71
mengikat bank pelaksana untuk benar-benar menyalurkan KUR, baik dengan cara mewajibkan bank pelaksana ataupun sanksi karena mempersulit penyaluran KUR.
Penyaluran KUR melalui bank pelaksana kepada UMKM tergantung kepada persetujuan bank pelaksana atas permohonan KUR. Tidak ada larangan bagi
bank pelaksana untuk tidak mengabulkan permohonan KUR dari UMKM. Hal ini dapat berdampak menyulitkan UMKM memperoleh kredit untuk mengembangkan
usaha. Selain itu tidak ada pengawasan khusus serta sanksi bagi bank pelaksana terkait aktifitasnya menyalurkan KUR.
Selain berbagai ketentuan yang disebutkan di atas bank pelaksana penyalur KUR juga mempunyai berbagai ketentuan internal bank dalam bentuk keputusan
direksi ataupun surat edaran direksi yang harus menjadi pedoman untuk menilai permohonan KUR, Analisa KUR, persetujuan pemberian KUR, pencairan KUR,
Monitoring KUR serta restruktur KUR. Keputusan Direksi misalnya terkait manual produk KUR, standar prosedur kredit bisnis banking, standar prosedur kredit small
bisnis, dan perjanjian kredit antara bank pelaksana dengan debitur KUR.
D. Peranan Bank Umum Dalam Mendukung Pelaksanaan Penyaluran KUR Ditinjau Dari Undang-undang Perbankan.
Bank Umum sebagai pelaksana penyaluran Kredit Usaha Rakyat dtetapkan oleh pemerintah. Bank tersebut adalah empat bank BUMN, yakni PT Bank Mandiri
Pesero, PT Bank BRI Pesero, PT Bank BNI Pesero dan PT Bank BTN Pesero
116
. Selain bank BUMN tesebut pemerintah juga menetapkan beberapa Bank Pembangunan Daerah serta bank swasta yaitu bank Bukopin yang diberi
penugasan untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya disektor
perdesaan.
1. Peranan Bank Umum Ditinjau Dari Undang-undang Perbankan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan pada Pasal 3 disebutkan bahwa
fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Selanjutnya pada Pasal 4 dijelaskan bahwa perbankan
116
Addendum III Nota Kesepahaman Bersama MoU Tentang Penjaminan Kredit Pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Koperasi
Universitas Sumatera Utara
72
Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dalam Pasal 8 dikemukakan bahwa bank umum dalam memberikan kredit wajib mempunyai
keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai yang diperjanjikan.
Selanjutnya dalam Pasal 12 disebutkan pemerintah dapat menugaskan bank umum untuk melaksanakan program pemerintah guna mengembangkan sektor-
sektor perekonomian tertentu, atau memberikan perhatian yang lebih besar pada koperasi dan pengusaha golongan ekonomi lemahpengusaha kecil dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, berdasarkan ketentuan yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas terlihat bahwa pemerintah ingin menjadikan perbankan berasaskan demokrasi ekonomi dengan fungsi utamanya
sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat, memiliki peran yang strategis untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka
meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan
taraf hidup rakyat banyak
117
. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 jo Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 Tentang Perbankan Tentang Perbankan adalah merupakan salah satu dasar terbentuknya Inpres Nomor 6 Tahun 2007 tentang percepatan
pengembangan sektor riil dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Hal tersebut merupakan suatu upaya pemerintah dalam rangka
memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, Menengah UMKM sebagai salah satu pilar pertumbuhan perekonomian Indonesia yang yang selama ini dirasakan
tahan terhadap ancaman krisis perekonomian dunia. UMKM di Indonesia jumlahnya sangat banyak, perlu perhatian dan perlu
bimbingan dan bantuan modal dari dunia perbankan. Bank dalam rangka menggerakkan UMKM tentunya harus menyalurkan kredit dalam jumlah yang
memadai, dan memberikan kesempatan kepada UMKM untuk dapat bertumbuh sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Bank umum dalam menyalurkan
117
Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 4
Universitas Sumatera Utara
73
Kredit Usaha Rakyat menggunakan dana milik sendiri. Oleh karena itu diperlukan analisis yang memadai untuk menyalurkan kredit supaya mencapai
sasaran yang direncanakan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar perbankan tidak
menghadapi risiko kredit macet, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Lembaga Penjaminan. Lembaga Penjaminan ini
dimaksudkan untuk memberikan penjaminan atas pembiayaan yang diberikan dunia perbankan berupa Kredit Usaha Rakyat kepada UMKM
118
. Hal tersebut dimaksudkan agar risiko Kredit Usaha Rakyat yang diberikan kepada UMKM
apabila terjadi kredit macet, maka lembaga penjaminan akan membayar klaim kepada perbankan yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat tersebut kepada
bank penyalur kredit. Sesuai Permenkeu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.052008 Tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat
disebutkan bahwa pemerintah yang membayar premi atas imbal jasa penjaminan kepada perusahaan penjaminan.
Selain itu juga telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 Tentang Perusahaan Umum Perum Jaminan Kredit Indonesia.
Perusahaan ini berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang diberi tugas untuk menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang penjaminan kredit bagi Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah serta Koperasi
119
. Keseluruhan
upaya yang
telah dilakukan
pemerintah tersebut,
dimaksudkan untuk meningkatkan peran bank umum khususnya untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat yang sesuai dengan Undang-undang
Perbankan. Dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat harus tetap
mempedomani Pasal 8 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 jo Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan yang mengemukakan
bahwa bank umum dalam memberikan kredit wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai yang
diperjanjikan. Oleh karena itu sasaran penyaluran Kredit Usaha Rakyat adalah UMKM yang feaseable dan belum bankable, sehingga UMKM dimaksud
118
Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2008 tentang Lembaga Penjaminan, Pasal 2 ayat 1
119
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentang Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia, Pasal 3 ayat 1
Universitas Sumatera Utara
74
mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang jika memperoleh pembiayaan dari bank.
2. Peranan Bank Umum dalam mendukung Penyaluran Kredit Usaha Rakyat.