada malai mengalami hampa karena penyakit terjadi sebelum masa pengisian bulir. Busuk juga dapat terjadi pada seludang daun dan bercak-bercak kecil pada bulir padi. Penyebab penyakit ini biasanya disebabkan kelebihan unsur nitrogen dan kekurangan air. Contoh penyakit Blast dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Penyakit blas pada padi sawah  Penyakit Tungro Universitas Sumatera Utara Tungro disebabkan oleh infeksi dua jenis virus: Rice Tungro Bacilliform Virus RTBV dan Rice Tungro Spherical Virus RTSV. Sinergisme kedua virus ini menyebabkan pertumbuhan tanaman tehambat, daun berwarna kuning sampai orange, jumlah anakan berkurang. Infeksi RTBV saja hanya menimbulkan gejala sedang, dan infeksi RTSV saja gajala sangat lemah. Keparahan gejala tergantung dari varietas padi, strain virus, umur tanaman saat terinfeksi dan keadaan lingkungan. Penyakit Tungro dapat dilihat pada Gambar 3: Gambar 3 . Penyakit tungro pada tanaman padi sawah  Penyakit Bercak Coklat Gejala pada daun berupa bercak memanjang oval bertepi coklat tua dan bagian tengah kuning pucat, kelabu, dan kadang dikelilingi “halo”. Bila terserang berat daun menjadi kering, Universitas Sumatera Utara batang dan tangkai bulir terinfeksi patah sehingga biji keriput; atau tanaman tidak membentuk malai atau malai tidak keluar dari upih. Pada bulir padi hanya sebagian biji pada malai yang terserang; bercak berwarna coklat. Gejala penyakit ini dapat dilihat pada Gambar 4 Gambar 3. Penyakit bercak coklat pada padi sawah Untuk masalah ke 5 menggunakan metode deskriptif atau menjelaskan bagaimana petani dapat menyelesaikan masalah yang sering kali dihadapi oleh petani didaerah penelitian. Untuk mengatasi masalah hama yang sering dihadapi oleh petani dengan cara yaitu: a. Hama tikus Untuk mengatasi masalah hama tikus petani memasang perangkap untuk membunuh atau mengurangi habitat tikus, melakukan penanaman serempak, mengecilkan pematang sawah. Universitas Sumatera Utara b. Hama wereng Untuk mengatasi masalah hama wereng di daerah penelitian petani melakukan atau pemberian isektisida untuk mengurangi serangan hama wereng. c. Hama putih palsu Untuk mengatasi hama putih palsu petani didaerah penelitian melakukan pemberian isektisida untuk mngambat serangan hama putih palsu. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pendapatan petani padi sawah pada daerah penelitian tinggi diatas UMR Upah Minium Regional sebesar Rp. 21.184.484 per Ha per musim tanam 2. Dari hasil penilitian ini uji f dapat dilihat pada tabel anova pada lampiran, diketahui bahwa fhitung = 744,802 dan ftabelα:0.05= 2,98 maka fhitung dari Ftabel dan sig f 0.00 0,05 yang artinya Ho ditolak H1 diterima maka secara bersamaan variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Dimana variabel bebas ialah luas lahan, harga, biaya produksi berpengaruh secara bersamaan terhadap pendapatan variabel terikat dan secara parsial pengaruh variabel bebas dapat dilihat dibawa ini: a. Luas lahan dapat diketahui bahwa T hitung = 30,856 dan Ttabel = 1,711 maka T hitung Ttabel dan sig 0,00 0.05 maka luas lahan berpengaruh terhadap pendapatan petani. Koefisien regresi luas lahan b. Harga dapat diketahui Thitung = 3,828 dan Ttabel = 1,711 Maka Thitung Ttabel dan sig 0,001 0.05 maka harga berpengaruh terhadap pendapatan petani. c. Biaya dapat diketahui Thitung = -8,233 dan Ttabel = 1,711 maka Thitung Ttabel, dan memiliki sig 0,00 0,05 maka biaya produksi berpengaruh terhadap pendapatan petani. 55 Universitas Sumatera Utara 3. Progaram pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian ialah sekolah lapang yang kepada petani program ini dibuat pemeritah untuk meningkatkan produksi padi sawah di daerah penilitian. 4. Masalah yang sering dihadapi oleh petani ialah Hama dan penyakit, hama yang sering dihadapi oleh petani yaitu hama tikus, hama wereng, hama putih palsu dan penyakit padi sawah yang sering dihadapi oleh petani padisawah di daerah penelitian ialah penyakit blas, penyakit tungro dan penyakit bercak cokelat. 5. Untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani ialah dengan melakukan pemberian isektisida untuk menghambat perkembangan hama dan penyakit padi sawah. Saran 1. Untuk petani padi sawah terus meningkatkan produksi padi sawah dalam usahatani yang dilakukannya 2. Untuk pemerintah mennambahkan program untuk meningkatkan pendapatan petani padi sawah. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi

2.1.1 Klasifikasi Tanaman Padi

Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyte Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monotyledonae Keluarga : Gramineae Genus : Oryza Spesies : Oryza spp. Sujatmoko, 2011 Menurut AAK 1990 padi termasuk tergolong tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya satu kali berproduksi dan setelah itu akan mati atau dimatikan. Tanaman padi merupakan salah satu komoditas pertanian yang menghasilkan limbah yang berupa jerami sebanyak 3,0 – 3,7 tonha.

2.1.2 Varietas Tanaman Padi

Varietas padi merupakan salah satu teknologi utama yang mampu meningkat produktivitas padi dan pendapatan petani. Dengan tersedianya varietas yang telah di lepas pemerintah. Kini petani dapat memilih varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat, berdaya hasil dan benilai jual tinggi. Varietas padi merupakan teknologi yang paling mudah di adopsi oleh petani dan praktis. Penggunaan benih bersertifikat dan benih dengan benih vigor tinggi sangat disarankan, karena: 6 Universitas Sumatera Utara 1. Benih bermutu akan menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak 2. Benih yang baik akan menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhaan yang seragam 3. Ketika ditanam pindah, bibit dari benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan tegar 4. Benih yang baik akan memperoleh hasil yang tinggi Helmi,2009.

2.2 Luas Lahan