Jenis Layanan bagi Pengguna Tunanetra

perpustakaan dan lingkungan belajar penyandang tunanetra perlu dikelola oleh pihak yang terkait dengan strategi khusus antara lain : 1. Setiap ruang perpustakaan, tempat dimana penyandang tunanetra memperoleh informasi dan tempat duduk, meja, sampai rak-rak buku perlu diberi tandayang dapat diraba oleh tunanetra. Tanda ini dapat berupa tulisan hurus braille maupun tanda-tanda tertentu, misalnya relief-relief gambar. 2. Pengaturan ruangan hendaknya memperhatikan keluluasaan gerak pada penyandang tunanetra agar tidak mengganggu mobilitas mereka. Ruangan hendaknya tidak terlalu sempit dan jarak antara rak satu dengan rak yang lainnya dapat dilalui oleh dua orang atau lebih. 3. Layanan berbasis teknologi diperlukan bagi penyandang tunanetra untuk mengakses informasi. Layanan perpustakaan bagi tunanetra yang mempunyai kelainan sedemikian rupa tentu saja memerlukan berbagai alat yang dapat membantu penyandang tunanetra untuk dapat mengakses informasi. Berbagai alat bantu yang telah dikembangkan oleh berbagai pihak yang menaruh minat pada teknologi layanan bagi tunanetra, menghasilkan alat-alat yang bersifat manual, mekanis, sampai alat elektronik yang canggih.

2.5.1 Jenis Layanan bagi Pengguna Tunanetra

Safaruddin 2010 : 7 juga menyatakan bahwa pelayanan pengguna tunanetra adalah layanan berbasis teknologi bagi tunanetra yang mempunyai kelainan diharapkan dapat membantu penyandang tunanetra untuk dapat mengakses informasi. Berbagai alat bantu yang telah dikembangkan oleh berbagai pihak yang menaruh minat pada teknologi layanan bagi tunanetra, menghasilkan Universitas Sumatera Utara alat-alat yang bersifat manual, mekanis, sampai alat elektronik yang canggih, seperti Komputer dengan program Job Acces With Speech JAWS, Printer Braille Impact Printer, Open Book scanner, DAISY Player Digital Ascesible System Player, Buku bicara Digital Talking Book, Termoform, dan telesensory. Selain layanan keanggotaan dan layanan bantuan pustakawan, jenis layanan yang merupakan bagian penting dalam layanan pengguna tunanetra antara lain : 1. Koleksi Braille. Koleksi Braille adalah koleksi yang khusus diperuntukkan bagi penyandang tunanetra. Koleksi Braille di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra ini berupa buku. Akan tetapi tulisan di dalam buku tersebut adalah tulisan dengan huruf Braille. Huruf-huruf Braille pertama kali diintegrasikan dan dikembangkan oleh Louis Braille pada tahun 1829. Tulisan Braille ini terdiri dari titik-titik. Setiap huruf alphabet diwakili dengan sejumlah titik. Titik-titik tersebut seperti kode yang menonjol pada kertas di dalam buku. Dengan demikian, para penyandang tunanetra dapat membaca gugusan titik di atas kertas melalui sentuhan ujung jari mereka. Hal ini sangat mungkin karena para penyandang tunanetra menggunakan ujung jari mereka untuk meraba tulisan Braille. Hingga saat ini, sistem Braille tidak saja dalam bentuk buku, namun sudah dikembangkan secara online. 2. Digital Talking Book Audio Book Digital Talking Book atau buku bicara merupakan salah satu media yang sangat penting bagi tunanetra dalam mengakses berbagai macam informasi, baik Universitas Sumatera Utara yang berhubungan dengan pendidikan, social, budaya, alam, dan berbagai hal lainnya. Digital talking book merupakan salah satu jenis koleksi yang penting disediakan bagi pengguna tunanetra untuk mengakses informasi. Dibandingkan dengan koleksi tercetak buku Braille biaya produksi digital talking book ini jauh lebih terjangkau. Dalam memenuhi kebutuhan pengguna tunanetra, perpustakaan dapat mengalih mediakan koleksi tercetak seperti buku, jurnal, artikel dan koleksi tercetak lainnya kedalam bentuk audio casette berupa rekaman suara. Selain karena biaya produksi yang relatif murah, digital talking book juga lebih mudah diakses. Pengguna dapat mendengarkannya dalam berbagai keadaan, santai, duduk, ataupun berdiri, selama mereka mempunyai alat pemutarnya. 3. Teknologi Komputer Pengguna tunanetra juga dapat menggunakan teknologi komputer. Mereka dapat menggunakan screen reader pembaca layar untuk mengakses koleksi digital. Beberapa program pembaca layar yang tersedia bagi pengguna tunanetra yang dapat diakses secara gratis, diantaranya: a. JAWS Job Access With Speech JAWS merupakan salah satu program pembaca layar screen reader yakni sebuah piranti lunak software yang berguna untuk membantu penderita tunanetra dalam menggunakan komputer. JAWS ditemukan oleh seorang pengusaha sekaligus programmer komputer asal Amerika yang bernama Ted Henter pada tahun 1989. Program sengaja dibuat untuk penderita tunanetra dan Universitas Sumatera Utara orang-orang yang menderita kelemahan dalam penglihatan low vision sehingga mereka dapat dengan mudah menggunakan microsoft windows secara personal. Dengan alat ini tentunya penderita tunanetra dan low vision mudah mengakses komputer dan bahkan bisa melepaskan ketergantungan pada orang lain dalam menggunakannya. JAWS dirancang sebaik mungkin dengan mempertimbangkan banyak aspek untuk memudahkan mereka. JAWS dilengkapi dengan layar yang memiliki kemampuan untuk melafalkan teks text-to-speech yang ditampilkan atau ada juga dengan menerapkan teknologi braille display. Selain itu keyboard yang digunakan juga lebih komprehensif dengan kemampuan berinteraksi dengan monitor. JAWS juga dapat dimanfaatkan penggunanya untuk membuat scripts dengan JAWS Scripting Language, yang dapat digunakan untuk mengubah jumlah dan tipe informasi yang bisa dipresentasikan dengan banyak aplikasi. JAWS diproduksi oleh the Blind and Low Vision Group Freedom Scientific di St. Petersburg, Florida, Amerika Serikat. b. NVDA Non-Visual Desktop Access NVDA Non-Visual Desktop Access juga merupakan salah satu program pembaca layar yang memungkinkan seorang tunanetra atau orang dengan gangguan penglihatan untuk menggunakan komputer. Program ini dapat membacakan teks yang tertera di layar dengan memberikan efek suara yang terkomputerisasi. Proyek NVDA dimulai oleh Michael Curran pada April 2006. Fitur dan aplikasi NVDA terus berkembang hingga pada tahun 2015, NVDA memperoleh dukungan untuk MathML melalui MathPlayer, Universitas Sumatera Utara meningkatkan dukungan untuk Mintty, klien desktop untuk Skype, dan grafik di Microsoft Excel. NVDA juga dapat mengkonversi tulisan berbentuk teks ke dalam bentuk braille. NVDA tersedia dalam empat puluh delapan bahasa dan kini telah digunakan oleh orang-orang di lebih dari seratus dua puluh Negara di dunia.

c. System Access To Go