Usaha perbaikan gizi keluarga dengan lebih intens dan berkesinambungan karena ada kegiatan ekonominya.
5. Pemetaan Kelompok UPPKS
Kelompok UPPKS dibagi atas beberapa klasifikasi yang terdiri dari: a.
Kelompok UPPKS Dasar, yaitu kelompok UPPKS dengan kriteria: pengurus kelompok belum lengkap, pembukuan sederhana, pertemuan kelompok
bulanan, usaha sebatas simpan pinjam, dan belum memperoleh pinjaman kredit komersial.
b. Kelompok UPPKS Berkembang, yaitu kelompok UPPKS dengan kriteria:
pengurus kelompok lengkap ketua, sekretaris, bendahara pembukuan lengkap, pertemuan intensif, melakukan berbagai jenis usaha, modal dari
anggota dan dari sumber semi komersial. c.
Kelompok UPPKS Mandiri, yaitu kelompok UPPKS dengan kriteria: pengurus kelompok lengkap, pembukuan lengkap, pertemuan mingguan,
melakukan berbagai jenis usaha, menggunakan Alat Teknologi Tepat Guna, modal pinjaman komersial.
C. Permodalan dan Kelembagaan
Pembiayaan atau pendanaan merupakan hal yang sangat penting dan harus dipikirkan untuk kesinambungan jalannya usaha kelompok. Banyak kelompok yang
tidak dapat melanjutkan usahanya karena kekurangan modal atau tidak adanya kelanjutan pinjaman berikutnya yang memperlancar jalannya usaha. Kesulitan utama
yang dihadapi oleh para pengusaha mikro dan kecil adalah persoalan permodalan. Sektor ekonomi ini tidak dapat mengakses perbankan, karena skalanya yang
begitu kecil untuk mampu menjangkau perbankan. Pelayanan perbankan yang memfokuskan pada UKM dapat memberikan pinjaman minimal Rp 5 juta, banyak
Universitas Sumatera Utara
perbankan tidak dapat menjangkau bila harus melayani kredit dibawah Rp 5 juta. Kendalanya yaitu ongkos operasional bank menjadi terlalu mahal, adapun bank yang
melakukannya adalah Bank BRI namun cakupannya sangat terbatas.
D. Alur Pembiayaan Usaha Mikro
Pembiayaan usaha mikro UPPKS merupakan suatu sistem penyaluran pinjaman kredit kepada kepada kelompok UPPKS dari berbagai sumber dana serta
sistem pengembalian angsuran dari kelompok UPPKS kepada penyandang dana secara terstruktur dan teratur. Pembiayaan untuk usaha mikro adalah hal yang sangat
penting dalam rangka menjamin kelangsungan usaha kelompok dan kemampuan menjangkau anggota kelompok dari keluarga miskin untuk dapat mengakses sumber
permodalan. Untuk kelancaran hal tersebut perlu dilibatkan berbagai sistem keuangan mikro baik lembaga keuangan bukan bank maupun perbankkan dan
penyandang dana. Berdasarkan pengalaman pelaksanaan usaha ekonomi keluarga, dapat
digambarkan alur model yang telah dikembangkan dan sedang dirintis untuk pembiayaan usaha mikro sebagai berikut:
1 Sistem Penyaluran Pinjaman Kredit
Kredit usaha mikro–layanan tanpa agunan bank mandiri melalui skim kredit yaitu suatu program penyaluran kredit mikro dengan sistem dana penjaminan
dari pemerintah yang langsung melayani berbagai kelompok usaha ekonomi produktif termasuk UPPKS. Model yang telah dikembangkan seperti diatas bukanlah
satu-satunya. Masih banyak model-model yang telah dikembangkan oleh daerah misalnya melalui Bank umum daerah, proyek pemerintah dalam rangka pengentasan
kemiskinan, dana community development, dana pemberdayaan masyarakat, dan partisipasi masyarakat. Oleh karena itu model-model tersebut dapat berkembang
Universitas Sumatera Utara
seiring dengan waktu akibat terjadinya perubahan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
2 Sistem Perguliran Pinjaman
Tujuan dari sistem ini adalah memperluas akses anggota atau kelompok lain untuk mendapatkan kesempatan memperoleh kredit modal dan investasi. Untuk itu
perlu diterapkan berbagai sistem tanggung renteng dan upaya pendampingan yang dapat menjamin kembalinya modal pinjaman yang melibatkan peran-peran asosiasi
atau lembaga keuangan mikro bukan bank sebagai pengelola keuangan di tingkat lapangan.
E. Pengorganisasian a. Kelompok