Perhitungan Laju Sedimentasi Analisis Sedimentasi

4.2.2 Perhitungan Laju Sedimentasi

Laju sedimentasi dengan menggunakan sedimen melayang suspended load diperoleh berdasarkan hasil perkalian konsentrasi sedimen dengan debit aliran dan factor konversi. Contoh perhitungan laju sedimentasi pengukuran ke-1 pada saluran primer dengan konsentrasi sedimen sebesar 104,17 mgliter dan debit aliran 2,828 m 3 s, maka : Laju sedimentasi Qs = 0,0864 x Cs x Q = 0,0864 x 0,10417 x 2,828 = 0,0255 kgs = 1,199 tonhari Dari Tabel 4.7 Perhitungan Laju Sedimentasi Pengukuran ke-1 diperoleh rata- rata laju sedimentasi dengan sampel sedimen melayang pada saluran primer, sekunder titik 1, sekunder titik 2, tersier titik1, tersier titik 2, tersier titik 3, tersier titik 4 secara berturut-turut sebesar2,164 tonhari; 0,758 tonhari; 0,426 tonhari; 0,150 tonhari; 0,126 tonhari; 0,030 tonhari; 0,025 tonhari. Dari Tabel 4.8 Perhitungan Laju Sedimentasi Pengukuran ke-2 diperoleh rata- rata laju sedimentasi dengan sampel sedimen melayang pada saluran primer, sekunder titik 1, sekunder titik 2, tersier titik 1, tersier titik 2, tersier titik 3, tersier titik 4 secara berturut-turut sebesar 1,038 tonhari; 0,251 tonhari; 0,065 tonhari; 0,043 tonhari; 0,033 tonhari; 0,011 tonhari; 0,010 tonhari. Dari Tabel 4.9 Rata-Rata Konsentrasi dan Rata-Rata Laju Sedimentasi pada saluran primer, sekunder titik 1, sekunder titik 2, tersier titik1, tersier titik 2, tersier titik 3, tersier titik 4 secara berturut-turut diperoleh rata-rata laju sedimentasi sebesar 1,601 tonhari; 0,505 tonhari; 0,245tonhari; 0,096 tonhari; 0,080 tonhari; 0,020 tonhari; 0,017 tonhari. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Perhitungan Laju Sedimentasi Priode 1 Saluran Konsentrasi Sedimen mgliter Konsentrasi Sedimen kgm 3 Debit Aliran m 3 s Laju Sedimentasi kgs Laju Sedimentasi tonhari Kanan 104,17 0,104 2,828 0,02545 2,199 P Tengah 97,50 0,098 2,828 0,02382 2,058 Kiri 105,83 0,106 2,828 0,02586 2,234 Kanan 115,83 0,116 0,937 0,00938 0,811 S1 Tengah 95,00 0,095 0,937 0,00769 0,665 Kiri 122,50 0,123 0,937 0,00992 0,857 Kanan 134,17 0,134 0,430 0,00499 0,431 S2 Tengah 115,83 0,116 0,430 0,00431 0,372 Kiri 147,50 0,148 0,430 0,00548 0,474 Kanan 142,50 0,143 0,143 0,00176 0,152 T1 Tengah 135,00 0,135 0,143 0,00166 0,144 Kiri 145,00 0,145 0,143 0,00179 0,154 Kanan 145,00 0,145 0,125 0,00156 0,135 T2 Tengah 120,83 0,121 0,125 0,00130 0,113 Kiri 140,83 0,141 0,125 0,00152 0,131 Kanan 150,83 0,151 0,024 0,00031 0,027 T3 Tengah 190,00 0,190 0,024 0,00039 0,034 kiri 162,50 0,163 0,024 0,00034 0,029 kanan 153,33 0,153 0,022 0,00029 0,025 T4 tengah 170,83 0,171 0,022 0,00032 0,028 kiri 132,50 0,133 0,022 0,00025 0,022 Sumber: Hasil pengukuran dan perhitungan Persamaan: QS = 0,0864 x Cs x Q Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Perhitungan Laju Sedimentasi Priode 2 Saluran Konsentrasi Sedimen mgliter Konsentrasi Sedimen kgm 3 Debit Aliran m 3 s Laju Sedimentasi kgs Laju Sedimentasi tonhari kanan 80,83 0,081 2,068 0,01444 1,248 P