96
3. Kegiatan agribisnis apa saja yang Anda pelajari dari awal masuk Pondok
Pesantren Al-Ittifaq sampai saat ini dan berapa lamanya? Jawab:
4. Bagaimana tanggapan Anda terhadap kegiatan-kegiatan yang diberikan
Pondok Pesantren Al-Ittifaq? Jawab:
Interaksi Sosial
1. Mengapa Anda memilih Pondok Pesantren Al-Ittifaq? Jawab:
2. Dari mana Anda mendapatkan informasi mengenai Pondok Pesantren Al- Ittifaq?
Jawab:
Mengukur interaksi sosial yang dilakukan santri dengan memberikan tanda silang X atau tanda cek √ pada kolom yang disediakan. Keterangan sebagai berikut
ini. Jika pilih 1 artinya tidak pernah
Jika pilih 3 artinya sering Jika pilih 2 artinya kadang-kadang
Jika pilih 4 artinya selalu
N o
Pernyataan Pengukuran
Keterangan 1
2 3
4
1. Saya menjalin komunikasi
dengan berbagai pihak yang terdapat di Pondok Pesantren
Al-Ittifaq
2. Saya mengikuti kegiatan-
kegiatan yang dilakukan di luar pembelajar di Pondok
Pesantren Al-Ittifaq.
3. Saya menjalin kerjasama
dengan pihak-pihak yang terdapat di Pondok Pesantren
Al-Ittifaq.
4. Saya membantu pihak-pihak
Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang membutuhkan.
97
Jiwa Kewirausahaan Mengukur jiwa kewirausahaan pada diri dengan memberikan tanda silang X
atau tanda cek √ pada kolom yang disediakan. Keterangan sebagai berikut ini. Jika pilih 1 artinya sangat tidak setuju
Jika pilih 4 artinya setuju Jika pilih 2 artinya tidak setuju
Jika pilih 5 artinya sangat setuju Jika pilih 3 artinya ragu-ragu
N o
Pernyataan Pengukuran
Keterangan 1
2 3
4 5
1. Saya mampu menyelesaikan
setiap kegiatan dengan penuh keyakinan.
2. Saya membiasakan diri selalu
tepat waktu di setiap kegiatan
3. Saya melakukan setiap
kegiatan dengan tekun dan tenang
4. Saya mampu menyelesaikan
kegiatan dengan terencana dan efektif
5. Saya membiasakan memiliki
target harian, bulanan, dan tahunan.
6. Saya mengerjakan kegiatan
yang baik dan berulang- ulang.
7. Saya mampu memotivasi diri
melahirkan tekad kemauan yang menyala-nyala
8. Saya mengerjakan sesuatu
tanpa menunggu perintah orang lain.
9. Saya mampu membina
hubungan yang baik dengan orang lain.
10 .
Saya mampu memberanikan diri untuk tampil beda.
11 .
Saya mampu merumuskan tujuan hidup.
12 .
Saya membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik maupun yang menyakitkan
13 .
Saya menyukai hal-hal yang lebih menantang
98
14 .
Saya selalu menerima tanggungjawab yang telah
diberikan.
15 .
Saya mampu membentuk modal uang atau barang
modal
16 .
Saya mampu menuangkan imajinasi dalam setiap
kegiatan.
17 .
Saya mampu memecahkan masalah yang dihadapi setiap
harinya.
18 .
Saya tidak cepat puas dengan cara-cara yang dilakukan
meskipun cukup baik di setiap pekerjaan.
Minat Berwirausaha Agribisnis
Mengukur motivasi berwirausaha dengan memberikan tanda silang X atau tanda cek √ pada kolom. Keterangan sebagai berikut ini.
Jika pilih 1 artinya sangat tidak setuju Jika pilih 4 artinya setuju
Jika pilih 2 artinya tidak setuju Jika pilih 5 artinya sangat setuju
Jika pilih 3 artinya ragu-ragu
N o
Pernyataan Pengukuran
Keterangan 1
2 3
4 5
1. Saya berminat
berwirausaha karena ingin menaikkan derajat
keluarga.
2. Saya berminat
berwirausaha karena berkeinginan menjadi
pemimpin perusahaan.
3. Saya berminat
berwirausaha karena dapat mengatur jam kerja
sendiri.
