6. 3. Analisis Akustika ANALISIS DAN SINTESIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSIC ENTERTAINMENT CENTER DI YOGYAKARTA.

Analisis dan Sintesis Perencanaan dan Perancangan | 272 Gambar 6.73 Spotlight Sumber : www.flickr.com Lampu-lampu yang digunakan sebagai pencahayaan buatan di Music Entertainment Center di Yogyakarta ini, sebagian akan menggunakan teknologi LED, khususnya untuk pencahayaan panggung. Dengan penggunaan teknologi ini, umur pemakaian lebih lama, konsumsi daya listrik lebih rendah dan pengaruh termal yang dihasilkan lebih rendah.

VI. 6. 3. Analisis Akustika

Akustika atau tata suara mempengaruhi tingkat kenyamanan pengguna di dalam sebuah ruangan, terlebih dalam sebuah ruang untuk pertunjukan musik. Sistem akustika meliputi akustika eksternal dan akustika internal. Akustika eksternal mengatur suara dari luar tapak yang masuk ke dalam tapak dan bangunan. Sedangkan akustika internal mengatur tata suara dalam sebuah ruangan. Dalam Music Entertainment Center di Yogyakarta, diterapkan perancangan akustika sebagai berikut : - Akustika Eksternal Tapak Music Entertainment Center di Yogyakarta terletak di tepi jalan raya. Jalan raya menjadi sumber kebisingan utama yang perlu dikendalikan agar tidak mengganggu aktivitas di dalam Analisis dan Sintesis Perencanaan dan Perancangan | 273 tapak. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam perancangan Music Entertainment Center, solusi yang diberikan adalah dengan memundurkan batas garis bangunan, sehingga kebisingan yang muncul dapat direduksi. Selain itu, juga dilakukan pemberian barier berupa vegetasi atau pun dinding pagar. - Akustika Internal Perancangan akustika dalam sebuah ruang ditujukan untuk memberi kenyamanan dan penyebaran suara yang baik dan merata, serta mengendalikan kebisingan yang muncul dalam ruangan tersebut. Untuk itu, akustika yang digunakan pada Music Entertainment Center adalah : 1. Untuk dinding, dilapisi dengan bahan akustik pelapis dinding yang digunakan untuk memantulkan. Sehingga, bunyi dapat memantul merata dalam ruangan. Selain itu, juga digunakan bahan akustik pelapis dinding yang berfungsi untuk menyerap bunyi. Bunyi-bunyi yang tidak diinginkan dapat diserap, sehingga suara yang dihasilkan menjadi lebih detail. Bahan akustik pelapis dinding tersebut, dipasang pada panel- panel yang dapat diubah posisinya diputar sesuai dengan jenis musik atau kegiatan yang berlangsung di dalam ruangan, sehingga akustika yang dihasilkan dapat diubah- ubah sesuai dengan standar tuntutan waktu dengung. 2. Untuk plafon, digunakan penutup berupa panel pemantul suara dan panel penyerap suara. Panel digantungkan pada rangka atap, yang mana akan dilakukan permainan ketinggian plafon yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan akustika. 3. Untuk lantai, dilapisi dengan material yang berbahan lunak seperti karpet, yang mampu menyerap bunyi langkah kaki dan lain sebagainya. Analisis dan Sintesis Perencanaan dan Perancangan | 274

VI. 7. Analisis Perancangan Utilitas Bangunan