Kanker Kolorektal Polip dan Molekular Pathogenesis.

2.3. Kanker Kolorektal

2.3.1. Definisi Kanker Kolorektal Kanker kolorektal ditujukan pada tumor ganas yang berasal dari mukosa kolon atau rektum atau keduanya. Tao, 2013 2.3.2. Epidemiologi Insiden kanker kolorektal di Indonesia cukup tinggi, demikian juga angka kematiannya.Insiden pada pria sebanding dengan wanita. Sekitar 75 di usia muda temukan di rektosigmoid. Di negara Barat, perbandingan insiden lelaki dan perempuan adalah 3 banding 1. Kurang dari 50 kanker kolorektal ditemukan di rektosigmoid, dan merupakan penyakit orang usia lanjut. Sjamsuhidajat, 2011 Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak didunia dan penyebab kematian kedua terbanyak di Amerika Serikat. Diperkirakan dalam tahun 2002 akan ditemukan kasus baru sebanyak 148.300 dengan kematian 56.600. Antara tahun 1973 sampai 1995 di Amerika Serikat. Kematian akibat kanker kolonrektal menurun 20,8 dan insiden juga menurun 7,4. Angka survival 5 tahun adalah 62,1. Sekitar 6 penduduk Amerika diperkirakan bisa berkembang kanker kolorektal dalam hidupnya. Risiko untuk mendapatkan kanker kolorektal mulai meningkat setelah umur 40 tahun dan meningkat tajam pada umur 50 sampai 55 tahun, risiko meningkat dua kali lipat setiap dekade berikutnya. Di Indonesia dari berbagai laporan terdapat kenaikan jumlah kasus tetapi belum ada angka yang pasti berapa insiden kankerkolorektal Sjamsuhidajat 1986 dari evaluasi data-data di Departemen Kesehatan mendapatkan 1,8 per 100.000 penduduk.Tirtosugondo 1986 untuk Kodya Semarang, melaporkan peningkatan kanker kolorektal, dimana Age Standardized Rate ASR per 100.000 penduduk untuk laki-laki tahun 1970-1974: 2,5 ; tahun 1980-1981: 3,2 ; sementara untuk wanita tahun 1970-1974: 2,2 ; tahun 1982: 3,4 dan menduduki urutan kelima diantara keganasan yang lain. Angka ini agaknya insiden minimal, karena tidak jarang ada Universitas Sumatera Utara kasus yang tidak dilaporkan atau pasien tidak berobat ke rumah sakit. IKABDI, 2012.

2.4. Polip dan Molekular Pathogenesis.

Kebanyakan dari kanker kolorektal, tanpa memperhatikan etiologinya berasal dari polip adenoma.Polip berupa tonjolan yang tampak jelas dari permukaan mukosa dan dapat diklasifikasikan menurut patologinya sebagai nonneoplasia hamartoma polip juvenile, hyperplasia mukosa poloferasi polip hiperplastik atau polip adenoma.Hanya adenoma yang jelas merupakan premalignansi dan hanya sedikit lessi saja dapat berubah menjadi kanker. Polip adenoma dapat ditemukan pada kolon sebanyak sekitar 30 pada umur pertengahan dan sekitar 50 pada orang tua. Dimana hanya 1 dari polip yang berubah menjadi malignansi. Nomer dari molekular berubah diperhatikan dalam polip adenoma, lessi displasia dan polip yang menggandung bentuk mikroskopi dari sel tumor karsinoma in situ, dimana mereka menggambarkan banyak langkah proses dari evolusi dari mukosa kolon normal menjadi karsinoma invasif yang mengancam nyawa. Perkembangan ini termasuk dengan pembentukan kanker, namun tidak membatasi juga. Titik mutasi dalam K-ras protooncogen, hypomethylation of DNA, aktivasi gen, loss of DNA allelic loss di daerah tumor-suppresor gen adenomatosus poplysis coli APC gen dari lengan panjang kromosom 5 5q21, kromosom 18q hilang dalam kanker kolorektal gen kromosom 17p, berhubungan dengan mutasi p53 tumor- supprensor gen. Secara klinis kemungkinan polip adenoma menjadi kanker tergantung pada tonjolan lessi, bentuk histologi, dan ukurannya. Robert, 2010.

2.5. Etiologi dan Faktor Resiko