Tabel 3. Status karieskelompokDMFTtanpa PUFA dankelompok PUFA
Status Karies Kelompok orang
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3 DMFT
D � ± SD 1,44± 0,51
3,98 ± 1,38
3,50 ± 2,23
M � ± SD
F � ± SD
∑ DMFT � ± SD
0,06 ± 0,24
- 1,51
± 0,50 0,22
± 0,51 0,46
± 0,71 0,09
± 0,42 0,11
± 0,43 4,29 ± 1,59
4,08 ± 2,30
PUFA P � ± SD
U � ± SD
F � ± SD
- -
1,69 ± 0,95
- -
0,01 ± 0,13
- -
0,04 ± 0,21
A � ± SD
∑ PUFA � ± SD -
- 0,06
± 0,24 -
- 1,82
± 1,00
4.3 AnalisisStatistik Perbedaan IMT antarakelompok DMFT tanpa PUFA dankelompok PUFA
Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-square, pada kelompok orangDMFT
≤ 2 tanpa PUFA yang masuk dalam kategori kurus sebanyak 13 orang 12, normal 70 64,8, gemuk 25 23,1. Pada kelompok orang DMFT 2
tanpa PUFA yang masuk dalam kategori kurus sebanyak 15 orang 13,9, normal 69 orang 63,9, gemuk 24 orang 22,2. Pada kelompok orang yang memiliki
DMFT+PUFA yang masuk dalam kategori kurus 30 orang 27,8, normal 56 orang 51,9 gemuk 22 orang 20,4. Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan IMT yang
signifikan antara ketiga kelompok p0,05 Tabel 4.
Tabel 4. Perbedaan IMT antara kelompok DMFT tanpa PUFA dan kelompok PUFA p0.05 = Uji statistik bermakna
4.4 Analisis Statistik Kelompok DMFT tanpa PUFA dan Kelompok PUFA dengan Rerata Indeks Massa Tubuh IMT
Kelompok orang Kurus
n Normal
n Gemuk
n Chi-square
Nilai p DMFT
≤2 DMFT 2
DMFT+PUFA 1312
15 13,9 3027,8
70 64,8 69 63,9
56 51,9 2523,1
24 22,2 2220,4
0,027
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan DMFT tanpa PUFA dibagi dalam kelompok yaitu kelompok yangmemiliki DMFT tanpa PUFA dan kelompok PUFA. Hasil analisis statistik
menggunakan uji Spearman, kelompok DMFT tanpa PUFA tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan IMT p0,05. Koefisien korelasi - artinya semakin tinggi
DMFT maka IMT semakin rendah. Kelompok PUFA tidak terdapat hubungan yang bermakna p0,05. Koefisien korelasi - artinya semakin tinggi PUFA maka IMT
semakin rendah Tabel 5. Tabel 5. Korelasi kelompok DMFT tanpa PUFA dan PUFA dengan IMT
p0.05 = Uji statistik bermakna
4.5 Analisis Statistik Hubungan DMFT tanpa PUFA Berdasarkan Usia Hasil analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis, tidak didapati hubungan yang
signifikan antara kelompok DMFT tanpa PUFA berdasarkan usia p0,05. Kelompok DMFT tanpaPUFA dengan usia 12 tahun sebanyak 67 orangdengan rerata
2,82± 1,348, usia 13 tahun sebanyak 75 orang dengan rerata 2,84± 2,034, dan usia 14 tahun sebanyak 74 orang dengan rerata
3,04 ± 1,996 Tabel 6.
Tabel 6. Hubungan DMFT tanpa PUFA berdasarkan usia p0.05 = Uji statistik bermakna
4.6Analisis Statistik Hubungan PUFA Berdasarkan Usia
IMT Variabel
n Koefisien korelasi
p DMFT
216 -0,098
0,152 PUFA
108 -0,167
0,084
Usia tahun n
Rerata DMFT ± SD
p 12 tahun
13 tahun 14 tahun
67 75
74 31
34,7 34,3
2,82 ± 1,348 2,84 ± 2,034
3,04 ± 1,996 0,495
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis, tidak didapati hubungan yang signifikan antara kelompok PUFA berdasarkan usia p0,05.Kelompok PUFA
dengan usia 12 tahun sebanyak 40 orang dengan rerata PUFA 1,70± 1,01, usia 13
tahun sebanyak 37 orang dengan rerata 1,81 ± 1,07, dan usia 14 tahun sebanyak 31
orang dengan rerata 2 ± 0,89 Tabel 7.
Tabel 7. Hubungan PUFA berdasarkan usia p 0.05 = Uji statistik bermakna
4.7 AnalisisStatisikHubungan DMFT tanpa PUFA BerdasarkanJenisKelamin