terjadi sirkulasi pelarut yang selalu membasahi sampel. Proses ini sangat baik untuk senyawa yang tidak terpengaruh oleh panas.
Menurut Harborne 1987, keuntungan ekstraksi dengan cara sokletasi adalah pelarut yang digunakan lebih sedikit dan waktu yang
dibutuhkan lebih sedikit daripada dengan maserasi atau perkolasi. Kerugian cara ini adalah tidak dapat digunakan untuk senyawa-senyawa
yang termolabil. Penggunaan metode sokletasi dalam ekstraksi telah banyak
dilakukan salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Marliana dkk. 2005, yaitu skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis tipis
komponen kimia buah labu siam Sechium edule Jacq. Swartz dalam ekstrak etanol.
E. Sifat Pelarut dalam Ekstraksi
Dalam ekstraksi dapat digunakan berbagai macam pelarut, akan tetapi penggunaan pelarut toksik harus dihindari. Pelarut yang digunakan dalam
mengekstraksi senyawa dapat dipertimbangkan berdasarkan suhu didihnya agar mudah dihilangkan Agoes, 2007. Menurut Pecsok dkk. 1976 ekstraksi dapat
memisahkan dua hingga lebih senyawa tergantung pada perbedaan dalam koefisien penyebaran distribution coefficients atau konstanta dielektrikum Dielectric
Constant yang dimiliki pelarut tersebut Tabel 1.
Menurut Harb b
or orne 1987,
k k
eu e
ntungan ekstraksi dengan cara sokletasi ad
adalah pelarut yang digunakan lebi bi
h h
sedikit dan waktu yang dibu
bu t
tuhkan lebih sed d
ik ik
it it
dar ar
ip ip
ad ad
a de d
ngan maseras asi
i atau perkolasi.
Kerugian car ar
a a
in in
i i
adalah tidak dapat t
d d
ig igun
un ak
akan an untuk senya
a wa
w -senyawa
ya yang
ng t t
er er
molabi bi
l l.
Pe Pe
ng gu
na an metode
so kletasi dalam
ek kst
st raks
i i te
te la
lah h
bany nyak
dila a
k kuka
n salah sa tu
nya adalah penelitia n
ya ng dilak
uk k
a an M
Mar arli
li a
ana dk k
k. k
2 2
00 5, yaitu skrini
ng fitoki
mi a dan
an alisis kromatogr
a afi la
la pi
pi s
s tipis
ko mponen
k im
ia buah la
bu sia
m Se
chium ed
ul e
Jacq. Sw
wartz dala
a m
m ekstrak etanol.
E. E
Sifat Pelarut dalam Ekstraks i
i
Dalam ekstraksi dapat digunakan berbagai macam pelarut, ak k
a an
t tet
eta api
pe pe
ng n
gu guna
na an
an p p
el el
ar ar
ut ut t
t ok
ok si
si k
k ha
ha ru
ru s
s dihi
hi nd
nd ar
ar i.
i P
P el
elar r
ut ut
y y
an an
g g
di di
gu guna
na ka
kan n da
da lam
me ng
ng ek
ekst st
ra ra
ks ksi
i s
seny ny
aw awa dapat
di di
pe p
rtimbang ng
k kan berd
d as
s ar
ar kan
n su
suhu hu d
d id
idih h
n nya agar
mudah dihilangkan Agoes, 2007 07. Menuru
ut Pecsok dkk. 1976 ekstraksi dapat memisahkan dua hingga lebih sen
nyawa terg a
antung pada perbedaan dalam koefisien penyebaran distribution coefficie
e nt
n s
at atau konstanta dielektrikum Dielectric
Constant yang dimiliki pelarut terseb
b u
ut Tabel 1.
Tabel 1. Pelarut-pelarut yang biasa digunakan dalam ekstraksi senyawa
Pelarut Titik didih
o
C Titik beku
o
C Konstanta
dielektrikum Debye unit
Diethyl ether 35
-116 4,3
Carbon disulfide 46
-111 2,6
Acetone 56
-95 20,7
Chloroform 61
-64 4,8
Metanol 65
-98 32,6
Tetrahydrofuran 66
-65 7,6
Di-isopropyl eter 68
-60 3,9
Carbon tetrachloride 76
-23 2,2
Ethyl acetate 77
-84 6,0
Ethanol 78
-117 24,3
Benzene 80
5,5 2,3
Cyclohexane 81
6,5 2,0
Isopropanol 82
-89 18,3
Air 100
78,5 Dioxane
102 12
2,2 Toluene
111 -95
2,4 Acetic acid glacial
118 17
6,2 N,N-Dimethyl
formamide 154
-61 34,8
Diethylene glycol 245
-10 34,7
Sumber : Pecsok dkk. 1976 Pengekstrak organik berdasarkan konstanta dielektrikum dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu pelarut polar dan pelarut non-polar. Konstanta dielektrikum dinyatakan sebagai gaya tolak-menolak antara dua partikel yang bermuatan listrik
dalam suatu molekul. Semakin tinggi konstanta dielektrikumnya maka pelarut semakin bersifat polar Sudarmadji dkk., 1989.
Metanol atau yang lebih dikenal dengan alkohol kayu atau metil alkohol adalah turunan alkohol yang paling sederhana. Metanol merupakan pelarut polar
yang memiliki konstanta dielektrikum sebesar 32,60 Sudarmadji dkk., 1989. Menurut Sumihe dkk. 2014, metanol merupakan salah satu pelarut organik kuat
y
Diethyl ether 3
35 -116
4,3 Carbon disulfide
46 -
11 11
1 2,6
Acetone 56
-95 20,7
Chloroform 61
-64 4,8
Metanol 65
5 -98
32,6 Tetrah
h y
ydrofuran 66
66 -
- 65
65 7,6
Di-is isopropyl eter
68 -60
60 3,
3 9
Ca Carbon tet
et ra
a ch
ch loride
76 76
-23 2,
2 2
Ethyl ac c
et et
at at
e e
77 -
84 84
6,0 Etha
h no
nol l
78 -117
24 2
,3 Be
e nz
nz en
en e
80 5,
5 2,
2, 3
3 Cy
Cycl clohex
x a
an e
81 6,
5 2,
2, Is
Is op
o ropa
pa no
l 82
- 89
18 18
,3 Ai
A r
100 78
8 ,5
,5 D
Diox a
an e
102 12
2,2 2
T Tolu
u en
e 11
1 -95
2,4 Acet
et ic acid glacial
118 17
6,2 N,N
N -
Dimethyl form
m amide
154 -61
3 34,8
Di Diet
et hy
le ne
glycol 245
-10 10
34 34 7
,7 Su
mb er
er :
: P
P ec
ec so
so k
k dk
dk k.
k. 19
9 76
76 Pengekstrak organik berdasar
ka kan konstanta dielektrikum dapat dib
b ed
edak ak
a an
me menj
nj ad
ad i
du du
a a,
y y
ai ai
tu tu
p p
el el
ar ar
ut ut
p p
ol ol
ar ar
dan pelar r
ut ut
n n
on on
-p -p
ol ol
ar ar.
Ko Ko
ns ns
ta ta
t nta di
di el
el ek
ektr tr
ik ik
um di
diny ny
at at
ak ak
an seb b
ag ag
ai ai g
gay y
a a
to to
la la
k- k-
me m
no o
la la
k k
an tara
a d
d ua
ua p
p ar
a ti
i ke
kel l
ya ya
ng ng
bermu muat
atan an listrik
dalam suatu molekul. Semakin t t
i inggi ko
konstanta dielektrikumnya maka pelarut semakin bersifat polar Sudarmad
dji dkk., 198 89.
Metanol atau yang lebih d dikenal d
dengan alkohol kayu atau metil alkohol adalah turunan alkohol yang paling
s s
ed derhana. Metanol merupakan pelarut polar
yang mampu melarutkan unsur-unsur bioaktif termasuk anti-kanker pada tanaman herba medisinal.
F. Senyawa Radikal Bebas