Manfaat Penjaminan KUR Kepada Nasabah Kredit Usaha Rakyat.

78 BAB IV TINJAUAN YURIDIS PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT SAAT TERJADI KREDIT MACET

A. Manfaat Penjaminan KUR Kepada Nasabah Kredit Usaha Rakyat.

Kredit Usaha Rakyat KUR adalah kredit atau pembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada UMKMK di bidang usaha yang produktif dan layak namun belum bankable dengan plafon kredit sampai dengan Rp. 500 juta yang dijamin oleh perusahaan penjamin. Penyaluran KUR diharapkan dapat membantu pengembangan usaha produktif di sektor pertanian, sektor perikanan, sektor kehutanan, dan sektor industri 125 . Sumber dana penyaluran KUR adalah 100 bersumber dari dana bank pelaksana. KUR yang disalurkan oleh Bank Pelaksana dijamin secara otomatis automatic cover oleh perusahaan penjamin dengan nilai penjaminan sebesar 70 tujuh puluh persen dari plafon KUR 126 . Persyaratan umum bagi UMKMK untuk dapat menerima KUR, yaitu: 1. Tidak sedang menerima kreditpembiayaan modal kerja danatau investasi dari perbankan danatau yang tidak sedang menerima kredit program dari pemerintah, yang dibuktikan dengan hasil sistem informasi debitur Bank Indonesia pada saat permohonan kreditpembiayaan diajukan; 2. Dapat sedang menerima kredit konsumtif Kredit Kepemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kartu Kredit dan kredit konsumtif lainnya; 3. Dalam hal UMKMK masih memiliki baki debet yang tercatat pada sistem informasi debitur Bank Indonesia, tetapi yang bersangkutan sudah melunasi pinjaman, maka diperlukan surat keterangan lunas dengan lampiran cetakan rekening dari bank pelaksana pembiayaan sebelumnya; 4. Untuk UMKMK yang akan meminjam KUR Mikro, baik yang disalurkan secara langsung maupun tidak langsung, tidak diwajibkan untuk dilakukan pengecekan sistem informasi debitur Bank Indonesia 127 . 125 Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Pnjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor: KEP- 01D.I.M.EKON012010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit usaha Rakyat 126 Ibid 127 Ibid Universitas Sumatera Utara 79 Dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi UMKM-K, penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan, pemerintah menerbitkan paket kebijakan yang bertujuan meningkatkan sektor riil dan memberdayakan UMKM-K. Kebijakan pengembangan dan pemberdayaan UMKM-K mencakup peningkatan akses pada sumber pembiayaan, pengembangan kewirausahan, peningkatan pasar produk UMKM-K, dan reformasi regulasi UMKM-K. Upaya peningkatan akses pada sumber pembiayaan antara lain dilakukan dengan cara memberikan penjaminan kredit melalui Kredit Usaha Rakyat KUR. KUR merupakan kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada UMKM-K yang feasible tapi belum bankable. KUR dibagi menjadi dua, yakni KUR mikro dan KUR ritel. KUR Mikro merupakan KUR yang diberikan dengan plafon maksimum sebesar Rp 20 juta 128 . Sedangkan KUR ritel dengan plafon di atas Rp 20 juta sampai dengan Rp 500 juta 129 . KUR ditujukan kepada UMKM yang memiliki potensi namun juga berisiko. Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berazaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian 130 . Prinsip ini harus diterapkan oleh setiap bank agar tidak mengalami risiko kredit macet, karena tidak satupun bank yang menginginkan kredit yang disalurkannya tumbuh menjadi kredit macet. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa berapapun telitinya pihak bank dalam pemberian kredit walaupun pihak bank tersebut memberikan kredit dengan prinsip kepercayaan dan kehati-hatian kepada nasabah, namun dalam kenyataannyan kredit yang disalurkan oleh bank tersebut sebagian mengalami kredit macet 131 . Namun, Rasa percaya atau kepercayaan dari nasabah merupakan hal yang juga penting sebagai landasan utama hubungan antara bank dengan masyarakat berdasarkan pada prinsip kepercayaan. Pada saat bank memberikan kredit atau yang dipersamakan dengan itu, maka bank harus percaya bahwa dananya akan kembali dan menguntungkan. Demikian juga pada masyarakat, menyimpan dananya harus 128 Perjanjian Kerjasama antara Perum Jamkrindo dan PT. Bank Mandiri Persero TBK tentang Penjaminan KreditPembiayaan bagi usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi 129 Ibid 130 Hermansyah, “Hukum Perbankan Nasional Indonesia”, Jakarta: Kencana, 2011 hlm.19 131 Dhaniswara K Harjono, Aspek Hukum Dalam Bisnis, Pusat Pengembangan Hukum dan Bisnis Indonesia, Jakarta, 2009, hal: 73 Universitas Sumatera Utara 80 percaya bahwa dana yang disimpan bank tidak hilang atau pemanfaatan jasa-jasa perbankan oleh masyarakat dapat terlaksana dengan baik dan menguntungkan 132 . Penjaminan KUR yang diberikan oleh PT Askrindo dan Perum Jamkrindo memberikan peluang bagi UMKMK untuk melakukan ekspansi usaha melalui pendanaan yang berasal dari bank BUMN. Debitur KUR yang diisyaratkan adalah UMKMK yang feasible dan belum bankable 133 . Debitur yang demikian tentu merupakan debitur yang masih harus dibina secara berkelanjutan supaya pendanaan yang diterima, mencapai tujuan yang telah direncanakan. Hal tersebut tidaklah mudah, dan untuk mencapai keberhasilan program KUR yang dicanangkan oleh pemerintah, membutuhkan proses dan jangka waktu yang cukup panjang. