8. 2. Konsep Pencahayaan 8. 3. Konsep Akustika

Konsep Perencanaan dan Perancangan | 335

VII. 8. 2. Konsep Pencahayaan

Pencahayaan pada Music Entertainment Center di Yogyakarta berbeda-beda kebutuhannya pada tiap-tiap tipe fungsi, tergantung kegiatan dan kebutuhannya. Sistem pencahayaan yang digunakan pada Music Entertainment Center adalah gabungan dari sistem pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami dimanfaatkan pada ruang-ruang tertentu. Untuk ruangan yang membutuhkan kesan dan karakter ruang yang kuat, digunakan pencahayaan buatan. Untuk ruang pertunjukan panggung digunakan pencahayaan buatan yang dirancang khusus untuk kebutuhan pencahayaan panggung. Beberapa macam pencahayaan khusus tersebut antara lain : Flood Light : Lampu yang berfungsi untuk menyinari panggung secara keseluruhan. Gambar 7.25 Konsep Pencahayaan Panggung - Flood Light Sumber : Koleksi Pribadi Moving Effect : Lampu yang berfungsi untuk memberi efek dan memainkan suasana panggung. Lampu ini dapat berputar, bergerak sehingga suasana panggung menjadi dinamis. Konsep Perencanaan dan Perancangan | 336 Gambar 7.26 Konsep Pencahayaan Panggung - Moving Effect Sumber : Koleksi Pribadi Spotlight : Lampu yang bias sinarnya terfokus. Fungsinya untuk memfokuskan cahaya pada suatu obyek tertentu. Gambar 7.27 Konsep Pencahayaan Panggung - Spotlight Sumber : www.flickr.com Lampu yang digunakan sebagai pencahayaan buatan di Music Entertainment Center di Yogyakarta ini, sebagian akan menggunakan teknologi LED. Dengan penggunaan teknologi ini, umur pemakaian lebih lama, konsumsi daya listrik lebih rendah dan pengaruh termal yang dihasilkan lebih rendah.

VII. 8. 3. Konsep Akustika

Dalam Music Entertainment Center di Yogyakarta, diterapkan perancangan akustika sebagai berikut : Konsep Perencanaan dan Perancangan | 337 Akustika Eksternal Tapak Music Entertainment Center di Yogyakarta terletak di tepi jalan raya. Jalan raya menjadi sumber kebisingan utama yang perlu dikendalikan agar tidak mengganggu aktivitas di dalam tapak. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam perancangan Music Entertainment Center, solusi yang diberikan adalah dengan memundurkan batas garis bangunan, sehingga kebisingan yang muncul dapat direduksi. Selain itu, juga dilakukan pemberian barier berupa vegetasi atau pun dinding pagar. Akustika Internal Perancangan akustika dalam sebuah ruang ditujukan untuk memberi kenyamanan dan penyebaran suara yang baik dan merata, serta mengendalikan kebisingan yang muncul dalam ruangan tersebut. Untuk itu, akustika yang digunakan pada Music Entertainment Center adalah : 1. Untuk dinding, dilapisi dengan bahan akustik pelapis dinding yang digunakan untuk memantulkan. Sehingga, bunyi dapat memantul merata dalam ruangan. Selain itu, juga digunakan bahan akustik pelapis dinding yang berfungsi untuk menyerap bunyi. Bunyi-bunyi yang tidak diinginkan dapat diserap, sehingga suara yang dihasilkan menjadi lebih detail. Bahan akustik pelapis dinding tersebut, dipasang pada panel-panel yang dapat diubah posisinya diputar sesuai dengan jenis musik atau kegiatan yang berlangsung di dalam ruangan, sehingga akustika yang dihasilkan dapat diubah-ubah sesuai dengan standar tuntutan waktu dengung. 2. Untuk plafon, digunakan penutup berupa panel pemantul suara dan panel penyerap suara. Panel digantungkan pada rangka atap, yang mana akan dilakukan permainan ketinggian plafon yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan akustika. Konsep Perencanaan dan Perancangan | 338 3. Untuk lantai, dilapisi dengan material yang berbahan lunak seperti karpet, yang mampu menyerap bunyi langkah kaki dan lain sebagainya. VII. 9. Konsep Perancangan Utilitas Bangunan VII. 9. 1. Konsep Jaringan Air Bersih