Provinsi dan Pusat Kerangka Pemikiran

1. Membuat rencana kerja berdasarkan data dari pendataan keluarga dan data sekunder lainnya 2. Melakukan implementasi hasil kerja 3. Memecahkan masalah dan memberikan solusi usaha mikro 4. Membangun wadah koordinasi bagi komunikasi, informasi dan edukasi usaha-usaha mikro 5. Menggali pembiayaan untuk usaha mikro dan sistem perguliran pinjaman 6. Merujuk permasalah yang diperlukan penyelesaian ke tingkat lebih atas Agar program pemberdayaan ekonomi keluarga ditingkat desakeckabupaten berjalan secara efektif, fungsi yang mendasar dari kelompok teknis harus dijalankan. Pada kenyataannya fungsi kelompok teknis berjalan tersendat-sendat sesuai dengan keberadaan program. Untuk itu dukungan dan motivasi pertemuan teknis sangat diperlukan, seperti Advokasi dan KIE, tenaga SDM dan dukungan fasilitas sarana.

c. Provinsi dan Pusat

Tingkat Provinsi dan Pusat melalui Kelompok Kerja Operasional. Forum tersebut perlu melakukan pertemuan rutin bulanan dengan fungsi utama mengaktifkan dan melakukan implementasi kelompok teknis kabupatenkota maupun kecamatan yang akan menjaga kesinambungan usaha mikro. 1. Melakukan perencanaan dan supervisi 2. Melakukan implementasi dan umpan balik 3. Menggali terobosan bagi kesinambungan usaha mikro 4. Mengaktifkan dan menyuburkan jaringan Lembaga Keuangan Mikro daerah 5. Menggali sumber dana baru 6. Melancarkan sistem perguliran dana kelompok. Universitas Sumatera Utara

2.7 Kerangka Pemikiran

Indonesia memiliki persoalan kemiskinan yang tidak kunjung terselesaikan. Berbagai usaha telah di lakukan pemerintah, namun persoalan kemiskinan tetap saja membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah. Kebijakan publik yang di canangkan pemerintah adalah salah satu upaya menyelesaikan persoalan kemiskinan, banyak upaya dari pemerintah yang telah dilakukan untuk mendapatkan perubahan diberbagai bidang dan berbagai macam kebijakan pula. Fungsi dari kebijakan tersebut adalah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam masyarakat. Salah satu pihak yang dianggap memiliki tanggung jawab untuk melakukan perubahan dan perbaikan tersebut adalah negara, sehingga kebijakan sosial dapat dilihat sebagai salah satu upaya yang direncanakan dan dilaksanankan negara untuk memecahkan masalah sosial tersebut. Setidak-tidaknya merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi yang tidak diharapkan tadi. Melalui kebijakan sosial pemerintah mulai memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat untuk dikembangkan. Sasaran utama pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat yang terpinggirkan, termasuk kaum perempuan. Demikian pula masyarakat lain yang terabaikan. Diharapkan dengan adanya kebijakan publik dan yang berujung kepada kebijakan sosial maka proses pemberdayaan masyarakat guna menciptakan kesejahteraan sosial sosial bagi bangsa indonesia. BKKBN telah mempelopori program UPPKS sejak 1979. Program ini merupakan model yang berfungsi menggerakkan roda ekonomi keluarga melalui pembelajaran usaha ekonomi dengan cara menggugat minat dan semangat keluarga untuk berwirausaha. Tujuan akhir yang ingin diperoleh adalah terjadinya perubahan perilaku keluarga, yakni keluarga yang mau, tahu dan mampu melakukan usaha ekonomi produktif atau berperilaku ekonomi produktif yang positif. Universitas Sumatera Utara BKKBN melakukan pengembangan ekonomi keluarga yang produktif melalui proses pemberdayaan keluarga tujuannya adalah agar dapat menarik dan mendorong berbagai sumberdaya ekonomi yang tersedia bisa mengalir dan mendukung sasaran yang diperioritaskan BKKBN. Dengan demikian sasaran perioritas pra keluarga sejahtera I pada akhirnya dapat melakukan wirausaha dan sekaligus sebagai akseptor KB secara mandiri. BKKBN telah mempelopori dan mengembangkan upaya tersebut melalui program usaha peningkatan pendapatan keluarga. Program tersebut merupakan integrasi dengan program keluarga berencana yang dicanangkan dalam bentuk kelompok KB dalam rangka pelembagaan dan pembudayaan norma keluarga kecil bahagian dan sejahtera. Salah satu kebijakan sosial pemerintah yaitu program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera. Usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera tersebut merupakan program dari Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional dalam bidang pengelolaan potensi dan sumberdaya yang dimiliki masyarakat. Yang ditangangi langsung oleh Pelaksana Lapangan Keluarga Berencana dan institusi masyarakat seperti PPKBD dan PKK. Sasaran dari UPPKS ini yaitu peserta KB khususnya keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I yang belum menjadi peserta KB, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, keluarga sejahtera III+ sebagai fasilitator remaja yang aktif dalam kegiatan PIK-KRR pria yang aktif dalam paguyuban KB pria keluarga yang aktif dalam kegiatan Bina keluarga balita, Bina keluarga remaja, Bina keluarga lansia peserta KB isteri prajurit TNI yang tinggal di asrama TNI. Salah satu kegiatan dalam UPPKS di kelurahan Sukaramai I merupakan kegiatan khusus untuk kaum perempuan yang terbagi dalam 1 kelompok dan terbagi pula dalam tiga jenis usaha. Yaitu pada sektor perdagangan, industri tekstil dan Universitas Sumatera Utara sektor jasa penjahit. Pada intinya program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga agar masyarakat tersebut mampu meningkatkan taraf hidup mereka dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak. Universitas Sumatera Utara Untuk memperjelas kerangka pemikiran tersebut, dapat di lihat pada bagan ini: Bagan Alir Pikir Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN Pelaksanaan Lapangan Keluarga Berencana PLKB Daerah Kelompok-Kelompok UPPKS - Perdagangan - Industri tekstil - Jasa menjahit IMPLEMENTASI - Pemahaman program - Pencapain Tujuan - Ketepatan waktu - Manfaaat program Universitas Sumatera Utara 2.8 Defenisi konsep dan Defenisi Operasional 2.8.1 Defenisi Konsep