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat dikemukakan beberapa manfaat penjaminan KUR kepada nasabah KUR sebagai berikut: a. Bank lebih cepat menyelesaikan Perjanjian KUR karena bank merasa terlindungi, karena adanya penjaminan KUR yang dilakukan oleh PT Askrindo dan Perum Jamkrindo minimal sebesar minimal sebesar 70 dari plafon kredit akan dapat direalisasikan untuk pengembalian KUR, sehingga akan mengurangi risiko kredit macet yang terjadi pada Bank 134 . Kondisi ini tentunya memberikan kepastian kepada bank, bahwa dana yang disalurkan kepada debitur KUR tidak akan menimbulkan kerugian dari keseluruhan jumlah KUR yang disalurkan kepada nasabah, karena sebesar 70 dari plafon kredit pasti akan kembali diterima bank apabila terjadi kredit macet. Kemudian kekurangan pengembalian KUR sebesar 30 akan menjadi piutang subrogasi yang tentunya masih akan dapat ditagih dan diterima oleh bank. Kondisi ini memberikan suasana yang lebih kondusif bagi perbankan untuk menyalurkan KUR sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah dalam rangka mengembangkan UMKM yang juga merupakan tulang punggung perekonomian secara nasional. Semakin banyak KUR yang disalurkan oleh 132 Try Widiyono, “Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia” cet 1, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2006, hlm.13 133 Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Pnjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor: KEP- 01D.I.M.EKON012010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit usaha Rakyat 134 Perjanjian Kerjasama antara Perum Jamkrindo dan PT. Bank Mandiri Persero TBK tentang Penjaminan KreditPembiayaan bagi usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, Pasal 16 ayat 1 Universitas Sumatera Utara 81 bank BUMN, maka akan semakin terasa pertumbuhan perekonomian secara nasional. b. Nasabah KUR dalam memperoleh kredit tidak perlu menyediakan agunan diatas 100 seperti yang diisyaratkan dalam kredit komersial lainnya. Debitur cukup menyediakan agunan yang merupakan usaha pokok yang ditekuninya dalam menjalankan operasi usahanya. UMKM mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi, karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil, UMKM bisa dengan fleksibel menyesuaikan dan menjawab kondisi pasar yang terus berubah. Hal ini membuat UMKM tidak rentan terhadap berbagai perubahan eksternal. UMKM justru mampu dengan cepat menangkap berbagai peluang, misalnya untuk melakukan produksi yang bersifat substitusi impor dan meningkatkan pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Karena itu, pengembangan UMKM dapat menunjang diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktural, yang merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan. Upaya penumbuhan kemampuan dan ketangguhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM yang memiliki jumlah besar dan tersebar di seluruh tanah air, merupakan kegiatan yang tak dapat dipisahkan dari upaya menumbuhkan kemampuan, ketangguhan dan ketahanan nasional secara keseluruhan. Namun pada kenyataannya, UMKM masih belum dapat mewujudkan kemampuan dan perannya secara optimal dalam perekonomian nasional. Hal ini disebabkan UMKM masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala, baik yang bersifat eksternal maupun internal, dalam bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan, sumber daya manusia dan teknologi, perizinan serta iklim usaha yang belum mendukung bagi perkembangannya 135 . Kondisi yang disebutkan di atas mengharuskan pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius kepada UMKMK, sehingga keberadaan UMKMK lebih memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional, dan sekaligus akan meningkatkan peran UMKMK dalam menjalankan usaha yang 135 http:kei.ukm.feb.uns.ac.idhambatan-dan-solusi-umkm-di-indonesia diakses pada 22 Oktober 2015 Universitas Sumatera Utara 82 menguntungkan, serta memberi kesempatan pertumbuhan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang jumlahnya sangat besar di Indonesia. Kesempatan yang diberikan oleh bank BUMN untuk memperoleh KUR bagi UMKMK tanpa menyediakan agunan, seperti kredit komersial lainnya sangat memberikan harapan bagi UMKMK untuk bertumbuh lebih besar, menghasilkan pendapatan, serta menyerap lebih banyak angkatan kerja. Hal ini sangat diharapkan oleh pemerintah agar UMKMK berkembang secara berkelanjutan sehingga menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Beberapa manfaat penjaminan KUR kepada nasabah KUR adalah sebagai berikut : 1 Bank lebih cepat menyelesaikan perjanjian kredit, karena dengan adanya penjaminan KUR maka pengembalian kredit minimal sebesar 70 akan dapat direalisasikan oleh bank penyalur kredit. Hal ini tentu sangat memberikan gairah kepada para bank penyalur KUR, karena mereka berasumsi bahwa penyaluran KUR yang disampaikan kepada UMKMK, tidak akan menimbulkan kerugian bagi bank sebagai akibat terjadinya kredit macet 136 . Peruntukan KUR adalah sebagai modal kerja atau investasi bagi calon debitur yang menjalankan usaha produktif dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Koperasi, yang dapat berbentuk perorangan, badan usaha dan koperasi. Sumber pengembalian kredit adalah dari hasil usaha yang dikelola oleh debitur, kewajiban bunga dibayar pada bulan yang bersangkutan. Apabila debitur tidak dapat melunasi bunga pada bulan yang bersangkutan karena tidak ada pendapatan usaha dari yang bersangkutan atau lebih kecil pendapatannya dibandingkan dengan kewajibannya, maka debitur wajib menutupi kekuranngannnya dari sumber dana lainnya. KUR adalah program pemerintah untuk meningkatkan UMKMK supaya lebih beperan sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan perekonomian nasional. Masyarakat kecil perkotaan dan perdesaan yang selama ini menjalankan usaha yang dapat menghidupi keluarga, sedapat 136 Hasil Riset berupa wawancara Dinda Maurelova dengan Kepala Bagian Penjaminan Ibu Fenty pada 26 November 2015 KUR di Perum Jamkrindo cabang Medan Universitas Sumatera Utara 83 mungkin diajak untuk dapat lebih berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Memang diakui bahwa masyarakat yang tergabung dalam usaha mikro dan retail masih banyak yang belum pernah berhubungan dengan bank, karena memang tidak memiliki barang agunan untuk memperoleh kredit. Pelaku usaha seperti inilah menjadi sasaran KUR. Dengan adanya penjaminan KUR yang diberikan oleh pemerintah melalui PT Askrindo dan Perum Jamkrindo, maka keterbatasan calon debitur yang tidak memiliki agunan kredit, tetap dapat menjadi nasabah KUR. Dalam hal terjadi ketidakmampuan debitur KUR untuk mengembalikan kredit atau terjadi kredit macet, maka perusahan penjaminan akan membayar klaim dari bank penyalur KUR. Hal tersebut akan menjadikan bank penyalur KUR terhindar dari kerugian sebagai akibat kredit macet. Hal tersebut keseluruhannya menjadikan bank penyalur KUR merasa lebih percaya diri dan lebih cepat untuk menyalurkan KUR kepada debitur baru dari kalangan UMKMK. 