63
B. Peranan Perusahaan Penjaminan terhadap perkembangan Kredit Usaha Rakyat.
Pada kondisi awal sebelum lahirnya Kredit Usaha Rakyat yang diperuntukkan bagi UMKMK pada tahun 2007, kalangan dunia perbankan
mendesak pemerintah untuk membentuk lembaga penjaminan kredit bagi para pengusaha berskala mikro. Alasannya selama ini dunia perbankan kesulitan untuk
mengucurkan kredit, karena proposal usaha kecil seringkali dinilai tidak cukup layak sehingga sulit untuk disetujui. Bank mengaku sangat sulit dalam menganalisa
kemampuan para pengusaha berskala kecil, karena sebagian besar dari mereka tidak menerapkan manajemen usaha yang tertib. Kondisi pengusaha mikro seperti itu
sangat menyulitkan perbankan dalam melakukan analisa keuangan, terutama ketika hendak memberikan persetujuan atas pengajuan kredit usaha. Oleh karenanya
diharapkan pemerintah mendirikan infrastruktur pendukung berupa perusahaan penjaminan kredit guna memayungi keberadaan para pengusaha UMKMK yang
jumlahnya sangat banyak. Sejak saat itu maka terpikirkan oleh pemerintah untuk membentuk dasar hukum perusahaan penjaminan kredit
108
. Perusahaan penjaminan yang memberikan penjaminan kredit kepada bank
yang menyalurkan KUR kepada nasabah UMKMK adalah merupakan tujuan utama pendiriannya. Hal tersebut merupakan salah satu maksud dan tujuan perusahaan
penjaminan untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional. Berdasarkan tujuan tersebut,
perusahaan penjaminan kredit mempunyai peran untuk perkembangan KUR sebagai berikut:
1.
Perusahaan penjaminan berfungsi menyediakan ganti agunan kredit. Dalam praktik pemberian kredit di bank atau lembaga penyediaan
pembiayaan dan fasilitas kredit lainnya, pemberian kredit bagi debitur umumnya mensyaratkan jaminan sekitar 100 hingga 150. Jaminan tersebut biasanya terdiri
dari jaminan pokok berupa usaha atau proyek yang dibiayai itu sendiri bila dalam hal ini kredit adalah investasi untuk peralatan usaha maka peralatan usaha tersebut
yang merupakan jaminan pokok, serta jaminan tambahan yang biasanya berupa jaminan fisik dari calon debitur senilai sampai dengan 150.
108
https:agustriyono.files.wordpress.com200706lempenkredit_zulkarnain-sitompul.pdf, diakses pada 20 November 2015
Universitas Sumatera Utara
64
Dengan persyaratan ini, jelas pengusaha calon penerima kredit sulit memperoleh kredit dari perbankan, sehingga pengusaha kecil dianggap tidak layak
diberikan kredit. Dengan adanya penjaminan kredit yang diberikan oleh perusaan penjaminan , maka calon debitur yang merupakan nasabah KUR yang sebelumnya
tidak memilik akses pembiayaan dapat memperoleh kredit sebagai modal usaha, sehingga para nasabah KUR yang merupakan UMKMK dapat meningkatkan
permodalannya dan bermuara pada peningkatan produktivitas usaha. Untuk peran utama perusahaan penjaminan ini, prinsip utama perusahaan
penjaminan kredit adalah menggantikan agunan kredit yang pada umumnya tidak atau kurang dimiliki nasabah KUR sebagai UMKMK. Pengganti agunan tidak
berarti menggantikan semua kebutuhan agunan calon debitur atau calon debitur tidak memiliki kewajiban penyerahan tambahan agunan sama sekali.
Pada prinsipnya, penjaminan kredit yang diberikan oleh perusahaan penjaminan sangat berperan untuk melengkapi atau memenuhi kekurangan agunan
tersebut. Hal ini dapat dijalankan karena penjaminan oleh perusahaan penjaminan umumnya diberikan maksimal sampai dengan kisaran 70-80 dari nilai kredit
yang dikeluarkan, atau mengantisipasi 70-80 dari risiko kredit, sehingga nasabah KUR cukup menyediakan jaminan berupa barang dagangan atau lahan
usaha kisaran 20 sampai dengan 30. Keadaan seperti ini tentu sangat mendukung berkembangnya KUR yang dinikmati oleh UMKMK
109
.
2.
Perusahaan penjaminan sangat berperan meningkatkan akses KUR kepada UMKMK
110
. Sebagai pelaku dunia usaha yang kegiatannya berada di lapis terbawah dari
kegiatan ekonomi suatu negara, UMKMK memiliki berbagai keterbatasan sehingga bagi lembaga keuangan sektor ini dianggap masih harus banyak dicermati sebelum
diberikan fasilitas kredit. Beberapa alasan mengapa hal tersebut terjadi adalah: a
Umumnya UMKMK tidak memiliki catatan keuangan usaha. UMKMK secara umum dianggap “berisiko” karena biasanya terdiri dari pengusaha
informal termasuk petani.
