Faktor yang Mempengaruhi Transpor Mukosiliar Pemeriksaan Fungsi Mukosiliar

kelembaban, penurunan temperatur, atau kohesi dari permukaan mukosa yang berlawanan. Walsh, Kern, 2006 Lapisan mukosa bergerak dengan kecepatan 2-25mmmenit. Secara terperinci, yang mengontrol frekuensi gerakan silia belum diketahui. Namun, frekuensi gerakan silia akan meningkat jika sel-sel tersebut terpapar oleh NO atau sebuah mekanis, calsium-mediated stimulus, sedangkan IL-3 akan menurunkan frekuensinya. Selain itu, aktivitas fisik yang intensif juga dapat menurunkan fungsi transpor mukosiliar. Penggunaan NaCl memicu peningkatan frekuensi gerakan silia dan memperbaiki fungsi transpor mukosiliar. Beule, 2010

2.1.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Transpor Mukosiliar

Disfungsi mukosiliar hidung dibagi menjadi kelainan primer dan sekunder. Kelainan primer berupa diskinesia silia primer dan fibrosis kistik. Kelainan sekunder berupa influenza, sinusitis kronis, rinitis atrofi, rinitis vasomotor, deviasi septum, sindroma Sjogren, dan penyakit adenoid. Sakakura, 1997 Menurut Waguespack 1995, keadaan yang mempengaruhi transpor mukosiliar adalah faktor fisiologis atau fisik, polusi udara dan rokok, kelainan kongenital, rinitis alergi, infeksi virus atau bakteri, obat-obat topikal, obat-obat sistemik, bahan pengawet, dan tindakan operasi.

2.1.3.6 Pemeriksaan Fungsi Mukosiliar

Fungsi transpor mukosiliar dapat diperiksa dengan menggunakan partikel, baik yang larut maupun tidak larut dalam air. Zat yang bisa larut seperti sakarin, obat topikal, atau gas inhalasi, sedangkan yang tidak larut adalah lamp black, colloid sulfur, 600-µm alluminium disc atau substansi radioaktif seperti human serum albumin, teflon, bismuth trioxide. Waguespack, 1995; Jorissen, Willems, Boeck, 2000 Penilaian terhadap fungsi transpor mukosiliar dapat dinilai dari beberapa aspek, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Pembersihan Mukosiliar Pemeriksaan ini merupakan suatu tes yang sederhana dengan meletakkan 0.5 mm sakarin pada bagian anterior konka inferior. Lalu dinilai berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai terasa manis dimulut, normalnya kurang dari 30 menit. b. Frekuensi Kecepatan Silia Ketika tes sakarin menunjukkan waktu yang mamanjang atau jika dicuigai terdapat abnormalitas dari silia, lakukan pemeriksaan silia secara langsung dengan mengambil sampel menggunakan cuuped spatula Rhinoprobe dan amatii aktivitas silia di bawah mikroskop dengan sel fotometrik. Normalnya 12-15 Hz pada konka inferior. c. Mikroskop Elektron Jika waktu pembersihan mukosiliar dan frekuensi kecepatan silia abnormal, sampel diambil dengan spatula atau dengan biopsi langsung untuk diperiksa dengan mikroskop elektron untuk mendiagnosa kondisi- kondisi seperti primary ciliary dyskinesia PCD. d. Pengukuran Nitric Oxide Kadar nitric oxide yang terdapat pada udara ekspirasi hidung dan paru- paru dapat membantu untuk menentukan fungsi normal mukosiliar. Jika terjadi inflamasi, makan akan terjadi peningkatan kadar nitric oxide. Lund, 2003

2.1.4 Kadar pH hidung

Dokumen yang terkait

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata – Rata Waktu Transpor Mukosiliar pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 1

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata – Rata Waktu Transpor Mukosiliar pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 3

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata – Rata Waktu Transpor Mukosiliar pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 4 13

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Rata-rata Kadar pH Cairan Hidung pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara

0 0 14

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Rata-rata Kadar pH Cairan Hidung pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Rata-rata Kadar pH Cairan Hidung pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara

0 0 4

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Rata-rata Kadar pH Cairan Hidung pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara

0 0 15

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Rata-rata Kadar pH Cairan Hidung pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara

0 0 5

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Rata-rata Kadar pH Cairan Hidung pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh cuci hidung dengan NaCl 0,9 terhadap peningkatan rata-rata kadar pH cairan hidung

0 0 6