2 Nasabah KUR dalam mengajukan kredit tidak perlu menyediakan agunan di atas 100 seperti yang diharuskan pada kredit komesial. KUR adalah program pemerintah yang dimaksudkan untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi. Program tersebut dimaksudkan untuk meberdayakan UMKMK. Kategori penerima KUR adalah UMKMK yang feasible dan belum beankable. UMKMK yang selama ini menjalankan usaha dan memberikan penghidupan kepada keluarga merupakan usaha yang dikelola secara sederhana, kurang memiliki kemampuan manajemen dan pembukuan yang memadai, akan tetapi dapat memberikan penghidupan bagi keluarga dan bahkan ada yang dapat memberikan penghidupan bagi pekerja. Usaha seperti ini adalah menjadi sasaran untuk diberikan KUR, karena memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi usaha yang lebih besar dan memberikan keuntungan usaha. Usaha yang feasible dan belum bankable sesungguhnya banyak sekali terdapat di Indonesia, namun selama ini belum bisa berkembang dan Universitas Sumatera Utara 84 memperluas lahan usaha karena tidak memiliki pengetahuan untuk berhubungan dengan bank. Keengganan untuk berurusan dengan perbankan selama ini, adalah disebabkan ketidakadaan agunan yang dapat diberikan kepada bank sebagai persyaratan utama untuk memperoleh kredit. Hal hal seperti ini sering menjadikan UMKMK menjadi pesimis untuk berhubungan dengan bank. Demikian pula kalangan perbankan di Indonesia selalu menitik beratkan kepada agunan dalam menyalurkan kredit. Hal ini wajar diberlakukan oleh perbankan karena tidak jarang debitur bank menggunakan kredit tidak sesuai peruntukkan dan pada akhirnya menimbukan kredit macet dan merugikan bank. Mempertimbangkan atas hal hal tersebut di atas maka pemerintah menggagas KUR untuk mengembangkan UMKMK. Kondisi yang selama ini terjadi pada proses permohonan kredit yang menitik beratkan pada agunan, maka KUR ditawarkan oleh bank penyalur yang dijamin pemerintah melalui PT Askrindo dan Perum Jamkrindo yang mengisyaratkan bahwa aguanan yang disediakan oleh debitur cukup 30 dari plafon kredit, karena 70 dari plafon kredit ditanggung oleh perusahaan penjamin. Jumlah ataupun nilai agunan yang diisyaratkan kepada calon debitur sangat ditentukan oleh bank penyalur KUR. Apabila dirasakan bank penyalur bahwa usaha calon debitur cukup feasible maka bank penyalur kredit dapat meniadakan agunan dari debitur KUR. Kondisi calon debitur KUR yang tidak mengharuskan agunan yang melebihi 100 seperti kredit komersial lainnya, sangat memberikan harapan bagi UMKMK untuk dapat berkembang dan memberikan konstribusi bagi pertumbuhan prekonomian secara nasional. 3 Nasabah KUR yang yang sebelumnya tidak bankable menjadi bankable, karena pemerintah memberikan penjaminan, sehingga memungkinkan bagi nasabah KUR untuk menggunakan dana KUR bagi perluasan usaha. Penyaluran kredit kepada nasabah yang membutuhkan kredit dilakukan melalui proses yang harus dilakukan secara professional dan berhati-hati, dan proses tersebut dapat berbeda dari suatu bank dengan Universitas Sumatera Utara 85 bank lainnya. Akan tetapi dapat dijelaskan secara umum bahwa proses pencairan kredit dilakukan melalui analisa, evaluasi dan penilaian terhadap bidang usaha, penilaian terhadap dokumen agunan, kepastian hukum atas dokumen agunan, wawancara dengan calon debitur, penilaian atas lokasi usaha, lokasi agunan dan prosfek usaha calon debitur. Penilaian secara lengkap terhadap seorang calon debitur akan memperlihatkan kepada bank apakah seorang calon debitur layak untuk mendapat persetujuan pemberian kredit. Tidak jarang hasil penilaian terhadap permohonan calon debitur memperlihatkan bahwa yang bersangkutan mempunyai usaha yang layak untuk diberikan kredit, namun dari hasil penilaian terhadap agunannya tidak mencukupi untuk diberikan kredit. Hasil penilaian terhadap permohonan kredit yang dilakukan secara lengkap menjadikan putusan suatu bank terhadap permohonan kredit ditolak. Hal yang sering mendasari keputusan suatu bank adalah karena calon debitur KUR dianggap belum bankable, karena nilai agunan tidak mencukupi untuk diberikan kredit. Kondisi seperti ini mengakibatkan UMKM tidak dapat berhubungan dengan bank. Atas adanya program pemerintah untuk menyalurkan KUR dengan jaminan dari pemerintah melalui pemberian imbal jasa penjaminan IJP kepada PT Askrindo dan Perum Jamkrindo maka keharusan seorang calon debitur untuk menyediakan agunan seperti yang berlaku pada kredit komersial, menjadi tidak diharuskan bagi calon debitur KUR yang berasal dari UMKMK. Tentunya hal yang lain yang harus dipenuhi UMKMK ini adalah mereka belum pernah memperoleh kredit komersial maupun KUR itu sendiri. Dengan terpenuhinya persyaratan bagi calon debitur KUR yang sebelumnya belum beankable menjadi beankable yang memungkinkan untuk memperoleh KUR bagi perluasan usaha maupun untuk menambah modal kerja. 