Nada Yang Dihasilkan Gambus Nilai Ekonomi Pada Alat Musik Gambus

98

4.6 Nada Yang Dihasilkan Gambus

Sebagai informasi perlu saya beritahukan bahwa penjelasan nada yang akan penulis jelaskan merupakan penjelasan berdasarkan informasi yang saya dapat dari beliau. Karena gambus yang beliau buat memiliki 9 senar, yang terdiri dari 5 baris senar diantaranya 4 baris berlapis 2 sementara 1 senar tidak berlapis yang mempunyai nada terendah. Nada yang dihasilkan pada setiap senar lepas 1 hingga 5 mempunyai nada yaitu : Senar 1 nada dasar D paling bawah Senar 2 nada dasar A Senar 3 nada dasar E, Senar 4 nada dasar B Senar lima nada dasar E rendah paling atas Penyeteman nada pada setiap senar gambus buatan beliau dapat dilihat pada gambar tersebut : open string E senar 5 B senar 4 E senar 3 A senar 2 D senar 1 4.7 Wilayah Nada Wilayah nada adalah jangkauan nada dari nada terendah sampai nada tertinggi.untuk mengetahui nada-naa yang dihasilkan gambus buatan beliau ini, penulis akan menyertakan materi lagu yang hasilnya dapat dilihat dalam bentuk visual berikut. Lagu yang dimaksud adalah repetoar lagu Zapin anak Ayam. Alasan penulis memilih lagu ini adalah karena lagu ini adalah lagu yang sering Universitas Sumatera Utara 99 dimainkan untuk tujuan pengiring tarian dan lagu ini merupakan lagu tradisi yang popular pada masyarakat Melayu khususnya di Medan Labuhan ataupun Di Deli Serdang. Berikut adalah hasil transkripsi lagu Zapin Anak Ayam yang ditranskrip oleh Penulis dan Mario. Lagu ini dimainkan pada gambus oleh Syahrial Felani, di rumahnya 4 Mei 2014 yang lalu, menggunakan gambus buatannya sendiri. Universitas Sumatera Utara 100 Universitas Sumatera Utara 101

