12
BAB II PENJAMINAN KREDIT YANG DILAKSANAKAN PERUM
JAMKRINDO DAN PERAN LEMBAGA PENJAMINAN
A. Pengertian Penjaminan Kredit Ditinjau dari Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008
1. Dasar Pendirian Perum Jamkrindo
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008 tentang Perusahaan Umum Perum Jaminan Kredit Indonesia adalah merupakan dasar pendirian Perusahaan
Umum Jaminan Kredit Indonesia yang selanjutnya disingkat Jamkrindo. Perum Jamkrindo sebelumnya adalah Perusahaan Umum Perum Sarana Pengembangan
Usaha yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1981 tentang Pendirian Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi, yang diatur
kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1985 tentang Perusahaan Umum Perum Pengembangan Keuangan Koperasi, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 95 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum Perum Sarana Pengembangan Usaha dilanjutkan berdirinya dan meneruskan usahanya, serta
diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Perum Jaminan Kredit Indonesia
16
. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008
tentang lembaga Penjaminan, disebutkan bahwa penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan atas pemenuhan kewajiban finansial penerima kredit danatau
pembiayaan prinsip syariah. Menurut Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator bidang Perekonomian,
selaku ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Penjaminan Kredit Penjaminan KreditPembiayaan Kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi tentang
Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan atas pemenuhan kewajiban finansial debitur
KUR dengan maksimal penjaminan oleh Perusahaan Penjaminan
17
adalah 70 dari
16
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2008 tentang Perusahaan Umum PERUM Jaminan Kredit Indonesia, Pasal 2
17
Perusahaan Penjaminan adalah perusahaan yang melakukan dalam bentuk pemberian pinjaman KreditPembiayaan untuk membantu UMKM-K guna memperoleh KreditPembiayaan dari
Bank, yang menjadi pihak dalam Nota Kesepahaman Bersama MoU dengan Pemerintah. Lihat: Peraturan menteri keuangan Nomor: 135PMK.052008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha
Rakyat Menteri Keuangan, Pasal 1 ayat 4
Universitas Sumatera Utara
13
plafon kredit
18
. Sedangkan menurut Rancangan Undang – Undang tentang
Penjaminan dalam Pasal 1 ayat 1 : penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh penjamin untuk memenuhi kewajiban finansial terjamin kepada penerima
jaminan. Penjaminan yang dilakukan oleh Perusahaan Umum Perum Penjaminan
Kredit Indonesia sebagai badan hukum yang bergerak di bidang keuangan dengan kegiatan usaha pokok melakukan penjaminan. Perusahaan penjaminan atau
perusahaan penjaminan ulang melakukan kegiatan penjaminan dan kegiatan penjaminan usaha ulang. Perusahaan penjaminan dan perusahaan penjaminan ulang
dapat pula melakukan usaha lain yang mendukung kegiatan usaha lembaga penjaminan.
Penjaminan kredit lebih menitikberatkan pada pengambilalihan kewajiban debitur sebagai pihak terjamin dalam hal yang bersangkutan tidak dapat
memenuhi kewajiban perikatannya kepada kreditur sebagai penerima jaminan sesuai dengan waktu yang diperjanjikan. Dalam prakteknya, besaran penjaminan
dihitung berdasarkan nilai kredit yang disetujui oleh kreditur dan disesuaikan dengan kebutuhan debitur terjamin. Dalam praktek penjaminan kredit, besaran
penjaminan kredit ini maksimal berkisar antara 70 - 80 dari pokok atau plafon kredit yang disetujui. Peran sebagai penjamin kredit dilakukan dengan membayar
sejumlah kewajiban terjamin atau debitur kepada penerima jaminan atau kreditur. Hal ini dilakukan apabila pada saat kredit telah jatuh tempo, sebagaimana
diperjanjikan dalam perjanjian kredit antara debitur dan kreditur, ternyata debitur terjamin tidak dapat memenuhi kewajibannya. Kondisi ini umumnya dikenal
sebagai kredit macet, yang berdasarkan peraturan Bank Indonesia terdapat beberapa kondisi yang mengkategorikan suatu kredit dalam kondisi macet
19
. Pembayaran sejumlah kewajiban kredit atas debitur dapat tidak
dilaksanakan, apabila dalam pelaksanaan kredit tersebut, pihak penerima jaminan melakukan beberapa pelanggaran. Penjaminan kredit menjamin kewajiban kredit
18
Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Penjaminan
KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor: KEP- 01D.I.M.EKON012010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit usaha
Rakyat
19
Nasroen Yasabari Nina Kurnia Dewi, “Penjaminan Kredit, Mengantar UKMK
Mengakses Pembiayaan,edisi pertama” Bandung: PT. Alumni,2007, hlm 14
Universitas Sumatera Utara
14
terjamin, sehingga bila kegagalan kredit juga disebabkan oleh kelalaian penerimaan kredit, maka penjamin tidak berhak memenuhi kewajiban yang gagal tersebut
20
. Mengingat jasa penjaminan kredit dibutuhkan oleh perbankan atau
lembaga penyedia kredit untuk mendukung kegiatan penyaluran kredit, maka pihak perbankan biasanya melakukan kerjasama terlebih dahulu dengan pihak penjamin.