4 UMKMK sebagai calon debitur KUR menjadi prioritas bagi bank BUMN penyalur KUR untuk diberikan kredit, karena bank harus merealisasikan rencana target penyaluran KUR yang telah ditetapkan pemerintah. Universitas Sumatera Utara 86 Pemerintah setiap tahun menyampaikan target penyaluran KUR kepada bank BUMN dan bank umum lainnya untuk menyalurkan KUR. Target penyaluran KUR dinyatakan dalam jumlah satuan uang kepada masing-masing bank BUMN maupun bank umum lainnya. Penyaluran KUR Pola Direct Mikro dan Ritel Kanwil Medan sampai dengan Juni 2014, adalah sebagai berikut: a Plafond…………Rp.712.887,44 juta b Baki debit………Rp. 500.478,39 juta Penyaluran KUR Pola Linkage Channeling dan Executing Kanwil Medan sampai dengan Juni 2014, adalah sebagai berikut: a Plafond…………Rp.119.587,22 juta b Baki Debit………Rp. 46.213,62 juta 137 Target penyaluran KUR disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian bersama-sama dengan Menteri Keuangan kepada Menteri BUMN dan Direksi Bank BUMN. Target yang disampaikan oleh pemerintah tersebut diharuskan bagi Bank BUMN untuk dicapai secara maksimal. Dengan adanya target yang sampaikan pemerintah kepada Direksi bank BUMN, maka penyaluran KUR yang harus dilakukan oleh Bank BUMN menjadi priortas utama penyalurannya , supaya target yang disampaikan oleh pemerintah tersebut dapat tercapai. Hal tersebut memberikan peluang bagi UMKMK untuk menyampaikan permohonan KUR untuk dapat disetujui oleh bank BUMN sebagai penyalur KUR. Kondisi seperti yang disebutkan di atas dimaksudkan pemerintah untuk memberdayakan UMKMK agar dapat memberikan konstribusi bagi pertumbuhan perekonomian nasional, memberikan perluasan usaha, menambah modal kerja dan memberikan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja. Adanya peningkatan penyerapan KUR bagi UMKMK, diharapkan akan menjadi multiplier efek terhadap tingkat pertumbuhan enonomi dan sekaligus akan meningkatkan tingkat pendapatan kalangan UMKMK yang jumlahnya lebih dominan di Indonesia. 137 Diperoleh dari gambaran umum hasil pemeriksaan BPK terhadap Bank Mandiri tahun 2014 Universitas Sumatera Utara 87 5 Proses penyaluran KUR yang dilakukan oleh Bank Mandiri. Kantor Wilayah I Bank Mandiri Medan melakukan proses penyaluran KUR tidak jauh berbeda dengan kredit komersil lainnya. Proses penyaluran KUR dimulai dengan calon debitur mengajukan pemohonan KUR, melalui kunjungan langsung kepada kantor cabang Mandiri yang ada di kota Medan. Permohonan tersebut dimulai dengan mengisi formulir isian yang telah disediakan, selanjutnya menyebutkan bidang usaha yang sedang dilakukan saat ini, lokasi usaha, personil yang melaksanakan usaha, jumlah omset penjualan perbulan, semesteran dan tahunan. Jumlah omset yang disampaikan tersebut tentunya disebutkan dalam jumlah unit dan rupiah. Harus dijelaskan juga pemilikan lahan lokasi apakah milik sendiri atau disewa dari pihak lain. Permohonan tersebut juga menjelaskan tentang lamanya calon debitur telah menekuni usahanya, meyebutkan pasar usahanya serta kemungkinan kemajuan yang akan dicapai dengan KUR yang akan diperoleh. Juga harus dijelaskan apakah KUR yang akan diperoleh tersebut digunakan untuk tambahan modal kerja atau untuk perluasan usaha. Permohonan yang disampaikan ke bank Mandiri tersebut harus ditandatangani oleh pihak pemohon kredit bersama-sama antara suami dan istri, dengan menyebutkan jumlah besaran KUR yang dinginkan. Dalam permohonan yang disampaikan tersebut juga menyebutkan berbagai harta yang dimiliki yang dapat dijadikan sebagai agunan dengan jumlah cukup 30 dari plafon KUR yang dimohonkan. Atas dokumen permohonan yang disampaikan berikut dengan dokumen pendukungnya, selanjutnya Bank Mandiri akan menganalisa, mempelajari, memverifikasi kebenaran maupun kehandalan dokumen yang disampaikan. Selanjutnya setelah dipelajari dan diperoleh kesimpulan positif terkait dokumen permohonan tersebut, selanjutnya akan dilakukan kunjungan lapangan kepada calon debitur untuk memastikan kebenaran dokumen dan kelayakan usaha calon debitur KUR. Setelah dilakukan kunjungan ke lapangan dan disimpulkan bahwa usaha calon debitur memiliki prosfek usaha yang baik, maka selanjutnya diputuskan bahwa permohonan KUR disetujui. Universitas Sumatera Utara 88 Setelah disetujui, selanjutnya calon debitur dipanggil ke bank Mandiri untuk menandatangani perjanjian kredit. Pada saat penandatangannan kredit disebutkan segala hak dan kewajiban calon debitur, sehingga dipahami calon debitur tentang besaran plafon kredit yang disetujui bank Mandiri , angsuran kredit setiap bulan yang harus dibayarkan oleh calon debitur. Setelah penandatangan perjanjian kredit tersebut diselesaikan, selanjutnya debitur KUR diminta untuk membuka buku tabungan pada bank Mandiri dan jumlah uang KUR yang telah disetujui tersebut dimasukkan dalam buku tabungan debitur dan debitur KUR dapat menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan usahanya, sesuai dengan permohonan kredit yang telah diajukan dan disetujui bank Mandiri. B. Klausa Penjaminan Kredit Usaha Rakyat antara Perusahaan Penjaminan dan Bank Umum Penyalur Kredit Rakyat. Kredit Usaha Rakyat KUR adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan peran UMKMK dalam memberi kontribusi pertumbuhan perekonomian nasional. Pada saat ini, UMKMK sangat banyak dijumpai di Indonesia dan dapat memberi penghidupan kepada keluarga dan tenaga kerja. Kondisi seperti ini sudah selayaknya ditingkatkan perannya melalui pemberian KUR, sehingga UMKMK dapat menambah modal kerjanya ataupun memperluas usahanya. Untuk menjalankan program KUR, pemerintah telah menunjuk 4 bank BUMN dan bank umum lainnya untuk menyalurkan KUR kepada UMKMK. Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum adalah sebagai berikut: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, 2. Memberikan kredit. 3. Menerbitkan surat pengakuan utang. 4. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya wesel, obligasi, surat pengakuan utang dll. 5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. Universitas Sumatera Utara 89 6. Menempatkan dana pada, meminjam, dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel,unjuk, cek, atau saran lainnya. 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antarpihak ketiga. 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. 10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. 