tengah 50,00 0,050 2,068 0,00894 0,772 kiri 70,83 0,071 2,068 0,01266 1,094 kanan 39,17 0,039 0,679 0,00230 0,199 S1 tengah 67,50 0,068 0,679 0,00396 0,342 kiri 41,67 0,042 0,679 0,00245 0,211 kanan 34,17 0,034 0,200 0,00059 0,051 S2 tengah 45,83 0,046 0,200 0,00079 0,068 kiri 50,00 0,050 0,200 0,00086 0,074 kanan 83,33 0,083 0,079 0,00057 0,049 T1 tengah 80,83 0,081 0,079 0,00055 0,048 kiri 53,33 0,053 0,079 0,00036 0,031 kanan 79,17 0,079 0,071 0,00049 0,042 T2 tengah 50,83 0,051 0,071 0,00031 0,027 kiri 58,33 0,058 0,071 0,00036 0,031 kanan 100,83 0,101 0,015 0,00013 0,011 T3 tengah 101,67 0,102 0,015 0,00013 0,011 kiri 95,00 0,095 0,015 0,00012 0,010 kanan 84,17 0,084 0,015 0,00011 0,009 T4 tengah 95,83 0,096 0,015 0,00012 0,010 kiri 100,83 0,101 0,015 0,00013 0,011 Sumber: Hasil pengukuran dan perhitungan Persamaan: QS = 0,0864 x Cs x Q Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Rata-Rata Konsentrasi dan Rata-Rata Laju Sedimentasi Saluran Cs Priode 1 mgliter Cs Priode 2 mgliter Cs Rata-rata mgliter Qs Priode 1 tonhari Qs Priode 2 tonhari Qs Rata-rata tonhari P 102,50 67,22 84,861 2,164 1,038 1,601 S1 111,11 49,44 80,278 0,758 0,251 0,505 S2 132,50 43,33 87,917 0,426 0,065 0,245 T1 140,83 72,50 106,667 0,150 0,043 0,096 T2 135,56 62,78 99,167 0,126 0,033 0,080 T3 167,78 99,17 133,472 0,030 0,011 0,020 T4 152,22 93,61 122,917 0,025 0,010 0,017 Sumber: Hasil pengukuran dan perhitungan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Laju Sedimentasi Gambar 4.4 Grafik Hubungan Debit Aliran Dengan Laju Sedimentasi 2.164 0.758 0.426 0.150 0.126 0.030 0.025 1.038 0.251 0.065 0.043 0.033 0.011 0.010 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 P S1 S2 T1 T2 T3 T4 La ju S e d im e n ta si to n h a ri Saluran Laju Sedimen Pengukuran 1 Laju Sedimen Pengukuran 2 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 La ju S e d im e n to n h a ri Debit Aliran m 3 s Laju Sedimentasi Pengukuran 1 Laju Sedimentasi Pengukuran 2 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 4.3 grafik laju sedeimentasi diatas dapat dilihat bahwa laju sedimentasi terbesar terjadi pada pengukuran ke-1 yaitu pengukuran saat musim hujan hujan kecil. Laju sedimentasi terbesar terjadi pada saluran primer dibandingkan dengan saluran sekunder dan saluran tersier, hal ini disebabkan debit aliran pada saluran primer lebih besar serta akan mempengaruhi laju sedimentasi. Berdasarkan Gambar 4.4 grafik hubungan debit aliran dengan laju sedimentasi dapat dilihat pengaruh debit aliran terhadap besar laju sedimentasi. Debit aliran pada saluran akan mempengaruhi besar laju sedimentasi yang terjadi pada saluran tersebut. Laju sedimentasi terbesar yaitu sebesar 2,164 tonhari terjadi pada saluran primer pengukuran ke-1 dengan debit aliran 2,828 m 3 s dan laju sedimentasi terkecil terjadi pada saluran tersier titik 4 pengukuran-2 yaitu sebesar 0,010 tonhari dengan debit aliran 0,015 m 3 s. Laju sedimentasi yang terjadi pada bagian sisi kanan atau kiri saluran lebih besar dibandingkan laju sedimentasi