Kelembagaan Kelompok Tani GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

50 ketua Gapoktan terhadap anggotanya. Akibatnya setiap kelompok tani berjalan dengan sendiri tanpa adanya wadah penampungan dari Gapoktan. Berikut struktur organisasi Gapoktan Terpadu dan kelompok tani yang tergabung. 51 Ketua Gapoktan Terpadu Beni Listyawan Sekretaris H. Asrofi Bendahara Zaenurrohman Seksi Sarana Produksi Seksi Pengolahan Hasil Seksi Pemasaran Hasil Seksi Permodalan Ketua Gemah Ripah I Fatchul Muin Ketua Gemah Ripah II Dumeri Ketua Dadi Makmur H. Juri Ketua Dadi Subur Rudi Hanto Kelompok Tani Sekretaris Junaedi Sekretaris Bastomi Sekretaris Muhsinin Sekretaris Abdul Aziz Bendahara Sidik Anwi Bendahara Sarifudin Bendahara Juwandi Bendahara Abdul Baqi Gambar 4. Struktur Organisasi Gapoktan Terpadu 52

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Petani

Profil petani merupakan gambaran singkat mengenai karakteristik petani padi di Desa Kutoanyar Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Profil petani meliputi adalah umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan luas area lahan. Berikut penjabaran identitas petani di Desa Kutoanyar.

1. Umur Petani

Umur merupakan usia petani sebagai responden saat dilakukan penelitian yang berlokasi di Desa Kutoanyar, Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Dalam hal ini, umur sangat menentukan perilaku petani dalam bertindak. Semakin muda usia petani, maka petani akan mudah berpikir dan bertindak dalam menentukan perilaku atau langkah yang akan diambil. Begitu sebaliknya, semakin matang usia petani maka cara petani berpikir dan bertindak akan semakin lemah, artinya kebanyakan petani akan menjadi pasif dalam bertindak dan berpikir sesuai dengan pola pikir petani itu sendiri. Identitas petani menurut kelompok umur di desa Kutoanyar dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 13. Identitas Petani Padi menurut Kelompok Umur di Desa Kutoanyar Umur Jumlah orang Persentase 25 – 42 13 28 43 – 60 29 62 61 5 11 Jumlah 47 100 Berdasarkan tabel 13, umur petani yang dominan dalam penggunaan pestisida kimia di Desa Kutoanyar berkisar 43 - 60 tahun dengan persentase 53 sebesar 62. Petani yang memiliki umur tersebut termasuk dalam kategori umur produktif artinya petani masih mampu melakukan pekerjaan dan aktifitas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh seorang petani. Umur dapat menunjukkan bahwa sebagian petani secara fisik mampu mengelolah usaha taninya dengan baik, Hal ini dapat menunjukkan keahlian dan kecermatan berusahatani padi dalam penggunaan pestisida kimia. Selain itu, sebanyak 5 petani yang tergolong dalam kategori umur tidak produktif artinya pada umur tesebut tidak disarankan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Namun, petani masih mampu dalam mengelola usahatani padi dengan baik dan dibantu dengan beberapa petani lain. Dalam penggunaan pestisida kimia pada setiap kelompok umur masih banyak petani yang belum menggunakan pestisida dengan tepat. Hal ini disebabkan, oleh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh petani terdahulu sehingga menyebabkan kebiasan yang tidak baik dalam penggunaan pestisida.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan memegang peran penting karena dengan pendidikan petani akan mampu memperoleh pengetahuan baru atau informasi-informasi baru dalam penggunaan pestisida kimia untuk pengembangan usahatani padi. Tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh petani akan menjadi dasar untuk menentukan pola pikir atau tindakan yang akan diambil oleh petani dalam setiap proses usahatani. Tingkat pendidikan yang ditempur petani bermacam-macam mulai dari Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP Sekolah Menengah Atas SMA dan perguruan tinggi. Identitas petani menurut tingkat

Dokumen yang terkait

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

TINGKAT PENGETAHUAN PETANI PADI TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA BAGI LINGKUNGAN HIDUP DI DESA SUMBERAHAYU KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

1 8 79

MANAJEMEN MARCHING BAND MI AL HUDA DESA KUTOANYAR, KEC. KEDU, KAB. TEMANGGUNG

0 38 92

Perilaku Komunikasi Petani Padi dalam Penerapan Usaha Tani Tanaman Pangan : Kasus Desa Kalibuaya, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang

0 10 166

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

2 12 84

PERILAKU PETANI SLPHT DAN NON-SLPHT DALAM PENGGUNAAN PESTISIDA SINTETIS PADA TANAMAN SAYURAN DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK.

0 0 6

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5

GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN PESTISIDA DAN GEJALA KERACUNAN YANG DITIMBULKAN PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

0 8 78