11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat. 12. Menyediakan pembiayaan danatau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan per undang-undangan yang berlaku 138 . Salah satu bank BUMN yang menyalurkan KUR adalah Bank Mandiri. Dalam menyalurkan KUR, Bank Mandiri memperoleh penjaminan dari pemerintah, melalui perusahaan penjaminan PT Askrindo dan Perum Jamkrindo. Pemerintah memberikan imbalan jasa penjaminan IJP kepada perusahaan penjaminan seperti yang disebutkan di atas. Atas adanya Penjaminan KUR oleh Perusahaan Penjaminan maka apabila debitur KUR kesulitan untuk mengembalikan KUR kredit macet maka Bank Mandiri akan mengajukan klaim sebesar 70 dari plafon kredit 139 . Dalam menyalurkan KUR, Bank Mandiri membuat Perjanjian Kerjasama PKS dengan Perum Jamkrindo. PKS yang ditandatangani antara direksi Bank Mandiri dengan Perum Jamkrindo memuat klausula sebagai berikut: a. Kesepakatan Para Pihak, Penerima Jaminan adalah Bank yang memberikan fasilitas kredit kepada UMKMK dalam hal ini adalah Bank Mandiri. Pihak penjamin yang melayani penjaminan kredit kepada UMKMK adalah perusahaan penjaminan dalam hal ini adalah Perum Jamkrindo. b. Pasal 1 PKS berisi tentang pengertian yang memuat penjelasan mengenai penjaminan kredit, coverage penjaminan, coverage penjaminan sektor khusus, sektor khusus, risiko sendiri penerima jaminan kredit, kredit usaha rakyat KUR, KUR Ritel, KUR Mikro, calon debitur KUR terjamin, Usaha 138 Hermansyah, Op.Cit., hlm.21 139 Hasil Riset berupa wawancara Dinda Maurelova dengan Kepala Operasi Regional Bapak Martono pada 16 Oktober 2015 di Kantor wilayah I Bank Mandiri Medan Universitas Sumatera Utara 90 Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, Koperasi, kelompok usahacluster, lembaga linkage, lembaga keuangan mikro, usaha produktif, usaha layak, belum bankable, pola executing, pola channeling, imbal jasa penjaminan IJP, sertifikat penjaminan kredit, jumlah kerugian peneriman jaminan, nilai klaim, surat klaim, klaim, subrogasi, recoveries dan hari Kerja. c. Pasal 2 PKS berisi tentang Ruang Lingkup Penjaminan d. Pasal 3 PKS berisi tentang obyek dari penjaminan e. Pasal 4 PKS berisi tentang kriteria calon debitur KUR f. Pasal 5 PKS berisi tentang ketentuan KUR g. Pasal 6 PKS berisi tentang perpanjangan, tambahan plafon suplesi dan restrukturisasi h. Pasal 7 PKS berisi tentang syarat berlakunya penjaminan i. Pasal 8 PKS berisi tentang risiko kerugian yang dijamin j. Pasal 9 PKS berisi tentang risiko kerugian yang tidak dijamin k. Pasal 10 PKS berisi tentang masa berlakunya penjaminan kredit l. Pasal 11 PKS berisi tentang tata cara pelaksanaan penjaminan m. Pasal 12 PKS berisi tentang imbal jasa penjaminan n. Pasal 13 PKS berisi tentang timbulnya hak klaim o. Pasal 14 PKS berisi tentang tata cara pengajuan klaim p. Pasal 15 PKS berisi tentang keputusan klaim q. Pasal 16 PKS berisi tentang besarnya klaim r. Pasal 17 PKS berisi tentang batalnya hak penerima jaminan atas klaim s. Pasal 18 PKS berisi tentang kewajiban penerima jaminan t. Pasal 19 PKS berisi tentang kewajiban penjamin u. Pasal 20 PKS berisi tentang subrogasi v. Pasal 21 PKS berisi tentang kerasiahaan w. Pasal 22 PKS berisi tentang evaluasi x. Pasal 23 PKS berisi tentang masa berlakunya dan berakhirnya perjanjian y. Pasal 24 PKS berisi tentang pilihan hukum dan penyelesaian perselisihan z. Pasal 25 PKS berisi tentang lain-lain Dalam klausula PKS antara Bank Mandiri dengan Perum Jamkrindo telah memuat secara lengkap terkait keseluruhan penjaminan KUR yang diberikan oleh Perum Jamkrindo kepada Bank Mandiri. Dalam pengertian yang dimuat Universitas Sumatera Utara 91 dalam PKS antara lain telah menjelaskan yang dimaksud KUR , KUR Ritel, KUR Mikro, lembaga Linkage, usaha layak, belum bankable, pola executing, pola channeling, imbal jasa penjaminan, sertifikat penjaminan, nilai klaim, subrogasi dan klaim 140 . Hal tersebut secara keseluruhan terkait pengertian dalam PKS, yang memberikan pemahaman sangat jelas terkait penjaminan KUR yang dilakukan oleh Perum Jamkrindo kepada Bank Mandiri. Tidak ada keragu-raguan akan istilah maupun pengertiannya, sehingga Bank Mandiri dalam mengajukan penjaminan kepada Perum Jamkrindo terkait debitur KUR yang dimintakan penjaminannya, permintaan klaim terkait debitur macet KUR maupun perbaikan atas dokumen klaim pendukung KUR yang sebelumnya ditolak oleh Perum Jamkrindo. Demikian pula Perum Jamkrindo telah memiliki pemahaman yang menyeluruh terkait dengan permohonan imbalan jasa penjaminan kepada Kementerian Keuangan dan pembayaran klaim kepada Bank Mandiri, sehingga tidak ada keraguan pada Perum Jamkrindo untuk melakukan verifikasi, penilaian dan pengambilan keputusan terhadap dokumen klaim dari Bank Mandiri. Demikian pula dengan penjelasan mulai dari Pasal 2 sampai dengan Pasal 25 PKS juga telah secara pasti memberikan informasi yang terang dan jelas serta memberikan batasan dan definisi yang menyeluruh terkait KUR dan perlengkapan lainnya 141 . Pada tanggal 7 Agustus tahun 2015 Menteri Perekonomian menerbitkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, maka perjanjian kerjasama antara Bank Mandiri dengan Perum Jamkrindo yang selama ini dipedomani dilakukan perubahan, karena tidak sesuai lagi dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2015. PKS yang diterbitkan pada Agustus 2015 mempunyai perbedaan dengan PKS sebelumnya, antara lain: 140 Hasil Riset berupa wawancara Dinda Maurelova dengan Kepala Operasi Regional Bapak Martono pada 16 Oktober 2015 di Kantor Wilayah I Bank Mandiri Medan 141 Hasil Riset berupa wawancara Dinda Maurelova dengan Kepala Operasi Regional Bapak Martono pada 16 Oktober 2015 di Kantor Wilayah I Bank Mandiri Medan Universitas Sumatera Utara 92 1 Plafon dan Suku Bunga KUR. Pada PKS yang baru plafon KUR Mikro maksimal Rp 25 Juta, dengan bunga 12 pertahun. Penurunan tingkat bunga KUR ini dapat dilakukan, karena pemerintah memberikan subsidi bunga sebesar 7 kepada bank umum penyalur KUR. Pada PKS yang lama plafon KUR Mikro maksimal Rp 20 Juta dengan suku bunga 22 pertahun. Pada PKS yang baru plafon KUR Retail Rp 25 juta sampai dengan Rp 500 Juta. 2 Jangka waktu KUR Mikro Maksimal 2 tahun untuk Kredit Modal Kerja Jangka waktu KUR Mikro maksimal 4 tahun untuk Kredit Investasi Jangka waktu KUR Retail maksimal 3 Tahun untuk Kredit Modal Kerja Jangka waktu KUR Retail maksimal 5 Tahun Untuk Kredit Investasi. 