Ekstraksi sederhana merupakan ekstraksi menggunakan pelarut namun tidak menggunakan tambahan perlakuan lain seperti panas, misal maserasi yang dapat
disebut dengan ekstraksi dingin, sedangkan ekstraksi khusus menggunakan perlakuan lain seperti pemanasan atau pemecahan sel menggunakan ultrasonik
dalam mendapatkan senyawa yang diinginkan Moelyono, 1996.
1. Maserasi
Menurut Darwis 2000, maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut organik yang digunakan pada suhu ruangan 20-
26
o
C. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi
pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan di dalam dan di luar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma
akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang digunakan. Pemilihan pelarut
untuk proses maserasi akan memberikan efektivitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam pelarut tersebut.
Menurut Meloan 1999 dalam Yuningsih 2007, kelebihan metode maserasi diantaranya metodenya sederhana, tidak memerlukan alat yang
rumit, relatif murah, dan dengan metode ini dapat menghindari kerusakan komponen senyawa karena tidak menggunakan panas sehingga baik untuk
sampel yang tidak tahan panas. Kelemahan metode ini antara lain adalah dari segi waktu yang lebih lama dan penggunaan pelarut yang tidak efektif
dan efisien karena jumlah pelarut yang digunakan relatif banyak. disebut dengan ekstraksi d
d in
in gi
gin, sedangk gkan
an ekstraksi khusus menggunakan
perlakuan lain sepe pe
rt rt
i i pemanasan atau pemecahan sel
el m m
enggunakan ultrasonik dalam mend
d ap
apatkan senyawa yan an
g g
di di
in in
gi gi
nk nk
an a
M M
oelyono, 199 6
6 .
1. 1.
Maserasi
Me M
nurut t
Da Darw
is 2000 ,
maseras i
me merupaka
an n pr
pr os
oses peren endaman
sa sa
mpel el
den gan pelarut organik yang digunakan p
ad ad
a suhu u r
rua ua
ng n
an 2
0- 26
6
o o
C . Proses i
ni sangat me
ng untungkan
da lam isol
as si
i seny
ny aw
aw a baha
a n
n al
am karena deng an
per en
da man
sa mpel tumbuha
n akan
an t
t er
er jadi
i pemecaha
n di
nding da n
memb ran
se l
akibat p
erbe daan tek
an nan d
d i
i dala a
m m
dan di luar sel, s eh
ingg a
metaboli t
sekund er yang ada dala
m m sitopl
pl a
asma ma
akan ter la
ru u
t t
da da
la la
m m
pe pe
la l
rut organik da da
n n
ek ek
st st
ra ra
ks k
i se
nyawa ak
k an
an sempu
u rn
rn a
a karena dapat diatur lama p
per eren
n da
da man yang digunakan. Pemilihan pe
pela laru
ru t
untuk proses maserasi akan memberikan efektivitas yang ti i
ng ng
gi gi d
den eng
gan me
mp er
ha ha
ti ti
ka ka
n n
k kelaruta
tan n se
seny nyaw
awa a
b bahan
al al
am am p
p l elar
t ut
t t
er sebut.
. Me
Me n
nurut Meloan 19
1 99 dala
lam Yuningsih 2
2 00
00 7
, ke e
lebi bi
ha han metode
maserasi diantaranya m metodenya s
e ederhana, tidak memerlukan alat yang
rumit, relatif murah, dan n
dengan m metode ini dapat menghindari kerusakan
komponen senyawa karena a
tidak k menggunakan panas sehingga baik untuk
sampel yang tidak tahan pana a
s Kelemahan metode ini antara lain adalah
Menurut Voigt 1994, pembuatan ekstrak dengan metode maserasi mengikuti syarat yaitu bahan dihaluskan dengan cara dipotong-potong
atau dibuat serbuk, kemudian disatukan dengan bahan pengekstraksi. Waktu lamanya maserasi berbeda-beda, masing-masing farmakope
mencantumkan 4-10 hari, menurut pengalaman 5 hari sudah memadai. Selama maserasi bahan disimpan di tempat yang terlindungi dari cahaya
langsung untuk mencegah reaksi perubahan warna. Penggunaan metode maserasi dalam ekstraksi fitokimia sebagai
antioksidan telah banyak dilakukan salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Yuliarti dkk. 2013, yaitu mengisolasi, mengidentifikasi, dan
menguji antioksidan daun tempuyung Sonchus arvensis L. menggunakan maserasi dengan variasi pelarut n-hexane dan etanol.
Penelitian lain yang menggunakan metode maserasi adalah penelitian yang dilakukan Mokoginta dkk. 2013, menguji aktivitas penangkal
radikal bebas ekstrak metanol kulit biji pinang yaki Areca vestiaria Giseke.
2. Sokletasi