Kegiatan Santri di Pondok Pesantren Al-Ittifaq

Kegiatan Agribisnis Macam Kegiatan Penjelasan Harian Budidaya tanaman Peternakan Pengolahan pasca panen Pemasaran Koperasi Kegiatan yang diikuti santri mulai dari pengolahan lahan, penanaman tanaman hortikultura, dan pemanenan. Kegiatan memelihara hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan kelinci. Kegiatan penanganan pasca panen yang dilakukan di gudang pengemasan, meliputi sortasi, grading, packing, wrapping, labelling. Kegiatan mendistribusikan produk dari hasil pertanian ke daerah Jakarta dan Bandung. Kegiatan mempelajari, mengelola administrasi dan keuangan yang hanya diikuti oleh santri pilihan. Tabel 5 menunjukkan program-program pembelajaran yang diberikan Pondok Pesantren Al-Ittifaq terdiri dari kegiatan umum dan kegiatan agribisnis. Kegiatan umum berkaitan dengan program-program yang mendukung santri untuk memahami agama. Kegiatan tersebut tidak hanya melibatkan santri saja, melainkan juga masyarakat yang berada di sekitar pondok. Sementara itu, kegiatan agribisnis berkaitan denganprogram-program yang mendukung santri dalam rangka menumbuhkembangkan keahlian dan keterampilan dalam bidang agribisnis. Kegiatan agribisnis dilakukan rutin dalam keseharian sehingga santri terbiasa dalam menangani aktivitas di bidang pertaian khususnya agribisnis.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Pembentukan Jiwa Kewirausahaan Santri di Pondok Pesantren Al-Ittifaq

Pondok Pesantren Al-Ittifaq mendidik para santri dengan ilmu berwirausaha agribisnis di samping memberikan pembelajaran agama. Para santri praktik secara langsung mulai dari budidaya, panen, pasca panen, dan pemasaran komoditas pertanian hortikultura. Kegiatan agribisnis bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan santri-santrinya, sehingga santri mendapatkan bekal dunia dan akhirat. Pelaksanaan kegiatan agribisnis dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan agar santri dapat menyeimbangkan waktu belajar agama dan pertanian. Santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq terdiri dari dua macam yaitu santri salafi dan santri khalafi. Santri salafi lebih banyak dibandingkan dengan santri khalafi karena santri salafi berasal dari golongan ekonomi rendah, fakir miskin, dan anak yatim piatu. Santri salafi tidak dipungut biaya selama santri belajar di pondok pesantren. Keperluan makan, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh Pondok Pesantren Al-Ittifaq. Sementara itu, santri khalafi harus membayar biaya sesuai dengan ketentuan pondok karena santri juga mendapatkan pembelajaran di sekolah formal. Pembentukan kewirausahaan agribisnis pada santri salafi dan santri khalafi menggunakan strategi yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu perekrutan santri, penempatan santri, dan pemindahan jenjang. 56

1. Perekrutan Santri

Santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq berasal dari berbagai pelosok nusantara. Perekrutan santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq dilakukan tanpa menggunakan seleksi atau tes. Calon santri yang menginginkan belajar di Pondok Pesantren Al-Ittifaq hanya disyaratkan mampu mematuhi tata tertib yang telah ditentukan oleh pondok pesantren, mengisi formulir pendaftaran, serta menandatangani surat perjanjian selama belajar di pondok pesantren. Perekrutan santri mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan berupa kepercayaan diri, orientasi tugas dan hasil, orientasi masa depan, dan pengambilan resiko. Kepercayaan diri muncul ketika santri yakin memilih Pondok Pesantren Al-Ittifaq sebagai tempat pembelajarannya, orientasi tugas dan hasil dapat timbul dari targetan yang akan dicapai santri selama di pondok. Orientasi masa depan dapat muncul dari tujuan hidup setelah memutuskan untuk mondok di pesantren, sedangkan pengambilan resiko timbul dari tantangan-tantangan yang akan dihadapi santri setelah mendapatkan penjelasan dari pihak pesantren. Calon santri yang kurang mampu digolongkan sebagai santri salafi karena tidak akan dipungut biaya selama santri belajar di pondok. Santri salafi tidak dibatasi waktu dalam pembelajaran di pondok pesantren, tetapi santri wajib melakukan pengabdian sebelum keluar dari pondok pesantren. Sementara santri yang berkeinginan nyantri sambil sekolah formal dimasukkan sebagai santri khalafi dengan membayar biaya pendidikan saat awal masuk pesantren sebesar Rp. 1.400.000,00 meliputi biaya pendaftaran, IPP bulanan, sarana prasarana, buku paket, dan seragam. Biaya bulanan yang wajib dibayarkan santri khalafi sebesar

Dokumen yang terkait

KORELASI KULTUR PESANTREN TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI. Di Pondok Pesantren al-Amanah al-Gontory

2 20 106

Pemberdayaan kewirausahaan terhadap santri di pondok pesantren: Studi kasus Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor

13 96 96

Perilaku Komunikasi Santri Dengan Kyai di Lingkungan Pondok Pesantren Al-Basyariah di Cigondewah Kabupaten Bandung

1 55 118

Pendapatan Usahatani Integrasi Pola Sayuran-Ternak-Ikan (Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung)

3 77 158

PENGELOLAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH KECAMATAN PECANGAAN PENGELOLAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 0 12

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2 7 46

STRATEGI PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN BRANDING SEBAGAI PONDOK KEWIRAUSAHAAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI.

3 40 156

PENGUATAN ECONOMIC CIVIC DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI SEBAGAI WUJUD GOOD GOVERNANCE : Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung - repository UPI T PKN 1402409 Title

1 6 3

PENGARUH KREATIVITAS DAN EFEKTIVITAS PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN BERBASIS SYARIAH TERHADAP JIWA ENTREPRENEURSHIP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL BAROKAH MANGUNSUMAN SIMAN PONOROGO

1 4 97

PERAN KEPEMIMPINAN KYAI DAN KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) DALAM PEMBENTUKAN JIWA KEMANDIRIAN DAN ENTREPRENEURSHIP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ISHLAH BOBOS CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 2 37