3. Imbalan Jasa Penjaminan IJP sebesar 1,5 pertahun dan IJP diklaim oleh Perum Jamkrindo kepada Bank Mandiri 142 . Pada PKS yang lama IJP 3,25 dan diklaim oleh Perum Jamkrindo kepada Kementerian Keuangan 143 . C. Upaya Yang Dilakukan Bank Umum Penyalur KUR dan Perusahaan Penjaminan Saat Terjadi Kredit Macet. Bank umum penyalur KUR yang akan diuraikan pada kesempatan ini adalah Bank Mandiri. Bank Mandiri adalah salah satu bank BUMN yang diberikan oleh pemerintah tugas untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat KUR. Pada setiap awal tahun bank BUMN diberi target oleh pemerintah untuk menyalurkan kredit dalam jumlah tertentu. Demikian pula dengan Bank Mandiri juga diberi target tertentu oleh pemerintah untuk menyalurkan KUR. Bank Mandiri selanjutnya menjabarkan target KUR kepada seluruh kantor wilayah Bank Mandiri. Selanjutnya kantor wilayah Medan menjabarkannya lebih lanjut untuk target KUR pada masing-masing kantor cabang 144 . Dalam menyalurkan KUR Bank Mandiri menggunakan dana bank sepenuhnya. Pemerintah melalui perusahaan penjaminan PT Askrindo atau Perum Jamkrindo memberikan 142 Perjanjian Kerjasama antara Perum Jamkrindo dan PT. Bank Mandiri Persero TBK tentang Penjaminan KreditPembiayaan bagi usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi tahun 2015 143 Permenkeu Nomor 22PMK.052010 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri keuangan Nomor 135PMK.052008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat 144 Hasil Riset berupa wawancara Dinda Maurelova dengan Kepala Operasi Regional Bapak Martono pada 16 Oktober 2015 di Kantor Wilayah I Bank Mandiri Medan Universitas Sumatera Utara 93 penjaminan sebesar 70 dari plafon KUR. Selanjutnya perusahaan penjaminan memperoleh imbal jasa penjaminan 3,25 dari plafon KUR. Pejaminan yang diberikan oleh perusahaan penjaminan tersebut sangat memberikan optimisme kepada Bank Mandiri dari kemungkinan risiko kerugian, yang mungkin timbul sebagai akibat terjadinya KUR macet. 1. Upaya yang dilakukan oleh Bank Mandiri sebagai penyalur KUR saat terjadi kredit macet. M. Djumhana mengemukakan bahwa “Berjalannya kegiatan perkreditan akan lancar apabila adanya suatu sikap saling mempercayai dari semua pihak yang terkait dalam kegiatan tersebut. Kegiatan itu pun dapat terwujud hanyalah apabila semua pihak terk ait mempunyai integritas moral.” 145 Bank Mandiri dalam menyalurkan KUR tetap sangat memperhatikan kaedah-kaedah profesionalisme. Penyaluran KUR dilaksanakan oleh Bank Mandiri berdasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut: a. Penilaian atas permohonan KUR. Bank Mandiri hanya akan memberikan KUR berdasarkan permohonan KUR secara tertulis, memuat informasi yang lengkap dan memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan Bank Mandiri. Dan selanjutnya Bank Mandiri memastikan kebenaran data dan informasi yang disampaikan calon debitur dalam permohonan kredit. b. Tahap peninjauan dan analisis kredit. Bank Mandiri sebelum menyalurkan KUR harus terlebih dahulu melakukan analisis KUR. Analisis dilakukan melalui penelitian terhadap kelayakan usaha calon debitur KUR, kebutuhan KUR, kemampuan menghasilkan laba, sumber pelunasan kredit serta jaminan pokok maupun jaminan tambahan untuk menjamin permohonan KUR. c. Tahap persetujuan KUR. Pada tahap persetujuan KUR , calon debitur KUR akan memperoleh keputusan KUR yang berisi persetujuan sesuai dengan permohonan yang diajukannya. Setiap persetujuan KUR harus dipastikan hal-hal sebagai berikut : Setiap kredit yang disetujui harus telah sesuai dengan prinsip perkreditan yang sehat dan sesuai ketentuan Bank Mandiri, persetujuan kredit telah didasarkan pada analisis KUR yang jujur, objektif, cermat 145 Muhammad Djumhana, 2000, “Hukum Perbankan di Indonesia”, Bandung, PT Citra Aditya Bakti, Hlm 3 Universitas Sumatera Utara 94 dan independen serta adanya keyakinan bahwa kredit yang disetujui akan mampu dilunasi oleh debitur. d. Tahap perjanjian KUR Pada tahap ini calon debitur KUR datang langsung ke Bank Mandiri dan debitur KUR menandatangani perjanjian kredit, dan mulai saat itu akan lahir hak dan kewajiban yang harus dipatuhi masing-masing pihak. Berakhirnya Perjanjian Pasal 1319 KUHPerdata menetapkan semua perjanjian baik yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu tunduk pada peraturan-peraturan umum. Hal ini menunjukkan bahwa perjanjian kredit merupakan perjanjian yang tidak dikenal di dalam KUHPerdata, namun perjanjian kredit juga harus tunduk pada ketentuan-ketentuan umum yang terdapat di dalam Buku III KUHPerdata. Berakhirnya atau hapusnya perjanjian terdapat pada Pasal 1381 KUHPerdata bahwa hapusnya atau berakhirnya perjanjian disebabkan oleh peristiwa-peristiwa tertentu 146 . e. Tahap pencairan KUR Dalam setiap pencairan kredit harus terjamin asas aman, terarah dan produktif dan dilaksanakan setelah semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian KUR telah dipenuhi oleh pemohon KUR. Setelah semua persyaratan terpenuhi dan pemberian KUR diikat dalam perjanjian kredit maka debitur KUR dapat mengambil dana pada teler yang telah ditentukan 147 . Dalam perjalanan selanjutnya, setelah dilakukan pencairan KUR maka debitur mepunyai kewajiban untuk membayar pokok maupun bunga KUR yang telah disepakati dalan perjanjian kredit. Dalam perjalanan KUR, Bank Mandiri akan mengkategorikan debitur KUR dalam lima kategori kollektibilitas, yaitu : Kolektibilitas 1. Lancar, 2. Dalam Perhatian Khusus, 3. Kurang Lancar, 4. Diragukan, dan 5. Macet 148 . 