4. Saya berminat
berwirausaha karena menginginkan
keuntungan yang lebih.
Keinginan saya setelah menyelesaikan pembelajaran di pondok pesantren adalah pilih salah satu
a. Saya berminat berwirausaha agribisnis.
99
b.
Saya tidak berminat berwirausaha agribisnis
1
STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ
KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG Hanif Nafiah
Ir. Siti Yusi Rusimah, M.S. Ir. Lestari Rahayu, M.P. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta I.
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal sebagai negara agraris. Bidang pertanian menjadi andalan negara dalam menyumbangkan
pemasukan perekonomian masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistika bulan Februari 2014 dalam Indonesia Investmens 2015 menyebutkan bahwa sektor
pertanian berada pada posisi teratas dalam menyerap tenaga kerja sebesar 40,8 dibandingkan dengan restoran dan hotel 25,8; jasa masyarakat 18,5; dan
industri manufaktur 15,4. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang mayoritas muslim sehingga
sudah tentu memiliki lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan Islam atau yang lebih dikenal dengan nama pondok pesantren. Sebagian besar pondok
pesantren di Indonesia pembelajarannya masih terfokus pada pengetahuan agama, sedangkan sebagian yang lainnya sudah memberikan ilmu tambahan
kewirausahaan pada santri. Salah satu pondok pesantren yang memberikan tambahan pendidikan kewirausahaan pada santri adalah Pondok Pesantren Al-
Ittifaq. Santri-santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq diberikan pengetahuan dengan praktik secara langsung dalam proses budidaya sampai pemasarannya. Adanya
kegiatan agribisnis yang diterapkan kepada santri mendorong untuk dilakukan penelitian tentang strategi pembentukan jiwa kewirausahaan santri di Pondok
Pesantren Al-Ittifaq.
B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui strategi pembentukan jiwa kewirausahaan pada santri Pondok
Pesantren Al-Ittifaq.
2 2.
Mengetahui jiwa kewirausahaan santri dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Mengetahui minat berwirausaha agribisnis santri dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
II. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
1. Penentuan Lokasi
Penelitian ini dilakukan terhadap santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang terletak di Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten
Bandung. Lokasi penelitian ini dipilih karena Pondok Pesantren Al-Ittifaq merupakansalah satu pondok pesantren di Kabupaten Bandung yang terdapat
penerapanpembelajaran kewirausahaan agribisnis kepada santri.
2. Pengambilan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah Santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang minimal menempuh pendidikan di pondok setara SMAMA dengan jumlah 187
santri. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional stratified random sampling
dengan melibatkan 50 santri yang dijadikan responden.
Tabel 1. Jumlah sampel dalam penelitian
Strata Jumlah populasi
Jumlah sampel Santri putri salafi
Santri putra salafi Santri putri khalafi
Santri putra khalafi
Total
50 77
31 29
187
13 21
8 8
50
B. Teknik pengumpulan data
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari santri-santri dan pengurus pondok pesantren dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan
observasi.
3 2.
Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang berkaitan
dengan kajian penelitian ini seperti keadaan umum, keadaan santri, dan profil pondok pesantren.
C. Asumsi dan Pembatasan Masalah
1. Asumsi
Dalam penelitian ini diasumsikan santri diperlakukan secara sama oleh Pondok Pesantren Al-Ittifaq.
2. Pembatasan Masalah
a. Santri yang diteliti adalah santri yang berada di Pondok Pesantren Al-Ittifaq.
b. Sampel santri yang diambil adalah santri yang minimal mendapatkan
pembelajaran pendidikan setara SMAMA.
D. Teknik Analisis
1. Strategi Pondok Pesantren Al-Ittifaq
Strategi Pondok Pesantren Al-Ittifaq dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah statistik yang dilakukan dengan cara menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2014.
2. Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Berwirausaha
a. Pra Analisis
Pra analisis dilakukan dengan cara pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan
rumus correlation product moment. � =
� ∑
� �
−
� �
√{� ∑
� 2
− ∑
� 2
}{� ∑
� 2
− ∑
� 2
} Keterangan :
r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y n
= jumlah responden X
i
= nomor item ke i ∑ X
i
= jumlah skor item ke i X
i 2
= kuadrat skor item ke i ∑ X
i 2
= jumlah dari kuadrat item ke i