Karateristik Responden HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Karateristik Responden

Penelitian ini menggunakan subjek sebanyak 46 orang pasien kanker dengan radioterapi daerah kepala dan leher di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Karateristik subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 2. Berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini sebagian besar terdapat subjek laki-laki sebanyak 38 orang 82,60, sedangkan perempuan sebanyak 8 orang 17,40. Berdasarkan usia subjek penelitian, kelompok usia 20 tahun sebanyak 2 orang 4,35, kelompok usia 21- 30 tahun sebanyak 2 orang 4,35, kelompok usia 31- 40 tahun sebanyak 4 orang 8,70, kelompok usia 41- 50 tahun sebanyak 13 orang 28,27, kelompok usia 51- 60 tahun sebanyak 15 orang 32,60 serta kelompok usia 61 tahun sebanyak 10 orang 21,73. Berdasarkan jenis kanker, sebagian besar subjek penelitian mengalami penyakit kanker nasofaring, yaitu sebanyak 33 orang 71,73, diikuti kanker sinonasal sebanyak 5 orang 10,87, kanker lidah sebanyak 4 orang 8,70 serta kanker parotis dan laring masing-masing sebanyak 2 orang 4,35 Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Distribusi dan Frekuensi Pasien Kanker yang Mendapat Perawatan Radioterapi daerah Kepala dan Leher Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Jenis Kanker. Karateristik Frekuensi n = 46 Persentase 1. Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 38 orang 8 orang 82,60 17,40 2. Usia a. 20 Tahun b. 21- 30 Tahun c. 31- 40 Tahun d. 41- 50 Tahun e. 51- 60 Tahun f. 61 Tahun 2 orang 2 orang 4 orang 13 orang 15 orang 10 orang 4,35 4,35 8,70 28,27 32,60 21,73 3. Jenis Kanker a. Kanker Nasofaring b. Kanker Parotis c. Kanker Laring d. Kanker Lidah e. Kanker Sinonasal 33 orang 2 orang 2 orang 4 orang 5 orang 71,73 4,35 4,35 8,70 10,87 Universitas Sumatera Utara 4.2 Xerostomia Pada Pasien Kanker Daerah Kepala dan Leher yang Mendapat Radioterapi di RSUP Haji Adam Malik Ketika Dilakukan Penelitian Berdasarkan tabel 3 subjek penelitian yang mengalami xerostomia ketika dilakukan penelitian sebanyak 35 orang 76,10 sedangkan yang tidak mengalami xerostomia 11 orang 23,90. Tabel 3. Distribusi dan Frekuensi Xerostomia Pasien Kanker yang Mendapat Radioterapi daerah Kepala dan Leher Ketika Dilakukan Penelitian Xerostomia Frekuensi f Xerostomia + 35 76,10 Xerostomia - 11 23,90 Total 46 100 Keterangan : f dinyatakan dalam jumlah orang 4.3 Xerostomia Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Pasien Kanker Daerah Kepala dan Leher yang Mendapat Radioterapi di RSUP Haji Adam Malik Mayoritas pasien mengalami xerostomia pada penelitian ini sebesar 76,10 yaitu 82,60 pada laki-laki dan 17,40 pada perempuan, hanya 23,90 subjek penelitian yang tidak mengalami xerostomia Tabel 4 Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Distribusi dan Frekuensi Pasien Kanker yang Mendapat Perawatan Radioterapi daerah Kepala dan Leher dengan Xerostomia Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Xerostomia Total + - f f Laki-laki 29 63,05 9 19,55 38 82,60 Perempuan 6 13,05 2 4,35 8 17,40 Jumlah n 35 76,10 11 23,90 46 100 Keterangan : f dinyatakan dalam jumlah orang 4.4 Xerostomia Berdasarkan Usia Pasien Kanker Daerah Kepala dan Leher yang Mendapat Radioterapi di RSUP Haji Adam Malik Pada penelitian yang dilakukan pada 46 subjek terdapat 35 orang mengalami xerostomia dengan usia subjek yang berbeda beda Tabel 5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Distribusi dan Frekuensi Pasien Kanker yang Mendapat Perawatan Radioterapi daerah Kepala dan Leher dengan Xerostomia Berdasarkan Usia. Usia Xerostomia Total + - f f 20 Tahun 2 4,35 2 4,35 21- 30 Tahun 2 4,35 2 4,35 31- 40 Tahun 3 6,52 1 2,17 4 8,69 41- 50 Tahun 10 21,74 3 6,52 13 28,26 51- 60 Tahun 10 21,74 5 10,86 15 32,60 61 Tahun 8 17,40 2 4,35 10 21,75 Jumlah n 35 76,10 11 23,90 46 100 Keterangan : f dinyatakan dalam jumlah orang 4.5 Tabulasi Silang antara Dosis Radiasi pada Perawatan Radioterapi Daerah Kepala dan Leher dan Terjadinya Xerostomia Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan yang mendapatkan radioterapi daerah kepala dan leher mengalami xerostomia sebesar 35 orang 76,10. Hasil uji statistik menggunakan Chi-square memperlihatkan bahwa nilai signifikansi p = 0,01 atau p sig α 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak atau Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa radioterapi daerah kepala dan leher berpengaruh signifikan terhadap terjadinya xerostomia karena nilai sig-hitung chi-square 0,01 0,05. Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Tabulasi Silang antara Dosis Radiasi pada Perawatan Radioterapi Daerah Kepala dan Leher dan Terjadinya Xerostomia Dosis Radiasi pada Perawatan Radioterapi Insiden Xerostomia Sig-p Xerostomia + Xerostomia - Total f f 10- 18 Gray 20- 28 Gray 30- 38 Gray 40-48 Gray 50- 58 Gray 60-70 Gray 2 6 6 7 7 7 4,35 13,06 13,06 15,21 15,21 15,21 5 1 1 2 2 10,86 2,17 2,17 4,35 4,35 7 7 6 8 9 9 15,21 15,23 13,06 17,38 19,56 19,56 0,01 Total 35 76,10 11 23,90 46 100 Keterangan : f dinyatakan dalam jumlah orang Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN