2.7.3 Uji Sifat Mekanik
Sifat mekanis biasanya biasanya dipelajari dengan mengamati sifat kekuatan tarik σ
t
menggunakan alat pengukuran tensometer atau dinamometer, bila terhadap bahan diberikan tegangan. Secara praktis kekuatan tarik diartikan sebagai
besarnya beban maksimum F
maks
yang dibutuhkan untuk memutuskan spesimen bahan, dibagi dengan luas penampang bahan. Karena selama dibawah pengaruh
tegangan, spesimen mengalami perubahan bentuk deformasi maka definisi kekuatan tarik dinyatakan dengan luas penampang
σt = Fmaks
Ao .
selama deformasi, dapat diasumsikan bahwa volum spesimen tidak berubah, sehingga perbandingan luas penampang semula dengan penampang setiap saat,
A
o
A = ll
o
, dengan l dan l
o
masing-masing adalah panjang spesimen setiap saat dan semula. Bila didefenisikan besaran kemuluran
sebagai nisbah pertambahan panjang terhadap panjang spesimen semula = Δll
o
maka diperoleh hubungan
� = Ao
l + ε .
Hasil pengamatan sifat kekuatan tarik ini dinyatakan dalam bentuk kurva tegangan, yakni nisbah beban dengan luas penampang, terhadap perpanjangan
bahan regangan, yang disebut dengan kurva tegangan-regangan. Bentuk kurva tegangan- regangan ini merupakan karakteristik yang menunjukkan indikasi sifat
mekanis bahan
yang lunak,
keras, kuat,
lemah, rapuh
atau liat
Wirjosentono,1995.
Universitas Sumatera Utara
Tegangan lumer Kuat tarik
Tegangan putus Perpanjangan Lumer
Te ga
nga n
Regangan
Gambar 2.11 Kurva tegangan regangan bahan polimer
2.7.4 Pengujian Kestabilan Termal
Pengujian kestabilan bahan polimer dengan menggunakan Thermogravimetri Analysis TGA merupakan suatu teknik mengukur perubahan jumlah dan laju
berat dari material sebagai fungsi dari temperatur atau waktu dalam atmosfer yang terkontrol. Pengukuran digunakan untuk menentukan komposisi material dan
memprediksikan stabilitas termalnya pada temperatur mencapai 1000 C. Teknik
ini dapat mengkarakterisasi material yang menunjukkan kehilangan atau pertambahan berat akibat dekomposisi, oksidasi atau dehidrasi.
Thermogravimetri adalah teknik untuk mengukur perubahan berat dari suatu senyawa sebagai fungsi dari suhu ataupun waktu. Hasilnya biasanya berupa
rekaman diagram yang kontinyu. Sampel yang digunakan, dengan berat beberapa milligram, dipanaskan pada laju konstan, berkisar antara 1-20
Cmenit, mempertahankan berat awalnya Wi sampai mulai terdekomposisi pada suhu Ti.
Pada kondisi pemanasan dinamis, dekomposisi biasanya berlangsung pada range suhu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2.7.5 Analisa Morfologi