Pendataan Keluarga Pembinaan Pengelolan Usaha Pengembangan dan Pembinaan Tenaga Terampil

2.6.4 Pokok-pokok Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga A.

Persiapan Untuk terjadinya proses pemberdayaan keluarga yang terkait dengan upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pendataan Keluarga

Pendataan keluarga merupakan kegiatan strategis program KB nasional yang dilakukan setiap tahun mulai pada tahun 1993. Data dikumpulkan dengan mendatangi setiap keluarga di Indonesia door to door service yang dilakukan oleh PLKB dan institusi masyarakat seperti PPKBD dan PKK. Data keluarga menghasilkan potret keluarga menurut tahapan kesejahteraan keluarga, termasuk kondisi keluarga pra sejahtera dan sejahtera Imiskin. Hasil pendataan ini kemudian dibahas bersama guna meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mengatasi masalah kemiskinan, dari masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat. Hasil pendekatan keluarga tahun 1995 khususnya pendataan keluarga pra sejahtera dan sejahatera I, digunakan sebagai landasan untuk menentukan pengumpulan dan pembentukan kelompok UPPKS yang dapat menerima skim Takesra dan Kukesra.

2. Pertemuan Sarasehan

Sarasehan dilakukan berbarengan dengan upaya menggalang dukungan dan kegiatan gotong royong untuk menyelesaian masalah setempat dan dilaksanakan melalui berbagai forum yang ada seperti musyawarah membangun desa, rakorbang atau rapat kerja. Hal yang penting dalam sarasehan tersebut adalah masyarakat dapat merumuskan dan menetapkan sasaran keluarga miskin oleh mereka sendiri. Kemudian merangsang bentuk-bentuk intervensinyasektor-sektor bagi masalah yang tidak dapat diselesaikan ditingkat bawah. Universitas Sumatera Utara

B. Pelaksanaan 1.

Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Rangkaian kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga dilaksanakan melalui kelompok UPPKS. Kelompok ini merupakan wadah dan sarana untuk mendapatkan akses dan fasilitas yang dibutuhkan bagi pengembangan aktualitas diri keluarga. Melalui pendekatan kelompok, diharapkan terjadi proses saling tukar pengalaman diantara anggotanya yang merupakan bagian dari proses pembelajaran yang berlangsung secara berkesinambungan untuk menciptakan semangat dan mengembangkan kemampuan berwirausaha. Pada akhirnya kelompok ini diharapkan dapat mengantarkan anggotanya menjadi wirausaha yang mandiri. Upaya penumbuhan dan pengembangan kelompok dilingkapi oleh dukungan berbagai pihak, terutama oleh pemerintah kabupatenkota, lintas sektor, perbankan, dan lembaga ketahanan masyarakat yang berfungsi sebagai pendamping usaha kelompok.

2. Pembinaan Pengelolan Usaha

Pembinaan pengelolaan usaha merupakan rangkaian proses mulai dari sumberdaya manusia, kemitraan, jaringan usaha, produksi permodalan dan pemasaran yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Pembinaan secara khusus dilakukan oleh tingkat pusat dan propinsi, yang kemudian dijabarkan oleh BKKBN kabupatenkota. Pembinaan ini dimulai dari pengumpulan data basis kelompok UPPKS proses pengelolaan usaha sampai dengan pemasaran. Universitas Sumatera Utara Rangkaian kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha kelompok UPPKS, terdiri dari: a. Peningkatan sumber daya manusia b. Pengembangan kemitraan c. Pengembangan jejaring usaha d. Pembinaan produksi e. Pembinaan permodalan dan lembaga keuangan mikro f. Pembinaan pemasaran

3. Pengembangan dan Pembinaan Tenaga Terampil

Keluarga yang tidak memiliki minat dan kemampuan menjadi pengusaha mikro akan diarahkan menjadi tenaga terampil melaui pelatihan keterampilan sesuai dengan minat, bakat dan potensi yang dimiliki. Kegiatan ini dibantu juga oleh lintas sektor departemen tenaga kerja melakukan kerjasama dengan Balai Latihan Kerja dan Mobile Training Unit yang melatih kelompok UPPKS, misalnya usaha menjahit, bordir, membuat kue, makananminuman, kerajinan, salon, tenaga service. Upaya yang dilaksanakan dalam pengembangan dan pembinaan tenaga terampil meliputi: a. Peningkatan jaringan kemitraan b. Penyedian modal pelatihan keterampilan

4. Pengembangan Kelompok-Kelompok Sosial Dengan Muatan Ekonomi