Gambar 3. Deretan Reaksi Radikal Bebas Sumber : Rohmatussolihat, 2009
Mula-mula terjadi pembentukan awal radikal bebas inisiasi, lalu perambatan atau terbentuknya radikal baru propagasi, dan tahap terakhir yaitu pemusnahan atau
pengubahan senyawa radikal menjadi non radikal terminasi Rohmatussolihat, 2009. Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mengikat elektron
yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Jika radikal bebas banyak beredar, maka akan banyak pula sel yang rusak. Kerusakan yang ditimbulkan dapat
menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi mempercepat proses penuaan dan kanker Rohmatussolihat, 2009.
G. Antioksidan
Antioksidan adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolisme oksidatif, yaitu hasil dari reaksi-
reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam tubuh Rohmatussolihat, 2009. Antioksidan memiliki fungsi untuk menghentikan atau memutuskan reaksi
berantai dari radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh, sehingga dapat menyelamatkan sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas Hernani dan
Rahardjo, 2005. Antioksidan berperan dalam menetralkan radikal bebas dengan Gambar 3.
De De
r reta
ta n
n Re Re
ak aksi
i R
R ad
ad ikal Bebas
S S
u umbe
r r
: Ro
Ro hm
hmat at
us us
so o
li i
ha ha
t t
, , 20
20 09
M Mula-mul
ul a
a te
t rj
rjad d
i pe e
mb mb
en tukan awal
rad ikal bebas
in inis
is iasi, lal
al u
u pe
perambat t
an a
atau terben
entu tukn
kn ya r
r ad
ad ikal
b ar
u propagasi ,
dan tahap ter ak
hir ya
a it
it u pe
emu musn
sn ahan a
atau pe
eng ngubahan
an senyawa rad
ik al menja
di n on radik
al terminasi
R Rohm
m at
at us
s so
so lihat
t, 20
20 09
. R Radi
ka l bebas yang b
er ed
ar d al
am tubuh
b erusaha untuk
meng gikat
at el
elek ek
tron yang a
d da
pada moleku l
lain seper ti
D NA dan
s el
. Jika radik
al bebas b an
n ya
y k bereda
da r
r, m
maka akan banyak pula se
l yang rusak. Ke rusakan yang ditim
bu ulkan
d dapa
at menyeb
b ab
kan se
se l
l te
te rs
rsebut menja j
di di
tidak stab ab
il il yang
g berp
pot ot
en en
si si
mempe rcepat pro
o se
es s
pe penuaan dan kanker Rohmatussolihat
at ,
, 20
2 09.
G G.
An Antioksidan
n
An A
tioksi si
da da
n adalah zat yan
ang dapat t
m melawan pengar
ar uh
uh bahay
ay a
a da
dari radikal bebas yang terbentuk sebagai ha
asil metabol l
isme oksidatif, yaitu hasil dari reaksi- reaksi kimia dan proses metaboli
ik k
yang ter r
j jadi di dalam tubuh Rohmatussolihat,
2009. Antioksidan memiliki fungsi i
untuk uk menghentikan atau memutuskan reaksi
berantai dari radikal bebas yang t t
er e
dapat di dalam tubuh sehingga dapat
cara memberikan satu elektronnya kepada radikal bebas, sehingga menjadi non- radikal Rohmatussolihat, 2009.
