Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Cara Pengumpulan Data

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah survei analitik, yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen radioterapi daerah kepala dan leher dan dependen xerostomia. Penelitian ini mengunakan pendekatan cross sectional, yaitu mengukur variabel penelitian dalam waktu yang sama atau sesaat. 27-29 Dalam penelitian cross sectional, xerostomia yang merupakan efek dan radioterapi daerah kepala dan leher yang merupakan faktor resiko akan dipelajari korelasinya dengan pendekatan point time dan diobservasi pada saat yang sama.

3.2 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan RSUP HAM yang berlokasi di Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan Km. 12. Berdasarkan SK Menkes No. 335 tahun 1990 yang menetapkan RSUP HAM sebagai Rumah Sakit Kelas A, sedangkan SK Menkes No. 502 tahun 1991 menetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan maka dari itu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dapat menggunakannya sebagai Pusat Calon Dokter Spesialis serta tempat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kedokteran. Sesuai dengan SK Menkes tersebut yang menyatakan bahwa RSUP HAM sebagai Rumah Sakit Kelas A dan rumah Sakit Pendidikan, sehingga visi dari rumah sakit itu sendiri, yaitu menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun 2015. Pemilihan lokasi penelitian di RSUP HAM dikarenakan rumah sakit ini merupakan rumah sakit pusat di Medan yang memiliki Unit Radioterapi dengan rekam medik yang lengkap, menerima rujukan dari rumah sakit lain dan memiliki pusat penelitian dan pengembangan Litbang sehingga mempermudah peneliti unutk mencari subjek penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Januari sampai Maret 2013. Universitas Sumatera Utara

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah pasien kanker daerah kepala dan leher di RSUP HAM.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian adalah pasien kanker yang mendapat radioterapi daerah kepala dan leher di RSUP HAM. Jumlah sampel dalam penelitian ini diambil dengan rumus penaksiran proporsi populasi dengan ketentuan absolut simpangan mutlak. 27,28 � = � 1 −∝ 2 2 �1 − � � 2 Keterangan : n : ukuran sampel yang diperlukan d : tingkat akurasi 0,1 P: proporsi populasi  diambil berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dawes C dan Odlum O yaitu 88 0,88. 13 � : nilai kepercayaan 0,95 = 1,96 � = � 1 −∝ 2 2 �1 − � � 2 � = 1,96 2 . 0,881 − 0,88 0,1 2 � = 0,40567 0,01 � = 40,56  41 orang Jumlah sampel minimum yang didapat adalah 41 orang. Untuk menghindari bias penelitian, jumlah sampel dapat ditambah 10 dari jumlah populasi minimum Universitas Sumatera Utara menjadi 46 orang pasien kanker yang mendapat radioterapi daerah kepala dan leher di RSUP HAM. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. 27-29

3.3.3 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum yang harus dipenuhi oleh subjek sehingga dapat diikutsertakan ke dalam penelitian. 27,29 Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain : 1. Pasien kanker yang mendapat radioterapi daerah kepala dan leher di RSUP HAM. 2. Pasien radioterapi daerah kepala dan leher yang bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani informed consent serta mengikuti prosedur penelitian secara keseluruhan. 3. Pasien radioterapi daerah kepala dan leher yang mendapat dosis radiasi 10 Gy.

3.3.4 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah hal-hal yang menyebabkan subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian. 27,29 Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain : 1. Pasien radioterapi daerah kepala dan leher yang tidak bisa membuka mulut. 2. Pasien radioterapi daerah kepala dan leher yang menderita penyakit sistemik. 3. Pasien dengan perawatan kemoradiasi di RSUP HAM. Universitas Sumatera Utara

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

3.4.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : Radioterapi daerah kepala dan leher. 2. Variabel Terikat : Xerostomia. 3. Variabel Tak Terkendali : Jenis kelamin dan usia.

3.4.2 Defenisi Operasional

Defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Xerostomia adalah keadaan saliva bila dilakukan pengukuran whole saliva tanpa stimulasi dengan menggunakan metode spitting, volume saliva berkisar 0,2 mlmenit. 25 b. Pasien kanker dengan radioterapi daerah kepala dan leher adalah pasien yang menderita penyakit kanker daerah kepala dan leher yang mendapatkan perawatan untuk mengobati penyakitnya dengan menggunakan radioterapi diketahui dari rekam medik. c. Dosis radiasi adalah dosis yang telah diterima oleh pasien yang mendapatkan perawatan radioterapi yang dinyatakan dalam Gray dan diketahui dari rekam medik. 8,15 d. Jenis kelamin adalah keadaan kodrati responden sesuai anatomis, yaitu laki- laki atau perempuan yang diketahui dari rekam medik. 28 e. Usia adalah frekuensi responden yang dihitung sejak tanggal lahir sampai dengan waktu penelitian yang dinyatakan dalam tahun dan diketahui dari rekam medik. 28

3.5 Sarana Penelitian

3.5.1 Alat dan Bahan

1. Masker 2. Sarung Tangan 3. Pot saliva tabung ukur 4. Corong kecil Universitas Sumatera Utara 5. Stopwatch

3.5.2 Formulir Pencatatan

Lembar pemeriksaan pasien.

3.6 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada pasien kanker yang mendapat perawatan radioterapi daerah kepala dan leher di RSUP H. Adam Malik yang dilakukan mulai pukul 08.00-12.00 WIB dan pada pasien diberikan informasi tentang tujuan penelitian ini. Setelah pasien setuju menjadi subjek penelitian, pasien diminta menandatangani informed consent . Kemudian dari rekam medik pasien dicatat keterangan data pribadi nama, umur, jenis kelamin, jenis kanker daerah kepala dan leher dan dosis radiasi yang telah diterima. Selanjutnya pemeriksaan keadaan klinis rongga mulut pasien berupa pengukuran tingkat aliran saliva dengan menggunakan whole saliva tanpa stimulasi dengan metode spitting yaitu : 1. Posisi subjek penelitian duduk dengan tenang dan diam sambil menundukkan kepala. Subjek penelitian diinstruksikan untuk tidak menelan selama prosedur berlangsung. Sesaat sebelum prosedur pengumpulan dimulai, subjek diharuskan menelan semua sisa saliva yang ada di rongga mulut. 2. Saliva dibiarkan mengumpul di dalam rongga mulut dan setiap menit saliva yang sudah terkumpul dikeluarkan ke dalam pot saliva, kemudian volumenya diukur. 3. Pengumpulan saliva dilakukan selama 3 menit. Volume yang didapatkan kemudian dibagi 3, untuk mendapatkan hasil dalam mlmenit. Universitas Sumatera Utara 3.7 Pengolahan Data dan Analisis Data 3.7.1 Pengolahan Data