Kerjasama penjaminan antara penjamin dan penerima jaminan dapat diwujudkan melalui kesepakatan bersama atau MOU Memorandum of Understanding atau
melalui suatu perikatan yaitu perjanjian penjaminan kredit yang memuat hak dan kewajiban para pihak dan berlaku untuk kurun waktu yang disepakati bersama
21
. Dalam suatu kegiatan penjaminan kredit, terdapat 3 pihak yang terlibat dan
berperan aktif sesuai dengan tanggung jawab dan fungsi masing- masing. Para pihak tersebut adalah :
a. Penjamin atau pemberi jaminan adalah perorangan atau lembaga yang memberikan jasa penjaminan bagi kredit atau pembiayaan dan bertanggung
jawab untuk memberikan ganti rugi kepada penerima jaminan akibat kegagalan debitur atau terjamin dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana
diperjanjikan dalam perjanjian kreditpembiayaan.
b. Penerima jaminan adalah kreditur, baik bank maupun bukan bank, yang memberikan fasilitas kredit atau pembiayaan kepada debitur atau terjamin, baik
kredit uang maupun kredit bukan uang atau kredit barang. c. Terjamin adalah badan usaha atau perorangan yang menerima kredit dari
penerima jaminan. Dalam dunia perkreditan, terjamin ini dikenal dengan debitur yang umumnya adalah perorangan yang menjalankan suatu usaha
produktif atau pelaku usaha mikro, kecil dan menengah maupun koperasi UKMK termasuk juga didalamnya perorangan anggota koperasi dan bukan
anggota koperasi
22
. Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008,
disebutkan bahwa maksud dan tujuan Perum Jamkrindo adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan program pemerintah bidang ekonomi dan
pembangunan nasional dengan melaksanakan kegiatan penjaminan kredit baik bersifat tunai maupun non tunai yang diberikan Bank atau Badan Usaha kepada
20
Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Pnjaminan
KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor: KEP- 01D.I.M.EKON012010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit usaha
Rakyat
21
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 135PMK.052008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Menteri Keuangan, Pasal 1 ayat 4
22
Nasroen Yasabari Nina Kurnia Dewi, edisi pertama, Op.Cit., hlm 18
Universitas Sumatera Utara
15
Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi UMKMK. Bidang usaha utama Perum Jamkrindo adalah memberikan penjaminan kredit UMKMK.
Secara keseluruhan kegiatan usaha Perum Jamkrindo adalah: a.
Melakukan penjaminan kredit baik bersifat tunai dan non tunai yang diberikan bank atau badan usaha kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha
Menengah serta Koperasi.
b. Melakukan penjaminan pembiayaan sewa guna usaha, anjak piutang,
pembiayaan konsumen, dan pembiayaan pola bagi hasil yang diberikan oleh lembaga pembiayaan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha
Menengah serta Koperasi.
c. Melakukan penjaminan pembelian barang secara angsuran yang dilakukan
oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah serta Koperasi. d.
Melakukan Penjaminan Syariah atas pembiayaan baik bersifat tunai dan non tunai yang diberikan Bank atau Badan Usaha Syariah kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil, dan Usaha Menengah serta Koperasi.
e. Melakukan penjaminan atas transaksi kontrak jasa yang dilakukan oleh Usaha
Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah serta Koperasi. f.
Melakukan kegiatan usaha lainnya, antara lain penjaminan kredit perorangan, jasa konsultasi, dan jasa manajemen kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Usaha Menengah serta Koperasi yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan
23
. Kegiatan usaha Penjaminan Kredit, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 99PMK.0102011,tanggal 8 Juli 2011, tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222PMK.0102008 Tentang
Perusahaan Penjaminan Kredit Dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit, sebagai Perusahaan Penjamin, Perum Jamkrindo mempunyai peluang untuk memperluas
kegiatan usaha yang dijalankan dan tidak terbatas pada kegiatan usaha pemberian jasa penjaminan kredit.
2. Kegiatan Usaha Perum Jamkrindo: