Umur Petani Tingkat Pendidikan

53 sebesar 62. Petani yang memiliki umur tersebut termasuk dalam kategori umur produktif artinya petani masih mampu melakukan pekerjaan dan aktifitas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh seorang petani. Umur dapat menunjukkan bahwa sebagian petani secara fisik mampu mengelolah usaha taninya dengan baik, Hal ini dapat menunjukkan keahlian dan kecermatan berusahatani padi dalam penggunaan pestisida kimia. Selain itu, sebanyak 5 petani yang tergolong dalam kategori umur tidak produktif artinya pada umur tesebut tidak disarankan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Namun, petani masih mampu dalam mengelola usahatani padi dengan baik dan dibantu dengan beberapa petani lain. Dalam penggunaan pestisida kimia pada setiap kelompok umur masih banyak petani yang belum menggunakan pestisida dengan tepat. Hal ini disebabkan, oleh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh petani terdahulu sehingga menyebabkan kebiasan yang tidak baik dalam penggunaan pestisida.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan memegang peran penting karena dengan pendidikan petani akan mampu memperoleh pengetahuan baru atau informasi-informasi baru dalam penggunaan pestisida kimia untuk pengembangan usahatani padi. Tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh petani akan menjadi dasar untuk menentukan pola pikir atau tindakan yang akan diambil oleh petani dalam setiap proses usahatani. Tingkat pendidikan yang ditempur petani bermacam-macam mulai dari Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP Sekolah Menengah Atas SMA dan perguruan tinggi. Identitas petani menurut tingkat 54 pendidikan yang ditempuh petani padi di Desa Kutoanyar di dominasi oleh tingkat SMP dan SMA pada Tabel 14. Tabel 14. Identitas Petani Padi menurut Tingkat Pendidikan di Desa Kutoanyar Pendidikan Jumlah orang Persentase SD 22 47 SMP - SMA 24 51 Perguruan Tinggi 1 2 Jumlah 47 100 Dilihat dari tabel 14, Tingkat pendidikan petani padi yang dominan di Desa Kutoanyar adalah SMP dan SMA dan dikategorikan cukup rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah petani yang berpendidikan SMP dan SMA sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 orang SMP dan 12 orang SMA. Petani padi di Desa Kutoanyar yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah maupun tinggi, dalam menggunakan pestisida kimia untuk tanaman padi masih kurang tepat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran petani terhadap perlindungan diri dan petani tersebut memiliki tingkat pendidikan rendah maupun tinggi merupakan petani yang sudah berusia dewasa dan cenderung aktif berorganisasi dalam kelompok tani sehingga akan mudah dalam mengakses informasi terkait penggunaan pestisida kimia. Walaupun rutin dilakukan penyuluhan yang terkait tentang penggunaan pestisida kimiadan mendapatkan informasi baru petani tetap menggunakan pestisida kimia sesuai dengan kebiasaan mereka, misalnya penggunaan pestisida dengan takaran yang tidak sesuai dengan kemasan, melakukan pencampuran pestisida, tidak menggunakan perlengkapan yang lengkap saat penyemprotan dan menggunakan pestisida yang sama dalam waktu yang cukup lama. 55

3. Luas Lahan

Luas lahan merupakan luas area lahan yang dimiliki oleh petani di Desa Kutoanyar yang digunakan untuk usahatani padi. Pada umumnya lahan yang digunakan untuk menanam padi berbentuk petakan-petakan yang dibatasi oleh pematang saluran untuk menahanmenyalurkan air, yang biasanya tanpa memandang dar imana diperolehnya atau status lahan tersebut. Luas area lahan yang digunakan untuk menanam padi merupakan cerminan dalam penggunaan pestisida Semakin luas area lahan yang digunakan dalam menanam padi maka akan semakin banyak tingkat penggunaan pestisida kimia. Jika lahan yang digunakan untuk menanam padi terserang oleh hama dan penyakit cukup luas maka penggunaan pestisida akan semakin banyak. Luas area lahan yang digunakan petani padi di Desa Kutoanyar mulai dari 0.08-1,5 ha pada Tabel 15. Tabel 15. Identitas Petani menurut Luas Area lahan Sawah di Desa Kutoanyar Luas Lahan Ha Jumlah orang Persentase 0.08 - 0.78 45 93.75 0.79 - 1.4 2 4.17 1.5 1 2.08 Jumlah 48 100 Berdasarkan Tabel 15 di atas, lahan yang paling dominan digunakan oleh petani di Desa Kutoanyar adalah 0,08 – 0,78 Ha sebanyak 45 responden termasuk dalam kategorikan sempit. Petani yang memiliki lahan yang tergolong luas sebanyak 3 responden setara dengan persentase sebesar 6,25 . Petani yang memiliki lahan seluas 1,5 dianggap sebagai tuan tanah di Desa Kutoanyar. Petani tersebut cenderung berusia tua dan memiliki pengalaman yang cukup lama dalam 56 usahatani, sehingga petani tersebut tidak mampu untuk mengelola lahannya sendiri dan dibantu oleh beberapa petani. Untuk penggunaan pestisidanya disesuaikan dengan keadaan di lahan sawah. Petani tetap akan menyemprot padi walaupun tidak diserang oleh OPT. Luas lahan yang dimiliki akan berpengaruh dalam penggunaan pestisida kimia. Semakin luas lahan yang digunakan dalam usahatani, maka akan semakin tinggi pestisida yang digunakan oleh petani. Semakin luas wilayah yang terserang oleh hama dan penyakit, maka semakin banyak pula penggunaan pestisida kimia pada tanaman padi. Petani di Desa Kutoanyar tetap melakukan penyemprotan dengan pestisida kimia walaupun tanaman padi mereka tidak terserang oleh hama dan penyakit dengan alasan bahwa melakukan penyemprotan pestisida kimia semata-mata untuk pencegahan dari serangan hama dan penyakit.

4. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan jumlah anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak dan orang lain yang turut serta dalam keluarga atau hidup dalam satu rumah yang menjadi tanggungan kepala keluarga petani. Setiap masing-masing keluarga memiliki jumlah tanggungan keluarga yang berbeda- beda. Jumlah tanggungan keluarga petani di Desa Kutoanyar mulai dari 2 – 8 orang yang dpat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 16. Identitas Petani menurut Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Padi di Desa Kutoanyar Jumlah Tanggungan orang Jumlah orang Persentase 2 – 4 23 48.94 5 - 7 23 48.94 8 1 2.13 Jumlah 47 100

Dokumen yang terkait

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

TINGKAT PENGETAHUAN PETANI PADI TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA BAGI LINGKUNGAN HIDUP DI DESA SUMBERAHAYU KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

1 8 79

MANAJEMEN MARCHING BAND MI AL HUDA DESA KUTOANYAR, KEC. KEDU, KAB. TEMANGGUNG

0 38 92

Perilaku Komunikasi Petani Padi dalam Penerapan Usaha Tani Tanaman Pangan : Kasus Desa Kalibuaya, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang

0 10 166

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

2 12 84

PERILAKU PETANI SLPHT DAN NON-SLPHT DALAM PENGGUNAAN PESTISIDA SINTETIS PADA TANAMAN SAYURAN DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK.

0 0 6

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5

GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN PESTISIDA DAN GEJALA KERACUNAN YANG DITIMBULKAN PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

0 8 78