Berdasarkan sumbernya, antioksidan dibagi dalam dua kelompok yaitu antioksidan alami antioksidan hasil ekstraksi bahan alami dan antioksidan sintetik
antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia. Antioksidan alami berasal dari senyawa fenolik seperti golongan flavonoid Astuti, 2008. Antioksidan
sintesis, seperti BHA Butylated hydroxyanisole, BHT Butylated hydroxytoluene, TBHQ Tert-butyl hydroquinone, Propyl gallate, dan tokoferol. Antioksidan
sintetik tersebut telah diproduksi untuk tujuan komersial Ayucitra dkk., 2011. Sedangkan berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan digolongkan menjadi
tiga kelompok, yaitu antioksidan primer, sekunder, dan tersier Winarsi, 2007. Antioksidan primer disebut juga sebagai antioksidan enzimatis. Antioksidan
primer meliputi enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase Winarsi, 2007. Enzim-enzim ini menghambat pembentukan radikal bebas dengan
cara memutus rantai polimerisasi, dan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil. Antioksidan kelompok ini disebut juga chain-breaking-antioxidant Winarsi,
2007. Antioksidan sekunder disebut juga antioksidan eksogenus atau non-
enzimatis. Cara kerja sistem antioksidan non-enzimatis yaitu dengan cara memotong reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas Lampe, 1999. Akibatnya
radikal bebas tidak bereaksi dengan komponen seluler. Contoh antioksidan sekunder ialah vitamin E, vitamin C, flavonoid, asam urat, bilirubin, dan albumin
Lampe, 1999. Berdasarkan sumberny
ny a
a, antioksid d
an an
d d
ibagi dalam dua kelompok yaitu antioksidan alami a
a nt
nt i
ioksidan hasil ekstraksi bahan ala mi
mi dan antioksidan sintetik
antioksidan n
y yang diperoleh da
a ri
r h
h as
as il
l s
s in
in te
te sis
s reaksi kimia.
An A
tioksidan alami berasal
l d
dari senyawa f
fen en
ol ol
i ik seperti golongan f
fla lavo
vo no
noid id
As tuti, 2008.
A A
ntioksidan sin
ntesis, se e
pe pert
rti BH B
A Bu Bu
ty tylate
d hydroxyanisole ,
B B
HT HT
Buty yla
late te
d d
hy h
droxyt tol
o uene
, TBHQ
Q Te
Te rt-bu
u ty
tyl hy
dr oquinone
, Pr
opyl gallate ,
da n
to toko
k fero
o l.
l. A
Ant n
ioks sid
i an
sint nt
et t
ik ik ter
r s
se but telah diproduksi unt
uk tujuan ko
me rsial Ayu
ci ci
tra dk dk
k. k.
, 2011 1
. Se
Se da
da ngka
ka n berdasarkan me
ka nisme
ke rjanya
, an tioksidan digolo
ng ngkan
n me
me nj
n adi
tiga kel lom
pok, yai tu a
nt ioksidan
p rime
r, sek
un de
r, dan t ersi
er Wina rs
si, 200 00
7. Antioksidan primer
diseb ut
juga seba ga
i anti ok
sidan enzimatis. A
Antioks ksidan
an prim
er er
m eliput
i en
zi i
m m
su su
pe pe
ro ro
ks ks
ida dismutase, e,
k k
at at
al al
as as
e, e,
d an
g lu
ta ti
on n
p p
e eroksida
da se
se W
inarsi, 2007. Enzim-enzim ini m men
engh gh
a ambat pembentukan radikal bebas de
eng ng
an an
ca cara
m m
em e
utus rantai polimerisasi, dan mengubahnya menjadi produk uk
y yan
n g
g le leb
bih st
st ab
abil i
. An ti
ti k
ok i
si d
dan ke
ke lo
lo m
mp ok
ini i
d d
is iseb
ebut ut
j jug
uga a chain-
br br
ea ea
ki king-
an i
ti ox
idant t
W W
in inarsi,
2007 7
. Antioksidan sekunder d
disebut jug g
a antioksidan eksogenus atau non- enzimatis. Cara kerja sistem
a antioksida
an non-enzimatis yaitu dengan cara memotong reaksi oksidasi berantai
dari r
adikal bebas Lampe, 1999. Akibatnya radikal bebas tidak bereaksi dengan
n komponen seluler Contoh antioksidan
Antioksidan tersier contohnya enzim DNA-repair dan metionin sulfoksida reduktase yang berperan dalam perbaikan biomolekul yang dirusak oleh radikal
bebas Winarsi, 2007. Kerusakan DNA yang terinduksi senyawa radikal bebas dicirikan oleh rusaknya single dan double strand, baik gugus basa maupun non-
basa. Perbaikan kerusakan basa dalam DNA yang diinduksi senyawa oksigen reaktif terjadi melalui perbaikan jalur eksisi basa Winarsi, 2007. Eksisi basa
merupakan perbaikan DNA dengan cara memotong basa yang rusak Emmanouil, 2011. Pada umumnya, eksisi basa terjadi dengan cara memotong basa yang rusak,
yang dilakukan oleh DNA glikosilase Winarsi, 2007.
H. Uji Aktivitas Antioksidan menggunakan Metode DPPH