BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan kampus Universitas Sumatera Utara,
Medan, dimana setiap tahunnya Universitas Sumatera Utara menerima 3.968
mahasiswa baru Universitas Sumatera Utara, 2014. Dengan begitu, setiap tahunnya kawasan kampus Universitas Sumatera
Utara akan mengalami peningkatan jumlah penduduk. Hal ini tentu berdampak pada meningkatnya kadar polusi, terutama polusi udara karena banyaknya
kendaraan bermotor. Pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar kawasan kampus Universitas
Sumatera Utara termasuk ke dalam golongan yang rentan terkena polusi udara. Polusi udara dapat merusak mukosa hidung dan dapat menimbulkan manifestasi
klinis yang beberapa diantaranya dapat mengganggu kualitas hidup. Rutin mencuci hidung dengan NaCl 0.9 diharapkan dapat mengurangi masalah yang
timbul pada hidung akibat polusi udara tersebut. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10
– 20 September 2015 di kawasan sekitar kampus Universitas Sumatera Utara. Proses penelitian dimulai dari
mendata para pedagang kaki lima yang secara menetap berjualan di sekitar kampus USU, pembagian pot untuk menampung sampel pre-test, mengedukasi
responden tentang cara pengambilan cairan hidung, pengumpulan pot yang berisi sampel pre-test, mengedukasi responden tentang cara mencuci hidung dengan
NaCl 0,9, pembagian pot untuk menampung sampe post-test, follow-up responden selama 10 hari, dan pengumpulan pot yang berisi sampel post-test.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pH di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Penelitian dilakukan pada 38 responden pedagang kaki lima yang berjualan secara menetap di kawasan kampus Universitas Sumatera Utara.
Karakteristik yang diamati dari responden adalah usia dan lama terpapar debu, dimana 4 diantaranya drop out. Sehingga jumlah sampel sampai akhir penelitian
adalah 34 orang.
5.1.2.1.Umur
Karakteristik usia responden terbagi atas empat yaitu 20 – 29 tahun, 30 –
39 tahun, 40 – 49 tahun, dan 50 tahun. Berdasarkan karakteristik kelompok usia,
hasil penelitian mendapatkan kelompok responden yang paling banyak berada pada kelompok usia 30
– 39 tahun, yaitu sebanyak 13 orang 38,2. Sedangkan kelompok responden yang paling sedikit berada pada kelompok usia 20
– 29 tahun yaitu sebanyak 5 orang 14,7. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur:
Umur tahun Frekuensi
Persentase
20 – 29 tahun
5 14,7
30 – 39 tahun
13 38,2
40 – 49 tahun
10 29,4
50 - 60 tahun 6
17,6 TOTAL
34 100
5.1.2.2.Lama Terpapar Debu
Intensitas terpapar debu dapat dilihat dari rata-rata lama paparan debu dalam satu hari.
Rata-rata paparan debu dalam satu hari terdistribusi menjadi 2 kelompok, yaitu 480 - 720 menithari, 720 menithari. Berdasarkan karakteristik kelompok
lama terpapar debu, hasil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak untuk rata-rata paparan debu dalam satu hari adalah 480 - 720 menithari yaitu
sebanyak 32 orang 94,1. Sedangkan kelompok responden paling sedikit rata-
Universitas Sumatera Utara
rata paparan debunya dalam satu hari adalah 720 menithari yaitu sebanyak 2 orang 5,9. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan rata-rata terpapar debu dalam satu hari:
Rata-rata paparan debu menithari
Frekuensi Persentase
481 – 720 menithari
32 94,1
720 menithari 2
5,9 TOTAL
34 100
5.1.3. Hasil Analisis Data 5.1.3.1 Hasil Pengukuran pH Cairan Hidung