4.8 Eksistensi Alat Musik Gambus Melayu di Deli Serdang

Berbicara tentang eksistensi gambus pada budaya musikal Melayu, penulis menjadikan hasil wawancara sebagai patokan untuk melihat bagaimana perkembangan serta keberadaan alat musik ini dalam kehidupan masyarakat Melayu. Hal ini dikarenakan kurangnya literatur yang menggambarkan tentang sejarah dan keberadaan gambus pada kebudayaan Melayu Khususnya Sumatera Utara. Menurut bapak Nazri Effas seorang pemain alat musik gambus, penari, beliau adalah informan pangkal wawancara 25 september 2014, mengatakan nama gambus merupakan kumpulan dari para pemain musik dan penari zapin. Beliau lahir di Tahun 1965, orang tua Beliau bernama Alm. Ahmad Sa’ari Efendi dan Alm. Nur Kamah adalah seorang Seniman. Ayahnya seorang pemain musik marawis dan ibunya adalah seorang penari, orang tuanya mempunyai group kesenian bernama ” group gambus”. Masyarakat sekitar lebih mengenal group gambus, tetapi didalam pertunjukannya alat pembawa melodi tersebut sangat khas terdengar sehingga alat tersebut dinamakan petikan gambus. . Petikan gambus tersebutlah yang dinamakan oud,oud adalah alat musik petik kordofon yang memiliki senar ganda tanpa menggunakan fret, instrument ini menjadi instrument utama dalam ensambel musik zapin. Jadi sekitar era tahun 60-an alat musik ini sudah cukup populer di masyarakat khususnya Deli Serdang, karena alat musik tersebut mengiringi pertunjukan Zapin dalam acara pesta perkawinan, khitanan dan upacara-upacara lainnya. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masuknya Zapin ke Tanah Deli yang sangat berkaitan erat dengan alat musik gambus . Balai kajian sejarah dan Budaya Melayu Sultan serdang Kepala Adat Kesultanan Negeri Serdang Universitas Sumatera Utara 102 Tuanku Lukman Sinar, SH, dalam tulisannya ZapinGambus Melayu di wilayah Kabupaten Deli Serdang 1998 . Masuknya kerajaan Islam Haru di Sumatera Timur terjadi awal aabad ke 13, menurut batu nisannya Sultan Malikusaleh Mangkat 1297 M. kerajaan Haru yang meliputi dari wilayah Tamiang masuk aceh Timur sampai ke tepi sungai Rokan, beibukota di pinggir sungai Deli, sudah sejak abad ke 13 M mengirimkan misi daganglebih dikenal dengan ke kota cina dekat Labuhan Deli. Selain kota tersebut juga pulau kampai Teluk Haru di Langkat, Bedagai dulunya pusat kerajaan Batak Nagur, kota Arakat Rantau Parapat yang dipedalamannya ada pusat kerajaan Pannai bekas reruntuhan candi- candi di Padang Lawas. Untuk menguasai hegemoni perdagangan rempah-rempah disepanjang selat Malaka, Haru sempat menguasai Pasi dan kemudian selalu berperang dalam Malaka. Tetapi dengan direbutnya Malaka oleh Portugis ditahun 1511 M dan bangkitnya kerajaan Aceh sebagai kekuatan baru di Selat Malaka, maka sultan Husin dari Haru membantu ex-Sultan Malaka Sultan Mahmud Shah di Bintan dan kawin dengan Puteri kesayangan Raja itu, Raja Putih, ditahun 1520 M dan dibawalah mengiringi Puteri itu ke Haru berdiam orang Melayu MalakRiau mempercepat proses Melayunisasi Haru. Kerajaan Aceh yang baru bangkit dengan dibantu ahli ahli meriam dan kapal perang dari Gujarat, Turki, India Moghul, menjadi kerajaan yang terkuat di Nusantara, dan dibawah Sultan Alauddin Riayat Shah-I yang mempersatukan seluruh Aceh, lalu menyerang dan menaklukan kerajaan Haru, tetaapi janda Sultan Haru, Ache Sinny lolos minta bantuan Portugis Malaka. Lalu ditahun 1540 pasukan Armada yang dipimpin oleh Laksmana Hang Nadim berhasil merebut haru serta mengusir pasukan Aceh dari Sana. Dengan hancurnya kerajaan Haru itu maka pada pertengahan abad ke 17 Universitas Sumatera Utara 103 lahirlah kerajaan-kerajaan Melayu dipesisir Timur Sumatera Utara dimana yang besar adalah Langkat, Deli Serdang, Asahan. Kesltanan ini merupakan kerajaan Islam yang penting di Sumatera, kemudian Serdang memisahkan diri dari Kesultanan Deli Tahun 1720 sinar 1986:67. Kemungkinan besar seni Zapin masuk di era kesultanan-kesultanan Islam dipesisir Timur Sumatera Utara ini, selain ajaran Islam masyarakat Melayu juga menerima seni-seni Islam seperti Zapin yang diperkenalkan oleh para penyiar agama Islam sebagai Sarana Dakwah. Arti Zapin dalam Wikipedia Indonesia dalam tulisannya Zapin Melayu Dalam Peradaban Islam oleh Bapak Muhammad Takari : 11, secara etimologis Zapin berasal dari bahasa Arab, yang memiliki berbagai makna yaitu kata “Zafn” yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikuti rentak pukulan. Zapin merupakam Khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat Pengaruh dari Arab. Tarian tersebut bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah islamiyah melalui syair lagu-lagu Zapin yang didendangkan. Sebagai alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut dengan marwas. Sebelum tahun 1960, Zapin hanya di tarikan oleh penari laki-laki namun kini sudah biasa di tarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan. Tari zapin sangat banyak ragam gerak tarinya, walaupun pada dasarnya gerak dasar Zapinnya sama, di tarikan oleh rakyat di pesisir Timur dan Barat Sumatera, Semenanjung Malaysia, Sarawak, Kepulauan Riau, Pesisir Kalimantan, dan Brunei Darussalam. Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat dikatakan bahwa istilah zapin berasal dari bahasa Arab. Kemudian Zapin adalah salah satu tari Melayu yang diadopsi dari arab. Zapin adalah media enkulturasi dakwah Islam. Ensambel Universitas Sumatera Utara 104 musik terdiri dari dua peran yaitu yang membawa melodi alat musik petik gambus atau ‘ud dan pembawa ritme yaitu 3 buah alat pukul kecil gendang marwas. Menurut bapak Retno Ayumi adalah seorang seniman juga penulis tentang kebudayaan khususnya melayu sebagai salah satu informan pangkal penulis, dari hasil wawancara Beliau 25 september 2014, alat musik ini sudah ada sejak perkembangan islam masuk ke pesisir yang lebih dikenal dengan nama oud. Oud tersebut adalah nama alat musik petik yang berasal dari arab. Alat musik tersebut adalah hasil dari akulturasi dari daerah lain yang kemudian beradaptasi dengan wilayah setempat sehingga masyarakat pemain alat musik tersebut terinspirasi untuk membuat alat musik tersebut. Pada era tahun 70 an group gambus bernama al watta adalah salah satu group yang terkenal didaerah medan labuhan. Menurut beliau alat musik tersebut semakin dikenal, apalagi alat musik tersebut sebagai pembawa melodi dalam pertunjukan zapin.misalnya dalam acara pesta perkawinan, sunatan, acara hiburan dll. Di era 80 an alat musik ini sudah mulai pudarkehadirannya tidak begitu popular. Di era 90 an alat musik tersebut sudah mulai lagi ditampilkan dengan berbagai acara hiburan hingga sampai saat ini, gambus sudah bergabung dengan alat musik elektrik seperti Keyboard. Beliau mengatakan untuk pemain alat musik gambus yang cukup baik untuk saat ini adalah Nasri effas, Syahrial Felani, Anton sitepu, Irwansah, Robinho, dll. , Di Deli serdang terdapat beberapa orang yang dapat membuat alat musik gambus yaitu Syahrial Felani, Bambang, dan Budi. Beliau mengatakan di tahun era 80-an gambus buatan yang salah satunya adalah bapak Syahrial Felani merupakan bentuk – bentuk perkembangan gambus yang sudah ada yang dikenal, dengan bentuk gambus belalang. Universitas Sumatera Utara 105 Bapak Syahrial Felani mengatakan gambus sudah sangat dikenal pada tahun 1940-an didaerah Deli Serdang, karena pada masa itu zapin sudah berkembang didaerahnya masing-masing. Gambus tersebut sudah dibawakan kedalam acara-acara seperti pesta perkawinan, menjamu tamu, sunatan. Pada saat itu ensambel musik yang digunakan hanya gambus, Marawis membranophon dan vocal, belum bergabung dengan alat musik lainnya seperti biola, akordion. Pada masa itu, pemain gambus cukup banyak, karena ketika pemain gambus dari Binjailangkat bisa dipanggil untuk diundang memainkannya diDeli serdang, beitu juga sebaliknya. Pada Tahun 1950 an gambus sudah masuk penggabungan dengan biola, akordion, gendang ronggeng dalam suatu ensambel musik melayu menjadikan gambus sebagai pembawa melodi memberikan warna baru. Beliau sendiri mulai belajar bermain gambus pada Tahun 70 an dan ditahun 80 an beliau mencoba untuk berkreasi untuk membuat alat musik gambus dalam mengikuti suatu perlombaan. Hingga saat ini gambus sudah menjadi alat musik sebagai pembawa melodi untuk mengiringi tarian Zapin, dengan penggabungan alat-alat musik seperti biola, akordion, untuk memberikan warna musik dalam pertunjukannya. 4.9 Fungsi Musik Gambus Dalam menuliskan fungsi gendang galang, maka penulis mengacu pada teori Alan P.Merriam, yaitu: “...use then refers to the situation in which is employed in human action:function concern the reason for its employment and particulary the brodaderpurpose which is serves...” 1964:210. Dari kalimat di atas, dapat diartikan bahwa use penggunaan menitikberatkan pada masalah situasi atau cara yang bagaimana musik itu digunakan, sedangkan function fungsi yang menitikberatkan pada alasan Universitas Sumatera Utara 106 penggunaan atau menyangkut tujuan pemakain musik itu mampu memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Penulis juga menuliskan beberapa fungsi gambus sebagai tujuan dan akibat yang timbul dari penggunaan yang telah disebutkan di atas, maka dapat ditelusuri melalui fungsi-fungsi antara lain sebagai berikut. Menurut Allan P. Merriam 1964:219-226 fungsi music dapat dibagikan dalam 10 kategori yaitu : 1. Fungsi Pengungkapan Emosional 2. Fungsi penghayatan Estetis 3. Fungsi Hiburan 4. Fungsi Komunikasi 5. Fungsi Perlambangan 6. Fungsi Reaksi Jasmani 7. Fungsi yang berkaitan dengan reaksi sosial 8. Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan 9. Fungsi kesinambungan budaya 10. Fungsi Pengintegrasian masyarakat