yang terjadi pada bagian tengah saluran. Hal ini disebabkan karena kecepatan aliran air pada sisi saluran lebih kecil dari pada bagian tengah saluran, sehingga menyebabkan banyaknya sedimen yang mengendap pada bagian pinggir saluran. Besarnya laju sedimentasi bukan hanya dipengaruhi kadar konsentrasi sedimen tetapi dapat juga dipengaruhi debit aliran, perubahan musim, kebutuhan petani serta perubahan kecepatan akibat aktivitas manusia. Laju sedimentasi pada saluran akan mengakibatkan terjadinya penggerusan di beberapa tempat serta terjadinya pengendapan di tempat lain pada dasar saluran, dengan demikian dimensi saluran tersebut akan berubah sehingga volume air yang dialirkan juga berkurang serta akan mempengaruhi kinerja saluran dalam mengalirkan air. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Grafik Hubungan Debit Aliran Dengan Laju Sedimentasi Saluran Primer Gambar 4.6 Grafik Hubungan Debit Aliran Dengan Laju Sedimentasi Saluran Sekunder Gambar 4.7 Grafik Hubungan Debit Aliran Dengan Laju Sedimentasi Saluran Tersier y = 0.885x + 0.752 R² = 1 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 D e b it A li ra n m 3 s Laju Sedimentasi tonhari y = 0.993x + 0.217 R² = 0.813 R = 0,902 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1.000 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 D e b it A li ra n m 3 s Laju Sedimentasi tonhari y = 0.896x + 0.013 R² = 0.883 R = 0,940 0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120 0.140 0.160 0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120 0.140 0.160 D e b it A li ra n m 3 s Laju Sedimentasi tonhari Universitas Sumatera Utara Berdasarkan titik lokasi pengukuran, baik pengukuran dimensi saluran, pengukuran kecepatan untuk mendapatkan debit aliran, maupun pengambilan sampel sedimen dan pengukuran konsentrasi sedimen untuk mendapatkan laju sedimentasi, pada saluran sekunder yang ditunjukkan pada gambar 4.6 diperoleh hubungan antara laju sedimentasi berbanding terbalik dengan debit aliran. Sedangkan pada gambar 4.5 dan gambar 4.7 hubungan debit aliran dengan laju sedimentasi pada saluran primer dan tersier diperoleh hubungan antara laju sedimentasi benbanding lurus dengan debit aliran. Berdasarkan persamaan regresi linier, pada saluran primer diperoleh persamaan regresi yaitu y = 0.885x + 0.752 dengan koefisien kolerasi R = 1 menunjukkan hubungan debit aliran dengan laju sedimentasi menggunakan sampel sedimen melayang pada saluran primer yaitu hubungan positip sempurna. Pada saluran sekunder diperoleh persamaan regresi yaitu y = 0,993x + 0,217 dengan koefisien korelasi R = 0,902, dan pada saluran tersier diperoleh persamaan regresi yaitu y = 0,896x + 0,013 dengan koefisien korelasi R = 0,940. Persamaan regresi pada saluran sekunder dan tersier menunjukkan hubungan debit alirandan laju sedimentasi menggunakan sampel sedimen melayang padasaluran sekunder dan tersier yaitu hubungan langsung positip baik yaitu berada antara 0,6R1,0 Soewarno, 1995. Universitas Sumatera Utara

4.3 Analisis Hidrolik