2.8 Debit Aliran Pada Saluran
Debit aliran merupakan jumlah air yang mengalir melalui penampang melintang sungaisaluran tiap satu satuan waktu, biasanya dinyatakan dalam meter
kubik per detik. Debit aliran dengan distribusinya dalam ruang dan waktu merupakan inforrnasi penting yang diperlukan dalam perencanaan bangunan air dan pemanfaatan
sumber daya air. Debit aliran sangat bervariasi dari waktu ke waktu, maka diperlukan data pengamatan debit dalam waktu panjang. Dalam prakteknya, sering variasi
kecepatan pada tampang lintang diabaikan dankecepatan aliran dianggap seragam disetiap titik pada tampang lintang yang besarnya sama dengan kecepatan rata-rata
Triatmodjo B, 1994. Luas tampang dan kecepatan aliran merupakan parameter dapat diukur
langsung pada suatu penampang lintang saluran. Pengukuran debit secara langsung dapat dilakukan dengan:
1. Menentukan luas penampang saluran 2. Mengukur kecepatan air dengan alat pengukur kecepatan current meter atau
pelampung kecepatan diukur menggunakan stopwatch. Pengukuran debit aliran memerlukan penentuan lokasi alat ukur yang
memadai untuk mendapat kecepatan aliran rata-rata yang tepat. Jumlah lokasi alat ukur perlu dibatasi agar waktu yang diperlukan masih dalam jangkauan, terutama bila
perubahan tinggi muka air berlangsung secara cepat Asdak C, 2007. Kecepatan aliran air pada suatu penampang saluran tidak sama yang
disebabkan oleh faktor bentuk aliran, geometri saluran dan faktor-faktor lainnya. Kecepatan aliran diperoleh dari rata-rata kecepatan aliran pada tiap bagian
penampang tersebut. Kecepatan suatu aliran dapat diketahui dengan menggunakan alat current meter.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Pengukuran Kecepatan Aliran dengan Current meter Kedalaman
m Kedalaman
Pengukuran m Perhitungan Kecepatan Rata-rata
ms
0-0,6 0,6 d
V = V 0,6 0,6-3
0,2 d dan 0,8 d V = 0,5V 0,2 + V 0,8
3-6 0,2 d, 0,6 d dan 0,8 d V = 0,25 V 0,2 + V 0,6 + V 0,8
Kecepatan rata-rata juga dapat diperoleh dengan pengukuran sederhana dengan menggunakan alat pelampung berupa kayu, karet atau benda lainnya yang
dapat mengapung dipermukaan air. Kecepatan aliran yang diukur dapat ditentukan dengan perbandingan jarak dua titik pengamatan dengan waktu yang diperlukan.
Gambar 2.6 Sketsa Pengukuran Kecepatan Metode Pelampung
Sumber: Soewarno, 2013 Kecepatan aliran yang diperoleh dari pengukuran menggunakan alat
pelampung tersebut merupakan kecepatan aliran maksumum aliran, maka untuk mendapatkan kecepatan aliran rata-rata angka yang diperoleh dikalikan dengan
koefisien kalibrasi alat pelampung. Kecepatan aliran rata-rata diperoleh dari kecepatan aliran dikalikan dengan ketetapan koefiensi kalibrasi pelampung pada saat
pengukuran di lapangan 0,85 k 0,95 Sosrodarsono S, 2003. V = Lt. k 2.7
di mana: V = kecepatan aliran rata-rata L = jarak pengamatan m
t = waktu yang diperlukan s k = koefisien kalibrasi alat pelampung 0,85 k 0,95
Universitas Sumatera Utara
Debit aliran diperoleh denganperkalian luas tampang saluran dengan kecepatan rata- rata, dengan rumus kontinuitas:
Q = A.V 2.8
di mana : Q = debit aliran A = luas penampang saluran
V = kecepatan aliran Pengukuran kecepatan harus dilakukan beberapa kali pada bagian penampang
yang berbeda untuk kemudian ditentukan nilai rata-ratanya. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kecepatan aliran di permukaan aliran air lebih besar dari
pada kecepatan aliran di bagian bawah saluransungai.
2.9 Erosi