109
Nasroen Yasabari Nina Kurnia Dewi, “Penjaminan Kredit, Mengantar UKMK
Mengakses Pembiayaan edisi pertama ” Bandung: PT. Alumni,2007, hlm 86
110
Ibid, hlm 88
Universitas Sumatera Utara
65
b Biaya-biaya yang diperlukan untuk mengucurkan kredit kepada UMKMK terdiri dari biaya penilaian kredit, monitoring dan penagihan angsuran yang
dikeluarkan oleh bank. c Informasi yang tidak sama antara pelaku UMKMK dan bank atau calon
pemberi kredit terhadp kemampuan dan kemauan pengembalian kredit. Kehadiran perusahaan penjaminan pada prinsipnya akan memperkecil
kekhawatiran perbankan atas beberapa kekurangan UMKMK sebagai target pemberian KUR untuk mendukung bergairahnya kegiatan
ekonomi.
3.
Perusahaan penjaminan berperan meningkatkan fungsi intermediasi lembaga keuangan bank.
Fungsi perbankan adalah sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkannya. Bank dalam
fungsinya sebagai intermediator, berarti bahwa di satu sisi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada pihak-pihak
yang membutuhkan, merupakan motor penggerak roda perekonomian. Pada beberapa bank, kredit masih merupakan primadona dalam
memperoleh penghasilan, yaitu sebagai kontributor terbesar pendapatan bank dibandingkan dengan pendapatan dari fee dan jasa-jasa keuangan. Di lain pihak,
kredit merupakan sumber permasalahan bank, bila kualitas kesehatan kredit tersebut tidak baik. Lembaga penjaminan sangat berperan untuk meningkatkan fungsi
intermediasi perbangkan. Hal ini dapat dijelaskan mengingat perusahaan penjaminan mempunyai fungsi untuk menyediakan penggati agunan, yang selama
ini tidak dapat diberikan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, sehingga dengan berperannya lembaga penjaminan ini, maka lembaga perbankan akan semakin dapat
melaksanakan funsi intermediasinya, melalui penyaluran KUR kepada UMKMK. Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan penjaminan sangat membantu bank
untuk meningkatkan perkembangan KUR, yang sangat membantu program pemerintah di bidang ekonomi
111
.
4.
Perusahaan penjaminan berperan menurunkan risiko KUR. Usaha yang tidak dapat memenuhi persyaratan teknis perbankan umumnya
dipandang oleh bank mendukung unsur kemungkinan kredit macet. Dalam
111
Ibid, hlm 89
Universitas Sumatera Utara
66
praktiknya, untuk menekan risiko tersebut, bank akan mewajibkan adanya jaminan tambahan untuk kredit yang akan dikucurkan, mengasuransikan baik kredit yang
diberikan maupun jaminan kredit yang dimiliki oleh pengusaha calon penerima kredit atau bahkan menolak pemberian kredit tersebut, walaupun pengusaha
memiliki prospek usaha yang sangat baik. Risiko kredit macet yang mengkhawatirkan hampir semua bank dan
lembaga keuangan, berakibat pada rendahnya pemberian kredit kepada pelaku usaha yang masih dianggap rawan yaitu kalangan UMKMK. Secara teknis dapat
disampaikan bahwa jika bobot risiko kredit yang dijamin oleh perusahaan penjaminan yang dimiliki pemerintah dikenakan bobot risiko yang lebih rendah
dari 100 misalnya 50, maka bank dapat meningkatkan kapasitas pemberian kredit sekaligus mendapat keuntungan yang diperoleh tanpa harus menambah
modal. Dalam hal ini perusahaan penjaminan merupakan satu cara untuk mentransfer risiko bank.Perusahaan penjaminan selanjutnya, dapat digunakan
sebagai faktor pengurang risiko dalam perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum. Menjadi pendukung utama untuk perkembangan KUR yang akan
dinikmati oleh UMKMK sebagai salah satu wujud pelaksanaan kebijakan pemerintah
112
. Secara umum dari sudut pandang ekonomi, perusahaan penjaminan yang
memberikan penjaminan kredit merupakan bentuk subsidi yang diberikan pemerintah tanpa adanya distorsi. Dengan adanya perusahaan penjaminan maka
persyaratan jaminan yang diminta oleh bank atau lembaga keuangan dapat terpenuhi terkait dengan peran pemberian penjaminan kredit oleh perusahaan
penjaminan sebagai wujud pengganti agunan. Setiap kebijakan pemerintah yang dimaksudkan untuk mendukung
kepentingan pembangunan ekonomi pasti melibatkan perbankan dan lembaga keuangan untuk mendukung pendanaan kebijakan tersebut. Kebijakan pemerintah
tersebut tentu saja akan membutuhkan kucuran kredit. Dalam hal ini keberadaan perusahaan penjaminan dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah kucuran
KUR yang akan digunakan oleh UMKMK untuk mewujudkan pelaksanaan kebijakan ekonomi dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat
113
.
112
Ibid, hlm 92
113
Ibid, hlm 92
Universitas Sumatera Utara
67
C. Tinjauan atas Berbagai Peraturan Pedoman Bank Dalam Menyalurkan Kredit Usaha Rakyat.