BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kepuasan pengguna terhadap layanan perpustakaan merupakan tujuan pokok seorang pustakawan, dengan memberikan layanan terbaik bagi setiap
pengguna perpustakaan tanpa memandang latar belakang, profesi, ras, suku, agama, dan kehidupannya. Tidak terkecuali dengan pengguna tunanetra yang
memang memerlukan perhatian dan pelayanan khusus. Pengguna tunanetra tidak mampu beraktifitas sebagaimana manusia normal lainnya, mereka membutuhkan
bantuan khusus pustakawan dalam mencari dan menemukan informasi yang ia butuhkan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa kategori yang menjadi
alat ukur efektivitas pustakawan : 1.
Layanan Pengguna Layanan pengguna tunanetra merupakan objek penanda keberhasilan seorang
pustakawan dalam melaksanakan tugasnya. Layanan pengguna meliputi dua hal penting yakni :
a. Koleksi
Koleksi merupakan salah satu kebutuhan pengguna. Selain koleksi tercetak dengan tulisan Braille, pengguna juga membutuhkan koleksi dalam bentuk
audio atau yang disebut dengan buku bicara karena memang tidak tersedia di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sumatera Utara. Oleh
karena itu, pustakawan harus mengembangkan koleksi yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang terus berkembang
Universitas Sumatera Utara
mengikuti kemajuan teknologi. Pustakawan sebaiknya menambah koleksi bukan hanya dalam bentuk tercetak saja.
b. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang baik dan memadai akan sangat mendukung kenyamanan dan kemudahan pengguna dalam melakukan proses pencarian
informasi. Sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki ialah media dan alat yang dapat dipergunakan oleh pengguna, misalnya komputer yang dahulu
pernah disediakan bagi pengguna tunanetra agar disediakan kembali.
2. Efektivitas Pustakawan
a. Perilaku Pustakawan
Perilaku pustakawan adalah hal yang pertama sekali diterima oleh pengguna. Bagaimana sikap perilaku pustakawan dalam melayani
pengguna akan sangat mempengaruhi kepuasan pengguna. Sebaiknya pustakawan melayani dengan suara yang ramah dan bersahabat, sehingga
pengguna tunanetra tidak merasa takut dan sungkan untuk menyampaikan tujuannya datang ke perpustakaan.
b. Kebijakan
Kebijakan layanan pengguna tunanetra belum sepenuhnya mendukung tujuan dari Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sumatera Utara.
Perlu dilakukan strategi yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas layanan dan efektivitas pustakawan agar layanan pengguna tunanetra
semakin baik dan memenuhi standar. Bukan hanya sekedar promosi
Universitas Sumatera Utara
perpustakaan saja, namun pustakawan juga harus melakukan perbandingan dengan perpustakaan lain guna meningkatkan kualitas layanan pengguna
tunanetra di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sumatera Utara.
3. Hambatan
Hambatan merupakan fenomena yang akan selalu ada di setiap perpustakaan. seorang pustakawan akan selalu menemukan hambatan dalam melaksanakan
tugasnya dalam melayani pengguna tunanetra. Salah satu contoh ialah kurangnya komunikasi yang baik dengan pengguna karena ketidakpercaya
dirian pengguna saat berbicara dengan pustakawan.
5.2 Saran