Pengumpulan Data Pengukuran Luas Penampang dan Kecepatan Aliran Pengambilan Sampel Sedimen Melayang

3.3.3 Pengumpulan Data

Pengukuran dan pengambilan sampel sedimen melayang dilakukan pada dua priode pengukuran yaitu pada bulan februari dan bulan maret 2016. Pengukuran dan pengambilan sampel yang dilakukan pada bulan februari yaitu pada saat musim hujan hujan kecil. Pengukuran dan pengambilan sampel sedimen melayang dilakukan pada satu titik untuk saluran primer di Desa Pagaran Tonga, dua titik untuk saluran sekunder Desa Gunung Manaon, empat titik untuk saluran tersier Desa Saba Bangun dan Rondaman Lombang. Setiap titik pengambilan sampel dilakukan pada sisi kanan, tengah dan kiri penampang saluran.

3.3.4 Pengukuran Luas Penampang dan Kecepatan Aliran

Luas penampang basah titik pengamatan diukur dengan mengukur kedalaman aliran dan lebar dasar saluran dilakukan dengan menggunakan mistar duga pada masing-masing penampang titik pengamatan. Pengukuran kedalaman aliran pada saluran dilakukan tanpa mengukur tebal sedimen, dengan tujuan untuk melihat perubahan penampang saluran yang disebabkan oleh sedimentasi. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali dalam satu titik untuk mendapatkan kedalaman rata-rata. Kecepatan aliran air diukur berdasarkan metode apung dengan cara menghanyutkan benda apung pada aliran, kemudian mencatat waktu yang diperlukan benda apung tersebut dari titik awal hingga titik akhir lintasan pengamatan yang telah ditentukan jaraknya. Untuk mengubah data kecepatan menjadi kecepatan rata-rata maka dengan menggunakan rumus kecepatan aliran air dipermukaan dikalikan koefisien kalibrasi alat pelampung. Pada penelitian ini, jarak lintasan benda apung sejauh 20 meter, koefisien kalibrasi yang digunakan sebesar 0,90. Universitas Sumatera Utara

3.3.5 Pengambilan Sampel Sedimen Melayang

Pengambilan sampel sedimen dilakukan secara langsung di saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan ember yang telah diikat dengan tali tampar dan telah diberi pemberat, kemudian dimasukkan ke dalam saluran irigasi hingga pada kedalaman dimana terdapat sedimen melayang. Tabel 3.1 Pengambilan Sampel Saluran Jumlah Titik Jumlah Sampel Primer 1 3 Sekunder 2 6 Tersier 4 12 Total 7 21 Botol sampel atau ember tersebut dimasukkan ke kebagian sisi saluran yang berlawanan dengan arus aliran pada 0,5 cm dari kedalaman aliran dimana diperkirakan terdapat sedimen melayang. Pada masing-masing titik pengamatan, sampel sedimen dan air diambil dari sisi kanan, tengah, dan kiri penampang saluran untuk mendapatkan rata-rata laju sedimentasi pada saluran tersebut. Sampel sedimen melayang dan air yang diperoleh dari saluran kemudian dianalisis di laboratorium. Gambar 3.4 Sampel Sedimen Melayang Universitas Sumatera Utara Di laboratorium, berat kering sedimen diperoleh dengan cara menguapkan sampel dalam oven dengan temperatur 105°C. Konsentrasi sedimen diperoleh dengan perbandingan berat kering sedimen dan volume total sampel. Pada penelitian ini, analisis konsentrasi sedimen dilakukan di laboratorium mekanika tanah USU. Gambar 3.5 Analisis Laboratorium 3.4 Variabel Penelitian Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu : 1. Variabel terikat, yaitu laju sedimentasi dan energi spsifik yang terjadi pada saluran irigasi Desa Sibagasi. 2. Variabel bebas, terdiri dari debit aliran, kecepatan aliran, luas penampang saluran, jari-jari hidrolis penampang saluran, keliling penampang saluran, kedalaman air dan kemiringan saluran. Universitas Sumatera Utara

3.5 Rancangan Penelitian