Pemeriksaan faal hati .1 AST Pemeriksaan faal ginjal .1 Ureum dan kreatinin Pemeriksaan profil lipid .1 Total kolesterol, trigliserida, HDL, LDL dan VLDL

hingga merata. Tuangkan suspensi yang terbentuk ke dalam labu tentukur 10 ml. Tambahkan kembali suspensi CMC Na sampai garis tanda.

3.4.5 Perlakuan induksi

24 ekor tikus putih jantan dengan berat sekitar 150 – 230 gram yang telah diaklimatisasi, diinduksi dengan NaCl 2,5 dan metilprednisolon secara oral. Proses induksi dilakukan selama 14 hari.

3.4.6 Pemberian suspensi ekstrak etanol buah inggir-inggir

Sebanyak 24 ekor tikus putih jantan yang telah diinduksi NaCl 2,5 dan metilprednisolon selama 14 hari per oral dibagi menjadi 4 kelompok. tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus putih jantan. Lalu diberikan perlakuan secara oral selama 7 hari. Hewan dikelompokkan sebagai berikut: a. kelompok I: kontrol. hewan uji diberikan suspensi Na CMC 0,5 sekali ........................ sehari selama 7 hari berturut-turut diberikan secara oral. b. kelompok II: hewan uji diberikan EEBI dosis 50 mgkg BB sekali sehari ......................... selama 7 hari berturut-turut diberikan secara oral. c. kelompok III: hewan uji diberikan EEBI dosis 100 mgkg BB sekali sehari .......................... selama 7 hari berturut-turut diberikan secara oral. d. kelompok IV: hewan uji diberikan EEBI dosis 150 mgkg BB sekali sehari .......................... selama 7 hari berturut-turut diberikan secara oral. 3.5 Pemeriksaan faal hati 3.5.1 AST Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-22, 24 jam setelah pemberian Na CMC 0,5 dan EEBI dosis 50,100 dan 150 mgkg BB. tikus didislokasi di leher kemudian dibedah dan darah diambil menggunakan jarum suntik langsung Universitas Sumatera Utara dari jantung tikus sebanyak 2 ml, setelah itu dimasukkan ke dalam microtube dan didiamkan ± 20 menit. Darah disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit untuk mendapatkan serum darah tikus. Pemeriksaan fungsi hati dilakukan dengan menghitung kadar aktivitas AST yang dikerjakan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

3.5.2 ALT

Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-22, 24 jam setelah pemberian Na CMC 0,5 dan EEBI dosis 50,100 dan 150 mgkg BB. tikus didislokasi di leher kemudian dibedah dan darah diambil menggunakan jarum suntik langsung dari jantung tikus sebanyak 2 ml, setelah itu dimasukkan ke dalam microtube dan didiamkan ± 20 menit. Darah disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit untuk mendapatkan serum darah tikus. Pemeriksaan fungsi hati dilakukan dengan menghitung kadar aktivitas ALT yang dikerjakan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. 3.6 Pemeriksaan faal ginjal 3.6.1 Ureum dan kreatinin Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-22, 24 jam setelah pemberian Na CMC 0,5 dan EEBI dosis 50,100 dan 150 mgkg BB. tikus didislokasi di leher kemudian dibedah dan darah diambil menggunakan jarum suntik langsung dari jantung tikus sebanyak 2 mL, setelah itu dimasukkan ke dalam microtube dan didiamkan ± 20 menit. Darah disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit untuk mendapatkan serum darah tikus . Pemeriksaan fungsi ginjal dilakukan dengan mengukur ureum dan kreatinin yang dikerjakan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 3.7 Pemeriksaan profil lipid 3.7.1 Total kolesterol, trigliserida, HDL, LDL dan VLDL Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-22, 24 jam setelah pemberian Na CMC 0,5 dan EEBI dosis 50,100 dan 150 mgkg BB. Pemeriksaan Profil lipid dilakukan dengan menghitung total kolesterol dengan pengambilan darah pada vena ekor tikus lalu diperiksa menggunakan alat Easy Touch denga strip Kolesterol. LDL dan VLDL dihitung menggunakan rumus Fridewald, et al., 2001 yaitu LDL = Total kolesterol – HDL + 15 Trigliserida dan VLDL = Trigliserida5, serum darah tikus dimasukkuan di mikrotube untuk pengukuran trigliserida dan HDL yang dikerjakan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. 3.8 Pemeriksaan profil gula darah 3.8.1 Glukosa darah

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Buah Inggir-Inggir (Solanum sanitwongsei Craib.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tikus Wistar Normotensi dan Hipertensi

13 202 136

Uji Efek Diuretik Ekstrak Etanol Buah Inggir-inggir (Solanum Sanitwongsei Craib) pada Tikus Putih Jantan

9 76 82

Efek Ekstrak Etanol Buah Inggir-Inggir (Solanum Sanitwongsei Craib.) Terhadap Parameter Biokimia Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Nacl 2,5% Dan Metilprednisolon

0 0 15

Efek Ekstrak Etanol Buah Inggir-Inggir (Solanum Sanitwongsei Craib.) Terhadap Parameter Biokimia Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Nacl 2,5% Dan Metilprednisolon

0 1 2

Efek Ekstrak Etanol Buah Inggir-Inggir (Solanum Sanitwongsei Craib.) Terhadap Parameter Biokimia Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Nacl 2,5% Dan Metilprednisolon

0 0 6

Efek Ekstrak Etanol Buah Inggir-Inggir (Solanum Sanitwongsei Craib.) Terhadap Parameter Biokimia Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Nacl 2,5% Dan Metilprednisolon

0 0 12

Efek Ekstrak Etanol Buah Inggir-Inggir (Solanum Sanitwongsei Craib.) Terhadap Parameter Biokimia Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Nacl 2,5% Dan Metilprednisolon Chapter III V

0 1 26

Efek Ekstrak Etanol Buah Inggir-Inggir (Solanum Sanitwongsei Craib.) Terhadap Parameter Biokimia Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Nacl 2,5% Dan Metilprednisolon

0 2 6

Efek Ekstrak Etanol Buah Inggir-Inggir (Solanum Sanitwongsei Craib.) Terhadap Parameter Biokimia Pada Tikus Jantan Yang Diinduksi Nacl 2,5% Dan Metilprednisolon

0 0 30

Efek Ekstrak Etanol Buah Inggir-Inggir (Solanum sanitwongsei Craib.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tikus Wistar Normotensi dan Hipertensi

0 0 32