Interval Penyemprotan Perilaku Petani dalam Penggunaan Pestisida Kimia

75 Perilaku petani dalam menentukan interval penyemprotan adalah tindakan petani dalam menentukan jarak penyemprotan kembali yang disesuaikan dengan hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi dan jumlah penyemprotan yang dilakukan oleh petani padi di Desa Kutoanyar. Perilaku petani padi di Desa Kutoanyar dalam menentukan interval penyemprotan menunjukkan kategori perilaku cukup dengan jumlah rata-rata skor sebesar 3,81 pada Tabel 22. Tabel 22. Distribusi Frekuensi Perolehan Skor Perilaku dalam Menentukan Interval Penyemprotan No Interval Penyemprotan Skor 0rang Rata-rata Skor Kategori 1 2 3 1 Jarak penyemprotan 31 11 5 1,45 Kurang 2 Jumlah penyemprotan 15 32 2,36 Baik Jumlah 3,81 Cukup Jarak Penyemprotan. Jarak penyemprotan yang dilakukan oleh petani di Desa kutoanyar memiliki rata-rata skor sebesar 1,45 yang menunjukkan ketegori kurang. Jarak penyemprotan ditentukan dari serangan OPT yang menyerang tanaman padi. Jarak penyemprotan tanaman padi dengan pestisida tidak memiliki aturan baku. Sehingga petani padi melakukan penyemprotan sebelum ada hama atau sesudah ada hama. Sebanyak 5 responden pada lampiran 10 melakukan penyemprotan setelah adanya serangan OPT yang telah mencapai ambang pengendalian. Artinya penyemprotan dilakukan jika populasi hama atau intensitas serangan penyakit telah mencapai suatu nilai tertentu pada rumpun padi. Penyemprotan ambang pengendalian merupakan pengendalian yang dianjurkan dalam pengendalian hama terpadu. Petani tersebut cenderung berusia muda atau dewasa dan memilki pendidikan yang cukup baik, sehingga dalam melakukan penyemprotan kembali petani melakukannya sesuai dengan anjuran. 76 Sebanyak 11 responden pada lampiran 10 melakukan penyemprotan setelah ada gejala serangan hama dan penyakit. Biasanya petani memeriksa tanaman padi di sawah dengan melihat kondisi bagian tanaman padi mulai dari daun, batang, bulir dan air dipematang sawah. Jika terdapat beberapa serangan hama dan penyakit petani akan melakukan penyemprotan sebelum jumlah hama dan penyakit meluas. Petani tersebut cenderung berusia tua, memiliki pengalaman yang lama dalam usahatani dan jarang mengikuti pelatihan atau penyuluhan sehingga petani kurang memilki pemahaman dalam melakukan penyemprotan pestisida kimia. Sebanyak 31 responden pada lampiran 10 melakukan penyemprotan sebelum adanya hama. Petani mengatakan bahwa melakukan penyemprotan sebelum adanya hama merupakan suatu cara pencegahan agar tanaman padi tidak diserang hama dan penyakit. Namun hal tersebut tidak baik dilakukan, sebab dapat menyebabkan pestisida terbuang sia-sia dan menjadi kebiasaan petani ketika tidak ada hama yang menyerang padi petani tetap melakukan penyemprotan dengan pestisida kimia. Petani tersebut tergolong pada usia muda dan tua dan tidak memiliki kesadaran yang tinggi terhadap hsail pertanian, masyarakat dan lingkungan sekitar. Jumlah Penyemprotan. Jumlah penyemprotan tanaman padi yang dilakukan oleh petani di Desa Kutoanyar memiliki rata-rata skor sebanyak 2,21 yang menunjukkan kategori baik. Sebanyak 32 responden pada lampiran 10 melakukan penyemprotan tanaman padi sebanyak dua kali selama tanam. Biasanya petani melakukan penyemprotan pada rentang umur 30 - 60 hari yang 77 disesuaikan dengan kondisi lapangan. Petani tersebut tergolong dalam berbagai usia dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Petani tersebut juga memiliki kesadaran dan pemahaman yang baik dalam melakukan penyemproan dengan pestisida dalam satu musim tanam. Sebanyak 15 responden pada lampiran 10 melakukan penyemprotan dengan pestisida kimia sebanyak 3 - 5 kali selama tanam. Biasanya petani melakukan penyemprotan pada umur 25 – 85 hari. Petani yang melakukan penyemprotan pada umur 80 - 85 hari, adalah petani yang menyemprot tanaman padi dengan menggunakan fungisida Score 250 EC, karena fungisida tersebut tidak hanya untuk membasmi jamur atau bercak daun melainkan terdapat kandungan penyubur dalamnya dan bermanfaat untuk menyuburkan dan memutihkan bulir padi. Petani tersebut memiliki pengalaman yang cukup lama dalam usahatani dan telah menggunakan bermacam-macam pestisida untuk membasmi atau meningkatkan produksi padi, sehingga petani akan menggunakan jenis pestisida tersebut dalam waktu yang lama dan terbukti meningkatkan produksi serta menjadi kebiasaan petani jika tidak menggunakan pestisida 3-5 dalam satu musim tanam.

6. Perlengkapan Penyemprotan

Perlengkapan penyemprotan merupakan alat yang digunakan untuk melindungi diri petani saat penyemprotan berupa masker, sarung tangan, pakaian tertutup, penutup kepala dan sepatu. Perilaku petani dalam penggunaan perlengkapan adalah tindakan petani dalam mengenakan perlengkapan penyemprotan, sarung tangan yang digunakan serta kapan petani menggunakan 78 perlengkapan waktu penggunaan perlengkapan. Perilaku petani padi di Desa Kutoanyar dalam menggunakan perlengkapan penyemprotan menunjukkan kategori perilaku kurang dengan skor sebasar 4,89 tabel 23. Tabel 23. Distribusi Frekuensi Perolehan Skor Perilaku dalam Penggunaan Perlengkapan Penyemprotan No

Dokumen yang terkait

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

TINGKAT PENGETAHUAN PETANI PADI TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA BAGI LINGKUNGAN HIDUP DI DESA SUMBERAHAYU KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

1 8 79

MANAJEMEN MARCHING BAND MI AL HUDA DESA KUTOANYAR, KEC. KEDU, KAB. TEMANGGUNG

0 38 92

Perilaku Komunikasi Petani Padi dalam Penerapan Usaha Tani Tanaman Pangan : Kasus Desa Kalibuaya, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang

0 10 166

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

2 12 84

PERILAKU PETANI SLPHT DAN NON-SLPHT DALAM PENGGUNAAN PESTISIDA SINTETIS PADA TANAMAN SAYURAN DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK.

0 0 6

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5

GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN PESTISIDA DAN GEJALA KERACUNAN YANG DITIMBULKAN PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

0 8 78