4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisa Modifikasi Montmorillonit
Hasil analisa modifikasi Montmorillonit dengan melihat adanya perubahan gugus fungsi pada spektroskopi FT-IR menunjukkan adanya perubahan. Modifikasi
dengan adanya penambahan surfaktan Cetiltrimetilammonium bromida ke dalam montmorillonit terjadi pergeseran bilangan gelombang dan terlihat adanya
terbentuk gugus fungsi yang baru, dimana pita serapan gugus OH dari hidroksil pada panjang gelombang 3386,85 cm
-1
yang merupakan ciri khas pada montmorillonit digantikan dengan adanya pita serapan gugus C-H yang
merupakan senyawa organik penyusun dari surfaktan CTAB pada panjang gelombang 2925 cm
-1
yang terdapat pada montmorillonit modifikasi. Hal ini menandakan bahwa terjadinya proses interklasi yang ditunjukkan pada Gambar
4.3
Gambar 4.3 Spektrum FT-IR Montmorillonit, Montmorillonit Modifikasi
Dengan Variasi Konsentrasi
Universitas Sumatera Utara
Penentuan nilai optimum proses intereklasi pada montmorillonit modifikasi berdasarkan besarnya luas area yang dimiliki gugus C-H yang
disajikan pada Gambar 4.4
Gambar 4.4 Spektrum FT-IR Menunjukkan Pergeseran Pita Serapan
Montmorillonit Pada Proses Modifikasi Proses interklasi optimum terdapat pada modifikasi montmorillonit dengan
surfaktan CTAB dengan konsentrasi 0,03 mol, dimana luas area pada pita serapan C-H pada panjang gelombang 2925 cm
-1
sebesar 5,442. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan luas area pada konsentrasi 0,01 mol sebesar 2,855
sedangkan semakin tinggi konsentrasi CTAB menunjukkan semakin kecilnya luas area pada pita serapan gugus C-H. Sehingga dapat disimpulkan bahwa batasan
interklasi optimum proses modifikasi montmorillonit dengan menggunakan surfaktan CTAB terdapat pada konsentrasi CTAB sebesar 0,03 mol dan semakin
tinggi konsentrasi CTAB yang digunakan pada proses modifikasi menunjukkan semakin kecil proses modifikasi atau proses interklasi yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Analisa Berat Molekul Karet Alam Termastikasi Dengan Menggunakan Viskositas Mooney