146 M Yahya Harahap, “Segi-segi Hukum Perjanjian” , Bandung: Alumni, 1986, hlm.52 147 Gunarto Suhadi, Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum, Yogyakarta: Kanisius, 2003, hlm.96 148 Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 72PBI2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Universitas Sumatera Utara 95 Apabila debitur tetap lancar membayar pokok pinjaman beserta bunganya maka debitur yang bersangkutan akan dikelompokkan oleh Bank Mandiri ke dalam kolektibilitas 1 atau 2. Hal ini masuk kategori kredit tidak bermasalah, sedangkan KUR yang masuk dalam golongan kurang lancar 3, diragukan 4 dan macet 5 dinilai Bank Mandiri sebagai kredit bermasalah. Pada saat KUR telah masuk pada kollektibilitas 4 atau diragukan, atau KUR telah jatuh tempo tetapi belum lunas, maka Bank Mandiri akan mengajukan klaim kepada Perum Jamkrindo. Pengajuan klaim yang dilakukan oleh bank penyalur KUR yang dalam hal ini adalah Bank Mandiri, sesuai dengan Perjanjian Kerjasama PKS yang telah ditandatangani antara Direktur Bank Mandiri dengan Direktur Perum Jamkrindo 149 . Klaim yang diajukan oleh Bank Mandiri kepada Perum Jamkrindo adalah sebesar 70 dari baki debit beserta denda, bunga dan ongkos yang ditimbulkan oleh tidak dipatuhinya perjanjian kredit yang telah ditandatangani oleh debitur KUR dengan Bank Mandiri 150 . 2. Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Penjaminan Saat Terjadi Kredit Macet. Perusahaan penjaminan yang dikemukankan dalam kesempatan ini adalah Perum Jamkrindo. Perum Jamkrindo menantatangani perjanjian kerjasama dengan Bank Mandiri terkait penjaminan KUR. Penjaminan yang dilakukan oleh Perum Jamkrindo berdasarkan imbal jasa penjaminan yang diberikan pemerintah sebesar 3,25 kepada Perum Jamkrindo. Dengan memperoleh imbal jasa penjaminan tersebut, maka Perum Jamkrindo wajib membayar klaim Bank Mandiri atas KUR yang bermasalah atau terjadi KUR macet sebesar 70 dari baki debit beserta denda, bunga dan ongkos yang timbul akibat tidak dipatuhinya perjanjian kredit 151 . 149 Perjanjian Kerjasama antara Perum Jamkrindo dan PT. Bank Mandiri Persero TBK tentang Penjaminan KreditPembiayaan bagi usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, Pasal 13 150 Hasil Riset berupa wawancara Dinda Maurelova dengan Kepala Operasi Regional Bapak Martono pada 16 Oktober 2015 di Kantor Wilayah I Bank Mandiri Medan 151 Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Pnjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor: KEP- 01D.I.M.EKON012010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit usaha Rakyat Universitas Sumatera Utara 96 Perum Jamkrindo sebelum membayar klaim atas pengajuan yang disampaikan oleh Bank Mandiri terkait debitur KUR bermasalah, akan melakukan verifikasi secara menyeluruh terhadap dokumen klaim yang diajukan oleh Bank Mandiri. Verifikasi terhadap dokumen klaim yang disampaikan akan dilakukan berdasarkan informasi cek list yang disediakan oleh Perum Jamkrindo 152 . Cek list yang dilakukan oleh Perum Jamkrindo berdasarkan kepada perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh Perum Jamkrindo dengan Bank Mandiri. Cek list yang dilakukan oleh Perum Jamkrindo berisi : 1.Nama Debitur, 2. Bank, 3. Plafon kredit, 4. Jenis kredit, 5. Jangka waktu kredit, 6. Nomor sertifikat penjaminan, 7. Tanggal sertifikat dan 8. Nomor rekening. Cek List selanjutnya yang dilakukan oleh Perum Jamkrindo adalah melakukan verifikasi atas : a. Surat pengantar pengajuan klaim b. Surat permintaan klaim KUR Mikro atau Retail c. Copy sertifikat penjaminan d. Berita acara klaim penerima jaminan, sesuai format dan ditandatangani pejabat yang berwenang e. Copy rekening KUR 3 bulan sebelum klaim f. Copy surat peringatansurat penagihan dan laporan kunjungan g. Copy identitas terjamindebitur KUR h. Surat penawaran pemberian kredit i. Perjanjian kredit dan perubahannya j. SID Bank Indonesia untuk KUR Ritel. Keseluruhan verifikasi atas Cek List yang dilakukan Perum Jamkrindo terhadap Dokumen klaim Bank Mandiri, dimaksudkan agar klaim yang diajukan tersebut telah sesuai dengan Perjanjian Kerjasama yang telah disepakati antara Perum Jamkrindo dengan Bank Mandiri. Hal tersebut juga dimaksudkan agar pengajuan klaim tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan memenuhi syarat formal serta bebas dari kekeliruan dan niat yang tidak baik. Apabila keseluruhan persyaratan telah dilengkapi dan sesuai dengan PKS, maka selanjutnya Perum Jamkrindo akan membayar klaim yang diajukan 152 Hasil Riset berupa wawancara Dinda Maurelova dengan Kepala Bagian Penjaminan Ibu Fenty pada 26 November 2015 KUR di Perum Jamkrindo cabang Medan Universitas Sumatera Utara 97 tersebut sebesar 70 dari baki debit KUR ditambah dengan Denda, Bunga dan ongkos yang ditimbulkan. Perum Jamkrindo mempunyai kewajiban membayar klaim apabila keseluruhan persyaratan dokumen lampiran klaim terpenuhi. Hal tersebut sesuai dengan PKS yang telah ditandatangani antara Direksi Bank Mandiri dan Direksi Perum Jamkrindo. Setelah dilakukan pembayaran klaim oleh Perum Jamkrindo ke Bank Mandiri atas KUR bermasalah macet maka selanjutnya debitur KUR tersebut menjadi piutang subrogasi pada Perum Jamkrindo. Piutang subrogasi tersebut 30 masih menjadi piutang Bank Mandiri dan sebesar 70 menjadi piutang subrogasi Perum Jamkrindo. Perum Jamkrindo dan Bank Mandiri secara bersama-sama berupaya untuk tetap menagih piutang tersebut kepada debitur KUR melalui penagihan secara terus-menerus, eksekusi jaminan maupun pengambilalihan usaha debitur KUR yang dimaksud. Universitas Sumatera Utara 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1 Manfaat pemberian jaminan KUR pada nasabah adalah memberikan kesempatan bagi UMKMK untuk melakukan perluasan usaha maupun untuk menambah modal kerja, hanya dengan menyediakan agunan utama berupa usaha yang sedang dijalankan serta agunan tambahan berupa asset sebesar 30 dari nilai plafon kredit. 