1. Coprinus disseminatus non-inky coprinus
a. Karakteristik
Jamur ini memiliki caps atau kepala berwarna cokelat dan bawah tudung berwarna putih, dan bentuk kepala menyerupai setengah bola. Kepalanya memiliki
diameter dengan ukuran 0,5 - 1,5 cm, sedangkan tangkainya memiliki tinggi 15-40 mm dan tebal 1-3 mm. C. disseminatus ini merupakan salah satu jamur yang dapat
dikonsumsi, tetapi jarang diambil karena ukurannya yang kecil.
Gambar 12. Jamur Coprinus disseminatus
b. Habitat dan Distribusi Penyebarannya
Pada umumnya jenis jamur ini tumbuh pada ketinggian 1446 m di atas permukaan laut. Jamur ini merupakan salah satu jenis jamur yang tumbuh
menempel di batang kayu yang sudah busuk. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Kuo 2008 yang mengatakan bahwa pertumbuhan jamur ini berkelompok,
biasanya ratusan, dan tumbuh pada kayu yang lapuk, terutama dekat dengan dasar tunggul; musim semi, panas, dan gugur; tersebar merata di Amerika Utara. Pada
Universitas Sumatera Utara
penyebarannya, jenis jamur ini berkelompok atau berkoloni dan membentuk susunan yang rapi atau bertingkat. Biasanya jamur ini tumbuh pada kondisi yang
tidak mendapatkan cahaya sepenuhnya. Suhu yang sesuai dengan jamur ini yaitu 25
o
C dan waktu untuk tumbuh sekitar 1,3 jam. Berdasarkan data-data yang didapatkan oleh Plant Database 2013 bahwa kondisi pH tanah yang diperlukan
oleh C. disseminatus untuk tumbuh yaitu sekitar 4-7.
2. Lenzites betulina Gilled Polypore
a. Karakteristik
Masyarakat yang berada di sekitar Hutan Pendidikan Gunung Barus mengenal jamur ini dengan sebutan Dawan Cuping, karena bentuknya yang seperti
kuping. Lenzites betulina terlihat sama seperti kelompok genus Trametes atau Ganoderma. Perbedaannya terletak pada warnanya yang berwarna cokelat terang.
Jamur ini memiliki tudung atau kepala atas berwarna, putih-cokelat muda dengan ukuran diameter antara 4-12 cm. Bentuknya seperti kuping dan setengah lingkaran,
dengan warna yang selang-seling. Sedangkan ukuran tebalnya antara 1-4 cm. Tidak mengeluarkan bau. Namun, jika dibiarkan selama beberapa hari, akan
menimbulkan bau yang menyengat. Menurut Hall et al.2003 yang menyatakan bahwa sacara individu, tudungnya tanpa tangkai, lebarnya sekitar 3 -10 cm,
berbentuk setengah lingkaran dan menyerupai ginjal, dari dekat terlihat datar. L. betulina tidak diketahui apakah dapat dikonsumsi atau tidak dihindarkan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. Jamur Lenzites betulina
b. Habitat dan Penyebaran
Pada umumnya jenis jamur ini tumbuh menempel di batang kayu yang baru tumbang dan bentuknya seperti kuping. Jamur ini terdapat pada ketinggian 1450 m
di atas permukaan laut. Penyebaran jamur ini menyendiri atau berkelompok pada batang kayu yang sudah tumbang tersebut.
Kelompok Betula ini biasanya dianggap sebagai jenis pionir pada padang rumput yang ditinggalkan. Tumbuh pada tanah yang cukup asam pada batuan
klastik crestaceus. Kondisi curah hujan yang cukup tinggi yaitu 3000 mmtahun, dengan temperatur 8-10
o
C. Pada kondisi yang tidak ternaungi oleh tajuk pohon. Jenis jamur ini dapat tumbuh pada ketinggian rata-rata 550 m di atas permukaan
laut 1600 kaki Amadej, 2008.
3. Marasmius siccus orange pinwheel