86
Gambar63: Tampak Proses Pengamplasan pada
Bagian Depan dan Belakang Dokumentasi Penulis, 2014
3.7.4.2 Proses Pengecatan
Pada tahap ini, Setelah selesai pendempulan dengan menggunakan melamin dan proses penghalusan selesai, maka dilanjutkan proses finishing
dengan menggunakan cat semprot bermerk pilox. Pemberian cat warna pada gambus akan memberikan warna yang akan terlihat lebih menarik. Kesempurnaan
hasil finishing dan pengecatan sangat bergantung pada ketelitian dalam proses pendempulannya yang akan menutup bagian pori-poriatu lubang –lubang kecil,
sehingga hasilnya permukaan gambus akan tampak halus, rata, dan mengkilap pada hasil akhirnya. Proses pengeringannya tidak memakan waktu yang cukup
lama, hanya dicat berlangsung 30 menit .
Universitas Sumatera Utara
87
Gambar 64: Proses PengecatanPemberian Warna
Dokumentasi Penulis, 2014
Gambar 65: Gambus Dikeringkan
Dokumentasi Penulis, 2014
3.7.4.3. Proses Pembuatan Lubang Suara
Pada proses ini, setelah cat sudah kering selama 30 menit, beliau membuat lubang yang terletak dipapan jari finger board gambus. Keberadaan lubang
tersebut berfungsi sebagai penyerap bunyi dan dipantulkan melalui kulit. Berdasarkan bentuk lubangnya selain berfungsi sebagi penyerap bunyi, beliau
membentuk lubang tersebut berbentuk matahari yang bersinar yang juga bisa sebagai salah satu bentuk ornamentasi gambus buatan beliau. Gambus tersebut
Universitas Sumatera Utara
88
hanya memiliki 1 buah lubang besar dengan beberapa lubang-lubang kecil yang berada dipinggir lubang besar tersebut. Lubang tersebut mempunyai ukuran
berdiameter 3,5 cm dengan bantuan alat bor, agar proses pengerjaannya rapi.
Gambar66: Bentuk Lubang Suara
Dokumentasi Penulis, 2014
3.7.4.4 Tahap Akhir
Proses ini merupakan bagian akhir dari proses pembuatannya, tetapi sebelum pemasangan dilakukan, keseluruhan organ organ pendukung gambus
harus sudah disiapkan, diantaranya adalah pengatur nadakupingan, cedakkuda- kuda, dan pemasangan senar. Untuk kupingan perajin membentuknya sendiri
dengan karyanya sendiri seperti berbentuk kupingan yang ada pada gitar. Kupingan tersebut terbuat dari bahan kayu nangka, kayu tersebut merupakan sisa
potongan kayu pada bagian gambus yang terbuang. Kupingan tersebut mempunyai ukuran yang berbeda-beda, terdapat 9 buah kupingan yang terdiri dari ukuran 8
cm sampai dengan 12 cm yang secara bertingkat ukuran jaraknya 0,5 cm. Perajin memberikan warna hitam pada kupingan sebagai bentuk warna yang dapat
Universitas Sumatera Utara
89
memperindah gambus buatannya. Kemudian pada bagian tengah diberi lubang untuk tempat pengikat pada senar.
Sementara untuk kuda-kudanyacedak sebagai pembatas senar dibagian resonatornya memiliki ukuran panjang 9 cm dan tinggi 2,8 cm.
Gambar67: Pengecatan dan Diberi Lubang pada Kupingan
Dokumentasi Penulis, 2014
Gambar 68: Kuda-kudaCedak sebagai Pembatas Senar
Dokumentasi Penulis, 2014
Proses inilah yang akan menjadikan bentuk sebuah gambus buatan Bapak Syahrial Felani. Menempatkan posisi atau bagian dimana letak masing-masing
organ pendukung yang tersedia diletakan. Senar dipasang berdasarkan urutannya sehingga organologi pada gambus sudah lengkap menjadi sebuah alat musik yang
siap untuk dimainkan.
Universitas Sumatera Utara
90
Gambar 69: Proses Pemasangan Senar
Dokumentasi Penulis
Gambar 70: Gambus yang Telah Siap
Dokumentasi Penulis, 2014
Universitas Sumatera Utara
91
BAB IV KAJIAN FUNGSIONALGAMBUS
Pada bab ini, penulis mendiskusikan kajian dari gambus. Penulis akan membahas proses belajar, posisi memainkan, teknik memainkan, penyajian
gambus, perawatan gambus, nada yang dihasilkan, eksistensi alat musik Gambus, fungsi musik gambus, Nilai ekonomi pada alat musik Gambus.
4.1 Proses Belajar
Menurut wawancara saya dengan Bapak Syahrial Felani proses yang harus dilakuan sebelum memainkan gambus adalah dengan cara melihat
permainan, mendengarkan permainan, menghafalkan bunyi instrument, yang kemudian menirukan apa yang dilihat, didengarkan, dan dihafalkan khususnya
musik melayu ataupun musik zapin yang mana didalamnya paling dominan yaitu alat musik gambus.
Menurut beliau proses belajar alat musik gambus, beliau pelajari dari dari seorang pemain alat musik gambus yang bernama Bapak Hasan Alm. Tetapi
beliau memiliki beberapa tahap dalam proses pembelajarannya yakni teknik dasar, teknik bermain melodi dan teknik pengembangan melodi. Teknik dasar
merupakan sebuah untuk bermain gambus sebelum selanjutnya bermain dengan nada yang dihasilkan gambus, adapun teknik dasar yang dimaksud adalah posisi
tangan kanan memainkan kelima senar gambus dengan menggunakan jari telunjuk tangan kanan atau menggunakan alat petik pick. Biasanya untuk memetik
gambus paling dominan dengan cara memetik kebawah Down Picking
Universitas Sumatera Utara