2. Klausula penjaminan Kredit Usaha Rakyat KUR antara perusahaan penjaminan dalam hal ini Perum Jamkrindo dengan bank penyalur KUR yang dalam hal ini adalah Bank Mandiri, memuat kesepakatan bersama antara pihak penerima jaminan dalam hal ini Bank Mandiri yang menyalurkan KUR kepada UMKMK, dengan pihak yang melayani penjaminan kredit kepada UMKMK yang dalam hal ini Perum Jamkrindo. Klausula Penjaminan KUR ini keseluruhannya mengacu kepada perjanjian kerjasama PKS yang antara lain memuat tentang defenisi KUR Mikro, KUR Retail, UMKMK, lembaga linkage, pola executing, pola channeling, Imbal Jasa Penjaminan, Jumlah kerugian penerima jaminan, nilai klaim, subrogasi dan surat klaim. Selain itu Klasula penjaminan KUR juga memuat pasal pasal tentang tata cara pengajuan klaim, objek penjaminan, besarnya klaim, tentang kerahasiaan, tentang masa berlakunya penjaminan kredit dan resiko kerugian yang tidak ditanggung. Klausula penjaminan yang terdapat dalam Perjanjian Kerjasama antara Perum Jamkrindo dan Bank Mandiri telah memuat sangat jelas keseluruhan tentang hak dan kewajiban antara pihak penerima jaminan dan pihak yang melayani penjaminan KUR kepada UMKMK, sehingga tidak ada lagi keragu-raguan pada pihak Perum Jamkrindo dan pihak Bank Mandiri dalam melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing. 3. Upaya yang dilakukan oleh Bank Mandiri dan Perusahaan penjaminan dalam hal ini Perum Jamkrindo adalah Jamkrindo akan mencoba melakukan pendekatan kepada debitur, apabila debitur mengalami masalah keuangan KUR Macet untuk melunasi kreditnya. Apabila hal tersebut telah ditempuh dan debitur tetap tidak dapat melunasi KUR nya, maka Perum Jamkrindo akan Universitas Sumatera Utara 99 membayar klaim dari Bank Mandiri terhadap KUR macet sebesar 70 dari Baki debit ditambah denda, bunga dan ongkos yang timbul sebagai akibat tidak dipatuhinya perjanjian kredit oleh debitur KUR. Pembayaran Klaim yang dilakukan oleh Perum Jamkrindo berdasarkan Cek List yang telah dipersiapkan Perum Jamkrindo untuk melakukan verifikasi terhadap dokumen klaim yang diajukan oleh Bank Mandiri. Saran 1. Pada Agustus 2015 pemerintah telah mengeluarkan peraturan terbaru KUR, dimana suku bunga KUR yang dibebankan kepada UMKMK hanya sebesar 12. Hal ini dapat terjadi karena pemerintah memberikan subsidi suku bunga sebesar 7 kepada bank penyalur KUR. Keadaan ini sangat memberikan harapan bagi UMKMK. Oleh karena itu disarankan agar UMKMK yang masih memiliki KUR dan dalam kategori lancar, atau kollektibilitas 1, supaya mengajukan kembali KUR dan setelah KUR baru disetujui, maka KUR yang lama dilunasi. Setelah KUR lama yang berbunga 22 dilunasi, maka Debitur KUR memiliki hutang KUR baru dengan tingkat bunga hanya 12 . Tentu hal ini sangat meringankan beban UMKMK. 2. Bank Mandiri maupun Perum Jamkrindo disarankan untuk melakukan pertemuan secara periodik untuk melakukan berbagi pengetahuan terkait klausula penjaminan KUR yang terdapat pada perjanjian kerjasama. Hal ini penting agar persetujuan pemberian kredit yang dilakukan oleh Bank mandiri telah mengacu sepenuhnya kepada perjanjian kerjasama yang telah disepakati bersama. Kondisi tersebut dimaksudkan agar sasaran yang ingin dicapai program KUR mencapai tujuan. Juga pertemuan tersebut dimaksudkan agar pemberian persetujuan KUR terhadap UMKMK tepat sasaran serta tidak menimbulkan kredit macet yang semakin besar jumlahnya karena kredit macet akan dibayar oleh perusahaan penjaminan sebesar 70 dari plafon kredit ditambah bunga. Pertemuan periodik tersebut disarankan berdasarkan inisiatif dan difasilitasi Kementerian Perekonomian sebagai penanggungjawab program KUR dari pihak pemerintah. 3. Bank Mandiri sebagai penyalur KUR disarankan supaya dalam memberikan persetujuan KUR supaya mengedepankan prinsip kehati-hatian, tidak hanya Universitas Sumatera Utara 100 bertujuan untuk mencapai target tahunan yang telah ditetapkan pemerintah. Selanjutnya disarankan agar Bank Mandiri memantau, membimbing dan secara berkelanjutan membina debitur KUR, supaya tetap berusaha dan menggunakan KUR sesuai dengan permohonan kredit yang telah disetujui oleh Bank Mandiri. Hal ini penting sekali dilakukan, supaya debitur KUR Bank Mandiri dapat meningkatkan peran dan usaha UMKMK, sehingga memberikan konstribusi bagi peningkatan pertumbuhan perekonomian nasional. Bank Mandiri disarankan tidak berlepas tangan terhadap debitur KUR, dengan pemikiran apabila KUR macet maka dapat diklaim kepada Perum Jamkrindo. 4. Perum Jamkrindo dalam membayar klaim yang diajukan oleh Bank Mandiri terhadap KUR yang bermasah macet disarankan supaya melakukan verfikasi terhadap dokumen pendukung klaim secara lengkap, berdasarkan cek list kelengkapan dokumen yang telah dipersiapkan secara internal oleh Perum Jamkrindo, sehingga klaim dibayar oleh Perum Jamkrindo benar-benar telah sesuai Perjanjian Kerjasama yang disepakati, serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Universitas Sumatera Utara 12 BAB II PENJAMINAN KREDIT YANG DILAKSANAKAN PERUM JAMKRINDO DAN PERAN LEMBAGA PENJAMINAN

A. Pengertian Penjaminan Kredit Ditinjau dari Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

2 72 103

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

1 51 103

Kebijakan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (Kur) Tanpa Jaminan Di PT. Bank Tabungan Negara Cabang Medan

4 76 98

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

9 68 133

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

14 178 131

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

0 0 10

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT 1. Pengertian Bank - Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

0 0 15

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

0 2 10