Persepsi Petani terhadap Risiko Serangan OPT

105 Tabel 33. Persepsi Petani terhadap Perilaku Petani Padi dalam Lama Penggunaan Pestisida Persepsi Petani terhadap Serangan OPT Perilaku Petani Lamanya Menggunakan Pestisida Sangat lama Sedang Sebentar ∑ ∑ ∑ Berat 4 80.00 5 62.50 4 12 Sedang 0.00 0.00 6 18 Ringan 1 20.00 3 37.50 24 71 Jumlah 5 100 8 100 34 100 Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 33, terdapat hubungan antar persepsi petani terhadap serangan OPT dengan lamanya penggunaan pestisida kimia. Petani yang memiliki persepsi berat terhadap serangan OPT, cenderung menggunakan pestisida lebih lama dari 10 tahun pada tanaman padi. Kebanyakan jenis yang digunakan oleh petani seperti Score 25 EC, Sherpa 50 EC, Dursban 200 EC dan Dharmabas500 EC. Penggunaan pestisida yang sangat lama mengakhibatkan terjadinya resistensi hama pada lahan sawah maupun hasil pertanian khususnya padi. Petani tersebut cenderung berusia tua dan memiliki pengalaman yang lama dalam usahatani. Sehingga petani jarang akan mengganti pestisida yang digunakan dengan merek atau jenis yang berbeda. Petani yang memiliki persepsi sedang terhadap serangan OPT, cenderung menggunaan pestisida kimia secara selang seling dalam waktu yang tidak terlalu lama antara 1 – 5 tahun pada tanaman padi. Kebanyakan jenis yang digunakan oleh petani seperti Matador 25 EC, Dursban 200 EC, Amabas 500 EC dan Filia 525 SE. Petani mendapatkan pestisida dari toko pertanian dan PPL Kedu jika serangan hama dianggap sulit dikendalikan. Petani tersebut cenderung memiliki 106 usia muda dan memiliki pengetahuan yang lebih dalam menggunakan pestisida kimia. Sehingga petani langsung akan mengganti dengan pestisida yang lainnya jika merasa bahwa pestisida yang digunakan sudah tidak dapat membasmi hama secara efektif. Petani yang memiliki persepsi serangan ringan terhadap serangan OPT, cenderung menggunakan pestisida secara selang-seling selama 1 - 5 tahun pada tanaman padi. Kebanyakan jenis yang digunakan oleh petani seperti Score 25 EC, Dursban 200 EC, Amabas 500 EC dan Filia 525 SE, Burphosida 100 EC dan Tandem 325 SC. Petani biasanya menggunakan pestisida lebih dari satu jenis untuk tanaman padi, sehingga pada satu musim padi petani dapat menggunakan pestisida secara selang seling. Petani tersebut tergolong dalam berbagai tingkat usia dan tingkat pendidikan yang berbeda, sehingga petani yang memiliki kesadaran yang tinggi dan pengetahuan yang baik akan lebih bijak dalam penggunaan pestisida kimia baik dari segi waktu dan jenis pestisida yang digunakan. 107

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Perilaku petani dalam penggunaan pestisdia kimia di Desa Kutoanyar dikategorikan dalam perilaku cukup baik. dengan skor 52,71 dari kisaran skor 23,00 – 69,00. Namun, terdapat variasi perilaku petani dalam penggunaan pestisida kimia yang dilihat per indikator perilaku. Untuk jenis pestisida, waktu penyemprotan, aplikasi penyemprotan dan penyimpanan dikategorikan dalam perilaku baik. Untuk indikator dosis, pencampuran pestisida, interval penyemprotan dan penanganan dikategorikan dalam perilaku cukup baik, serta perlengkapan penyemprotan dikategorikan dalam perilaku kurang baik. Secara keseluruhan dari hasil koefisien korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani diantaranya pengalaman, pendidikan non formal, keterlibatan sosial, pendapatan rumah tangga petani dan persepsi petani terhadap serangan OPT tidak berhubungan dengan perilaku petani padi dalam penggunaan pestisida kimia di Desa Kutoanyar. Namun jika diananlisis antara faktor-faktor yang mempengaruhi dengan indikator perilaku terdapat beberapa hubungan yang lebih kuat dengan arah yang berlawanan diantaranya pengalaman bertani terhadap perilaku pengaplikasian pestisida, pendidikan non formal terhadap penggunaan perlengkapkan dan jenis sarung tangan, keterlibatan sosial terhadap perlengkapan yang digunakan, pendapatan rumah tangga petani terhadap jenis sarung tangan yang digunakan, serta hubungan yang lebih kuat dengan arah yang positif antara persepsi petani terhadap serangan OPT terhadap lamanya penggunaan pestisida kimia. 108

B. Saran

1. Produsen pestisida sebaiknya memberikan takaran yang tepat dengan cara membuat takaran pada tutup botol pestisida agar dapat mempermudah petani dalam melakukan penakaran. 2. Petani tidak perlu melakukan pencampuran pestisida jika tidak memahami pola pencampuran pestisida yang dianjurkan. Sebab jika petani tidak mengetahui pola pencampuran pestisida akan mengakhibatkan terjadinya resistensi hama. 3. Petani harus meningkatkan kesadarannya akan pentingnya alat pelindung diri yang digunakan agar tidak terjadi keracunan dan gangguan kesehatan lainnya yang mungkin tidak dirasakan pada masa sekarang melainkan di masa mendatang. 4. Dinas pertanian sebaiknya secara berkala memberikan penyuluhan kepada setiap anggota Gapoktan atau kelompok tani terkait cara penggunaan pestisida kimia yang baik dan benar.

Dokumen yang terkait

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

TINGKAT PENGETAHUAN PETANI PADI TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA BAGI LINGKUNGAN HIDUP DI DESA SUMBERAHAYU KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

1 8 79

MANAJEMEN MARCHING BAND MI AL HUDA DESA KUTOANYAR, KEC. KEDU, KAB. TEMANGGUNG

0 38 92

Perilaku Komunikasi Petani Padi dalam Penerapan Usaha Tani Tanaman Pangan : Kasus Desa Kalibuaya, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang

0 10 166

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

2 12 84

PERILAKU PETANI SLPHT DAN NON-SLPHT DALAM PENGGUNAAN PESTISIDA SINTETIS PADA TANAMAN SAYURAN DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK.

0 0 6

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5

GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN PESTISIDA DAN GEJALA KERACUNAN YANG DITIMBULKAN PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

0 8 78