yang mampu melarutkan unsur-unsur bioaktif termasuk anti-kanker pada tanaman herba medisinal.
F. Senyawa Radikal Bebas
Menurut Soematmaji 1998, radikal bebas free radical adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan
pada orbit luarnya. Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan dengan cara menyerang dan mengikat
elektron molekul yang berada di sekitarnya. Radikal bebas tersebut dapat mengoksidasi asam nukleat, protein, lemak, bahkan DNA sel dan menginisiasi
timbulnya penyakit degeneratif Leong dan Shui, 2002. Secara umum sumber radikal bebas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
endogen dan eksogen Rohmatussolihat, 2009. Radikal bebas endogen dapat terbentuk melalui autoksidasi, oksidasi enzimatik, fagositosis dalam respirasi,
transfor elektron di mitokondria dan oksidasi ion-ion logam transisi. Sedangkan radikal bebas eksogen berasal dari luar sistem tubuh, misalnya UV. Di samping itu,
radikal bebas eksogen dapat berasal dari aktivitas lingkungan Rohmatussolihat, 2009.
Terbentuknya senyawa radikal, baik radikal bebas endogen maupun eksogen terjadi melalui sederetan reaksi. Deretan reaksi radikal bebas dapat dilihat
pada Gambar 3.
F. Senyawa Radika ka
l l Bebas
Menuru ru
t t Soematmaji
1 1998,
radikal bebas free r ad
ad ical
adalah suatu senyawa
a atau molekul
ul y
y an
an g
g meng g
an n
du du
ng n
s s
at tu
u at at
au au
l l
eb eb
ih ih
e e
lektron tida ak
k berpasangan
pada da orbit lua
ua rn
rn ya
ya. Adanya ya
e e
le le
kt ktron
ya ng
tidak k b
b er
er pa
pa sangan m
m en
en ye
ye babkan
n senyawa
terseb b
ut t
s san
an gat re
re a
akti f mencari pasangan dengan cara
m en
enyerang ng
d d
an an
men n
gi g
kat elek
k tr
tr on
on mol
ol ek
ul yang berada di se
kitarnya. Ra
dikal be ba
bas te e
rs rseb
eb u
ut dap p
at a
me me
ng ng
oksi si
da si asam nuklea
t, protein,
le mak, b
ahka n DNA sel
da a
n n
me e
ng ng
in inis
i iasi
i ti
ti mb
m uln
ny a penyak
it degeneratif
L eong
d an
S hu
i, 2002 .
Secara umum su mber
rad ikal b
eb as
dap at d
ib edakan menja
di di dua, y
yaitu u
en do
do ge
ge n
da n
ek sogen Rohmatussolihat, 2009.
Rad ik
al beb as e
nd dog
og e
en dap ap
at at
terbentuk melalui autoksidasi, o oks
ksid i
asi i en
enzimatik, fagositosis dalam respi pira
rasi si
, tr
tr an
nsf s
or elektron di mitokondria dan oksidasi ion-ion logam transisi. Se Se
da dang
ngka ka
n ra
ra di
dika ka
l l be
be ba
ba s
s ek
ek so
so ge
gen n
be bera
ra sa
sa l
l da da
ri ri
l l
ua ua
r si si
st stem
em t tub
ub uh
uh ,
, mi
misa sa
ln ln
ya ya
U U
V. V.
D D
i i sa
samp mpin
in g
g itu, radi
dika kal
l be
beba bas
s ek
ekso o
ge ge
n n dapat be
e ra
ra sal dari a
a kt
ktivitas lin gk
gk un
u ga
a n
n R R
oh oh
ma matu
tussolihat, 2009.
Terbentuknya senyawa ra
r dikal, b
b a
aik radikal bebas endogen maupun eksogen terjadi melalui sederetan re
e aksi.
D Deretan reaksi radikal bebas dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 3. Deretan Reaksi Radikal Bebas Sumber : Rohmatussolihat, 2009
Mula-mula terjadi pembentukan awal radikal bebas inisiasi, lalu perambatan atau terbentuknya radikal baru propagasi, dan tahap terakhir yaitu pemusnahan atau
pengubahan senyawa radikal menjadi non radikal terminasi Rohmatussolihat, 2009. Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mengikat elektron
yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Jika radikal bebas banyak beredar, maka akan banyak pula sel yang rusak. Kerusakan yang ditimbulkan dapat
menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi mempercepat proses penuaan dan kanker Rohmatussolihat, 2009.
G. Antioksidan