4.9.1 Fungsi Pengungkapan Emosional

Fungsi pengungkapan perasaan dapat dituangkan dengan berbagai cara sebagai pengungkapan emosional karena dapat dilakukan sebagai hiburan pribadi. Jika meminkan lagu-lagu sedih pemian gambus dapat ikut merasa sedih, atau ketika rindu terhadap sesorang gambus dapat dipakai untuk membayangkan orang yang dimaksud. Universitas Sumatera Utara 107 4.9.2Fungsi Hiburan Gambus juga dapat berfungsi sebagai sarana hiburan, dikarenakan gambus juga dapat dimainkan secara bersama pada ensambel musik melayu yaitu gendang gendang anak, gendang induk, marwas, biola, akordion, tamburin, rebana. Gambus yang sering difungsikan untuk mengiringi pertunjukan Zapin, acara pesta, sunatan dan nyanyian yang sering ditampilkan dalam pertunjukan yang bersifat hiburan pada masyarakat.

4.9.3 Fungsi Perlambangan

Gambus adalah alat musik petik yang terdapat pada masyarakat melayu, khususnya alat musik gambus yang dibuat oleh Bapak Syahrial yang memiliki karateristik tersendiri. Dari bentuk kepala dilambangkan seperti bentuk belalang, bentuk badan seperti buah pir yang di belah dua, ornament yang terdapat pada fretleher terukir sepert bunga yang melambangkan symbol dari alam dan bentuk ekor yang melambangkan kubah mesjid.

4.9.4 Fungsi Kesinambungan Budaya

Ensambel musik melayugambus merupakan kesenian masyarakat melayu yang sampai saat ini tetap dipertahankan penggunaannya pada setiap pertunjukan dan terpelihara di tengah-tengah masyarakat pemiliknya terutama di daerah Deli Serdang. Dengan mengikutsertakan gendang ini dalam setiap upacara, misalnya: upacara perkawinan, khitanan, dan hiburan lainnya yang akan menjadikannya tetap terpelihara. Universitas Sumatera Utara 108

4.9.5 Fungsi Reaksi Jasmani

Gambus dalam ensambel musik melayu yang digunakan untuk mengiringi tarian zapin yang sebagian gerakannya adalah gerakan yang dinamis yang kerap membuat para penarinya bergerak indah. Apalagi alat musik tersebut sebagai pembawa melodi yang khas. Kesinambungan antara bunyi musikdapat menimbulkan reaksi jasmani dari si penari sehingga dapat menggerakkan tubuhnya dengan indah.

