3. 1. 2. Sintesis Organisasi Ruang 4. Analisis Perancangan Ruang 4. 1. Analisis Sistem Pergerakan

Analisis dan Sintesis Perencanaan dan Perancangan | 250 Tabel 6. 21 Tuntutan Kualitas Ruang pada Zona Pengelola Nama Ruang Tuntutan Kualitas Ruang v ie w p e n ca h a y a a n p e n g h a w a a n k e b is in g a n Sifat Ruang Entrance dan Lobby •• •• •• - publik Ruang Informasi Resepsionis •• •• •• • publik Ruang Tamu • •• •• •• semi privat Locker • • •• - semi privat Ruang Rapat •• ••• •• •• semi privat Pantry • • •• - publik Ruang Istirahat • •• •• •• semi publik Gudang Kantor Pengelola • • •• - semi privat Ruang Kerja Owner •• ••• ••• • privat Ruang Kerja Direksi •• ••• ••• • privat Ruang Kerja Sekretaris • ••• ••• • semi publik Ruang Kerja Manager • ••• ••• • semi privat Ruang Kerja Staf • ••• ••• • semi privat Ruang CCTV • •• •• •• semi privat Ruang Arsip – Dokumen • •• •• •• semi privat Ruang OB, CS, sopir • •• •• - semi publik Lavatory Pengelola • • •• - service Keterangan : ••• •• : Sangat diperhatikan : Diperhatikan • - : Tidak terlalu diperhatikan : Tidak diperhatikan Sumber : Analisis Penulis

VI. 3. 1. 2. Sintesis Organisasi Ruang

Berdasarkan hasil analisis hubungan ruang, organisasi ruang dan tuntutan kualitas ruang, telah dapat diketahui hubungan-hubungan antar ruang beserta organisasi ruangnya, baik secara makro maupun mikro, yang kemudian dapat disintesiskan ke dalam site terpilih. Dengan berdasar hasil analisis tersebut, secara garis besar, sintesis hubungan ruang dan organisasi ruang ke dalam site terpilih adalah : Analisis dan Sintesis Perencanaan dan Perancangan | 251 Gambar 6.51 Sintesis Organisasi Ruang – Lantai Bawah Sumber : Analisis Penulis Analisis dan Sintesis Perencanaan dan Perancangan | 252 Gambar 6.52 Sintesis Organisasi Ruang - Lantai Atas Sumber : Analisis Penulis VI. 4. Analisis Perancangan Ruang VI. 4. 1. Analisis Sistem Pergerakan Sistem pergerakan adalah suatu alur pergerakan yang menghubungkan ruang-ruang pada suatu bangunan atau suatu rangkaian ruang-ruang interior maupun eksterior, bersama-sama. 7F 8 Sistem pergerakan atau pola sirkulasi dalam suatu bangunan memiliki keterkaitan dengan tahapan, ruang dan waktu. Tahapan maksudnya kejelasan pencapaian berkaitan dengan pola sirkulasi yang mudah dimengerti, ruang berarti kelancaran sirkulasi berkaitan dengan 8 Ching, Francis D. K. 2000. ARSITEKTUR: Bentuk, Ruang, dan Tatanan-Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga. Analisis dan Sintesis Perencanaan dan Perancangan | 253 hubungan antar ruang dan waktu yang menggambarkan kecepatan berkaitan dengan waktu pencapaian. Konfigurasi sistem pergerakan mempengaruhi atau sebaliknya dipengaruhi oleh organisasi ruang-ruang yang dihubungannya, dalam hal ini yang dimaksud adalah pola sirkulasi. Pola-pola sirkulasi yang digunakan dalam pergerakan eksternal maupun internal, memiliki beberapa macam bentuk, yaitu linier, radial, spiral berputar, grid, jaringan dan pola sirkulasi yang merupakan gabungan dari beberapa pola yang ada. Music Entertainment Center di Yogyakarta merupakan sebuah bangunan yang menjadi sarana dalam aktualisasi diri. Kegiatan-kegiatan yang diakomodasi, dalam sistem pergerakannya harus mempertimbangkan hal-hal di bawah ini : - Kejelasan pencapaian : Dalam sistem pergerakan, Music Entertainment Center di Yogyakarta dirancang dengan jalur sirkulasi yang jelas dan tertata. Mulai dari jalur masuk, arah laju kendaraan, hingga jalur sirkulasi di dalam bangunan dapat dibantu dengan signage. - Kedekatan antar jalur pergerakan sirkulasi : Untuk meminimalkan waktu pencapaian, jalur sirkulasi untuk ruang- ruang yang memiliki keterkaitan dibuat sedekat mungkin. Tidak hanya dalam bangunan, namun juga untuk sirkulasi di luar bangunan. - Kelancaran sirkulasi di dalam tapak : Pada Music Entertainment Center di Yogyakarta ini, masuk keluarnya pengunjung ke dalam Music Entertainment Center dipusatkan pada drop off area, sehingga sirkulasi di dalam Music Entertainment Center menjadi lebih tertata. Dilakukan juga dengan pemisahan jalur masuk dan jalur keluar site. Analisis dan Sintesis Perencanaan dan Perancangan | 254

VI. 4. 2. Analisis Desain Panggung