2.5 Akibat Karies yang Tidak Dirawat
Karies yang merupakan salah satu penyakit gigi dapat mengakibatkan stress sehingga dapat menciptakan kecemasan, nyeri dan ketakutan.
3
Karies yang tidak dirawatmenurut Sheihamakan mempengaruhi kualitas hidup anak-anak karena dapat
menimbulkan rasa sakit, ketidaknyamanan, profil wajah yang tidak harmonis, infeksi akut serta kronis, gangguan makan dan tidur.
Penelitian menurut Baginska et al menyatakan bahwa karies yang tidak dirawat dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang yang
menyebabkan sulit tidur dan makan serta menurunnya indeks massa tubuh.
8
Karies yang tidak dirawat juga dapat mengakibatkan asupan makanan
berkurang,pertumbuhan dan perkembangan anak karena kegiatan menjadi terbatas, mengurangi tidur, mengurangi konsentrasi, dan sebagainya; dan infeksi odontogenik
dapat mengakibatkan pelepasan sitokin yang mungkin berdampak pada pertumbuhan, dan merusak sistem kekebalan tubuh.
6,13
2.6 Indeks Massa Tubuh IMT
IMT adalah alat ukur yang digunakan untuk mendefenisikan status berat badan anak, remaja, dan dewasa. Interpretasi IMT tergantung pada usia dan jenis
kelamin anak, karena anak laki-laki dan perempuan memiliki lemak tubuh yang berbeda. IMT pada anak berubah sesuai usia dan peningkatan panjang dan berat
badan.
22
Perhitungan nilai IMT dapat diperoleh sebagai berikut:
22
IMT=
BB kg TB ×TB m
2
IMT dapat dikategorikan sesuai usia dan jenis kelamin standar antropometri penilaian status gizi anak, kemudian didapatkan hasil z-score, dan mengkategorikan
status berat badan. Kategori IMT menurut usia untuk status gizi sangat kurus -3SD, kurus -3 sampai -2 SD, normal -2 SD sampai 1 SD, gemuk 1 SD-2 SD, dan
obesitas 2 SD Tabel 1.
23
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Kategori Indeks Massa Tubuhmenurut usia 5-18 tahun
23
2.7 Hubungan antara Indeks PUFA dengan Indeks Massa Tubuh
Karies yang tidak dirawat menyebabkan terganggunya kualitas hidup anak. Karies yang tidak dirawat juga dapat mengakibatkan rasa sakit, ketidaknyamanan,
asupan makanan berkurang,mengurangi kualitas hidup mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak melalui keterbatasan dalam pergerakan.
13
Data penelitian menurut Benzian et al tahun 2011 pada sampel penelitian 1951 orang anak usia 11-13 tahun di Filipina menunjukkan bahwa indeks PUFA lebih
tinggi pada IMT dibawah normaldaripada normal dengan prevalensi karies 82,3 dan prevalensi infeksi odontogenik 55,7.
10
Penelitian menurut Dua R et al pada anak berusia 4-14 tahun di India menunjukkan bahwa anak- anak dengan status ekonomi
menengah lebih tinggi rata-rata PUFA dibandingkan dengan anak lainnya.
13
Penelitian menurut Careceda et al pada sampel penelitian usia 5-15 tahun menunjukkan anak berat badan normal memiliki resiko karies yang tinggi
dibandingkan berat badan diatas normal dan dibawah normal. Persentase karies pada anak dengan berat badan normal lebih tinggi yaitu 80 dibandingkan anak yang berat
Universitas Sumatera Utara
badan dibawah normal 60 dan diatas normal 78,1 dengan prevalensi karies 79,5.
10
Data penelitian menurut Fotedar et al sampel penelitian 1011 orang anak usia 12-15 tahun di India anak IMT dibawah normal memiliki rerata pengalaman karies
lebih tinggi dibandingkan berat badan normal dan diatas normal. Rerata Pengalaman karies anak IMT dibawah normal 0,7143, berat badan normal 0,7033, dan diatas
normal 0,607.
24
Penelitian menurut Thippeswamy et al di India pada 475 sampel anak usia 13- 15 tahun, rerata DMFT 1,66 pada anak IMT dibawah normal, 2,56 pada berat badan
diatas normal, dan 3,75 pada obesitas.
25
Penelitian menurut Willershausen et al 2004 semakin tinggi IMT, semakin tinggi indeks DMFT yang disebabkan oleh
faktor diet anak, prevalensi karies 63.
10,26
Data penelitian menurut Gerdin et alpada 2303 sampel anak usia 4-12 tahun, prevalensi karies pada anak usia 12 tahun 32 dengan rerata indeks DMFT 2,1.
Penelitian menurut Martinez et alpada 649 sampel anak usia 8-13 tahun karies berhubungan dengan berat badan, prevalensi karies berat badan normal 41,77.
10
Penelitian menurut Tramini et al pada anak usia 12 tahun di Paris, tidak ada hubungan antara karies dengan IMT. Rerata Pengalaman karies pada anak IMT
dibawah normal 0,73, berat badan normal 1,47, dan diatas normal 1,58. Karies dapat disebabkan oleh konsumsi gula dan konsumsi minuman ringan yang tinggi.
10
Data penelitian menurut Sadeghi et al pada 747 sampel anak usia 12-15 tahun didapatkan tidak ada hubungan antara karies dengan IMT dengan prevalensi karies
83,9. Data penelitian menurut Moreira et altidak ada hubungan antara indeks DMFT dengan IMT, pengalaman karies pada anak dengan berat badan normal 31
dan penelitian menurut Jurgensen et alpada 621 sampel anak usia 12 tahun, tidak ada hubun gan antara karies dengan IMT, dengan prevalensi karies 56.
10
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kerangka Teori