Defenisi Operasional Defenisi konsep dan Defenisi Operasional .1 Defenisi Konsep

5. Implementasi pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di kelurahan Sukaramai I kecamatan Medan Area adalah suatu proses penilaian terhadap pelaksanaan program untuk kemandirian masyarakat oleh BKKBN, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

2.8.2 Defenisi Operasional

Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian, dapat dikemukakan bahwa perumusan defenisi operasional adalah langkah lanjutan dari defenisi konsep. Jika perumusan defenisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep, baik berupa objek, peristiwa maupun fenomena yang diteliti, maka perumusan operasional ditujukan dalam upaya transformasi konsep kedunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat diobservasi Siagian, 2011: 141. Defenisi operasional dalam Implementasi Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Sukaramai I Kecamatan Medan Area dapat diukur melalui indikator sebagai berikut: 1. Pemahaman program, yaitu: - Sumber informasi responden tentang uppks - Pemahaman responden setelah mendapatkan informasi program uppks - Pihak yang mengajakmendorong untuk mengikuti program uppks - Pengetahuan responden mengenai pihak penyelenggara program uppks. Universitas Sumatera Utara 2. Pencapaian tujuan, meliputi: - Meningkatkan pemberdayaan keluarga dibidang ekonomi - Melatih keluarga, ksususnya wanita - Meningkatkan kemandirian dan ketahanan keluarga - Meningkatkan upaya penanggulangan kemiskinan 3. Ketepatan waktu, meliputi: - Tahun responden menjadi anggota kelompok uppks - Informasi yang akan diselenggarakanya tentang program uppks - Waktu pemberian bimbingan menjadi anggota uppks - Kesesuaian waktu pemberian bantuan dengan waktu berjalanya usaha kelompok uppks 4. Manfaat program: - Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah kemiskinan memang telah ada sejak kala. Berbagai upaya telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk penanggulangan kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dipandang dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainya yang tersedia pada zaman modern. Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang memiliki beban cukup berat dalam pembangunan yang ditandai dengan kerentanan, ketidakberdayaan, keterisolasia, serta ketidakmampuan untuk memyampaikan aspirasi. Kondisi kemiskinan Indonesia semakin parah akibat krisis ekonomi pada tahun 1998. Namun ketika pertumbuhan ekonomi yang sempat menurun akibat krisis dapat teratasi dan dapat dipulihkan, kemiskinan tetap saja sulit untuk ditanggulangi. Pada tahun 1999, 27 dari total penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebanyak 33,9 penduduk desa dan 16,4 penduduk kota adalah orang miskin. Krisnamurthi dan Nyanyu 2004. Dampak kemiskinan yang tentu dirasakan oleh penderita baik secara individu atau keseluruhan masyarakat meliputi berbagai bidang-bidang yang sangat penting dan saling mempengaruhi sama satu lain dalam kehidupan yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan politik. Dari segi pendidikan, kemiskinan tentunya akan mengarah kepada tingkat pendidikan, keterampilan yang rendah dan angka huruf buta yang tinggi. Dari segi kesehatan, kemiskinan membatasi akses untuk Universitas Sumatera Utara