4.9.6 Fungsi Penghayatan Estetis

Suatu keindahan dapat dituangkan dalam bunyi-bunyian yang dihasilkan dari perpaduan instrumen-instrumen musik dalam ensambel musik melayu, yang tertuang melalui permainan ritem maupun melodi yang dapat dinikmati oleh pemusik itu sendiri maupun pendengarnya. Selain itu, pengunkapan emosional yang dilakukan oleh seorang pemain gambus pada saat menghibur diri dapat terjadi ketika si pemain gambus dapat mengahayati permainannya

4.10 Nilai Ekonomi Pada Alat Musik Gambus

Seperti yang dikemukakan oleh Merriam 1964 kebudayaan material musik dalam etnomusikologi, nilai ekonomi alat musik juga penting yang berkaitan dengan distribusi penjualannya. Selain gambus tersebut dapat digunakan dalam kebudayaannya, ternyata gambus tersebut dibutuhkan dimasyarakat pendukungnya. Gambus juga memiliki nilai jual yang dapat membantu memperoleh penghasilan kepada perajinnya. Dengan adanya bahan baku, alat-alat maupun hasil dari kreativitas yang di hasilkan oleh beliau, gambus buatan beliau mempunyai nilai jual yang cukup Universitas Sumatera Utara 109 untuk dipasarkan kebeberapa daerah sekitarnya seperti daerah Sumatera Utara, Riau dan beberapa daerah lainnya. Untuk menjual sebuah gambus yang sudah jadi dan siap pakai, biasanya Syahrial Felani menjual dengan harga minimal Rp 1.500.000,- kepada pembeli. Dan harga tersebut akan lebih mahal apabila gambus yang ditawarkanya memiliki kelengkapan penambahan asesoris yang terdapat pada gambus. Misalnya gambustersebut memakai soft case tas pembungkus Gambus, spull alat bantu pengeras suara yang apabila digunakan dapat memberikan efek suara yang keras sound, apabila digabungkan dengan alat musik seperti keyboard yang merupakan alat musik elektronik. Dengan kelengkapan yang tersedia, Beliau biasanya Mematok harga Rp 2.500.000,-. Sistem penjualan yang dilakukan beliau adalah dengan cara bertemu langsung dengan pembeli, Beliau akan membuat sebuah gambus apabila ada seseorang yang memesan kepadanya, pada saat itu beliau akan langsung membuatnya. Dengan harga yang di tawarkan oleh beliau, tentunya sudah diperhitungkan hasil kerja yang ia dapat, sehingga beliau memperoleh keuntungan yang sesuai dari harga gambus yang dijual, dengan proses pembuatan yang cukup rumit dan memerlukan kesabaran dalam proses pengerjaannya. Universitas Sumatera Utara 110

BAB V PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang Telah penulis jelaskan pada bab-bab sebelumnya maka pada bab ini penulis akan mengambil beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis lakukan dan sebagai langkah terakhir penulis akan membuat saran sebagai penutup tulisan ini.

5.1 Kesimpulan

Peranan Etnomusikologi sangat peting mengangkat suatu konsep dalam sisitem musical di setiap etnis di dunia ini. Dalam pendekatan Curt Sach dan Hornbostel pengklasifikasian alat musik gambus, dapat diklasifikasikan golongan chordophone dan disebut sebagai long neck lute yang terbuat kayu yaitu alat musik yang mempunyai leher yang panjang. Terdapat lubang resonator yang ditutup dengan kulit kambing. Tujuan dari pengklasifikasian alat musik tersebut untuk mempermudah permuseuman dalam pengklasifikasian alat musik tersebut. Gambus melayu tersebut adalah hasil akulturasi dari negeri Timur Tengah yang datang ke Tanah Melayu, melalui penyebaran agama Islam mempengaruhi sistem kemasyarakatannya salah satunya media kesenian seperti alat musik tersebut. Di Indonesia sendiri terdapat beragam jenis bentuk dan ukuran gambus yang tersebar di wilayah Nusantara, akan tetapi penulis hanya mengacu pada kajian Organologis yang terdapat di Sumatera Utara salah satunya adalah gambus buatan Bapak Syahrial Felani yang tinggal di Tanjung Morawa, Deli Serdang. Dalam proses pembuatan gambus, bapak Syahrial Felani masih menggunakan tenaga dan kemampuan keahlian yang beliau punya. Mulai dari pemilihan bahan baku utama yaitu kayu nangka yang digunakan dalam pembuatan Universitas Sumatera Utara