Di Konverensi Chicago tahun 1944, beberapa negara mengusulkan memasukkan “lima kebebasan udara” Five Freedoms of The Air di dalam
konvensi. Namun, usul ini ditolak oleh beberapa negara. Oleh sebab itu, ada dua perjanjian yang ditandatangani di Chocago pada 7 Desember 1944,
yaitu International Air Services Transit Agreement dan International Air Transport Agreement.
2. Kedaulatan Teritorial
Indonesia adalah negara kepulauan yang berbatasan dengan sepuluh negara tetangga yaitu India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina,
Palau, PapuaNugini, Australia dan Timor Leste.Menurut Konvensi Hukum Laut PBB UNCLOS 1982, maka Indonesiaberhak untuk menetapkan batas-batas
terluar beberapa zona maritim seperti LautTeritorial, Zona Tambahan, Zona Ekonomi Ekslusif, dan Landas kontinen. Padasetiap zona terdapat kedaulatan atau
hak berdaulat yang penting bagi Indonesia. Itulahyang menyebabkan penetapan zona maritim dan penyelesaian batas maritim denganNegara tetangga mendesak
untuk dilakukan.Titik terluar pada Garis Air Rendah pantai yang berbatasan dengan negaratetangga yang berhadapan atau berdampingan yang merupakan titik
terluar bersamauntuk penarikan garis pangkal ditetapkan berdasarkan perjanjian kedua negara serta
10
memenuhi ketentuan Hukum Intemasional. Perjanjian perbatasan dengan negaratetangga tersebut pengesahannya dilakukan dengan
Undang-undang.Dasar Hukum Batas Wilayah Laut Internasional.
10
Diansicute.blogspot.co.id201112kedaulatan-teritorial.html diakses tanggal 1 Maret 2016
Universitas Sumatera Utara
Mengacu pada ketentuan Konvensi Hukum Laut UNCLOS III tahun 1982mengenai penetapan batas wilayah laut, dinyatakan bahwa batas
kewenanganwilayah laut suatu Negara Pantai diukur dan ditentukan posisinya dari GarisPangkal baseline. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2002 Tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia yang dibentuk untuk menindaklanjuti pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tentang Hukum Laut Tahun 1982 memuat ketentuan bahwa peta yangmenggambarkan wilayah Perairan Indonesia atau Daftar Koordinat Geografis
Titik-titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia, diatur dengan PeraturanPemerintah.Datum Vertikal Yang DigunakanGaris Pangkal yang
digunakan untuk menentukan batas-batas wilayah tautadalah Garis Air Rendah low water line dimana Garis Pangkal pada umumnyaditurunkan dari garis
pangkal normal yang merupakan garis pertemuan antarapermukaan air rendah dengan garis pantai.Permukaan air rendah adalah Chart Datum yang didefinisikan
sebagaidatum vertikal. Walaupun IHO telah merekomendasikan LAT sebagai Chart Datum Intemasional namun belum semua negara menggunakannya.
Digunakan model-model Chart Datum ISWL, MLLW Pantai Barat Amerika, MLLW Pantai Timur Amerika, IHO, MSWL, Admiralty, LLW, MSLdan MLW
dimana dilakukan uji signifikansi terhadap perbedaan nilai-nilaikedudukan vertikal antar model-model Chart Datum terhadap LAT untuk
keperluan penetapan batas laut wilayah.
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penelitian