Minyakgoreng bekasmerupakan salahsatu bahan bakuyangmemiliki peluang untukpembuatan biodiesel, karenaminyakinimasihmengandung trigliserida, di samping
asam lemak bebas [24].Dari sejumlah pengujian awal yang dilakukan, diperoleh bahwa biodiesel hasil dari minyak jelantah ini dapat digunakan sebagai substitusi langsung minyak
solar dengan pengurangan performa yang tidak signifikan, hanya 5 -7 terhadap daya dan torsi pada putaran maksimum [23].
Data statistikmenunjukkan
bahwaterdapatkecenderungan peningkatanproduksiminyakgoreng.Dari2,49juta tonpadatahun
1998,menjadi 4,53jutatontahun 2004 dan5,06 jutatonpadatahun2005.Selain ketersediaannya yangrelatif
berlimpah,minyakgoreng bekasmerupakan limbahsehinggaberpotensi
mencemarilingkungan berupanaiknyakadarCOD Chemical Oxygen Demand dan BODBiology OxygenDemanddalam
perairan,selainitujuga menimbulkanbaubusukakibatdegradasi biologi.Oleh karena itu perludilakukanusaha-
usahapemanfaatan minyakgoreng
bekastersebut.Salahsatunyaadalah sebagaibahanbakudalampembuatanbiodiesel [5].Berikut adalah tabel sifat fisika dan kimia
dari waste cooking oil [23]. Tabel 2.2sifat fisika dan kimia waste cooking oil WCO yang digunakan sebagai
pembuatan biodiesel. Sifat Kimia dan Fisik Minyak Jelantah
Nilai Viskositas 40
C 49,442
Asam Lemak Bebas FFA, 1,836
Total Acid Number TAN, mlKOHgr 2,92
Bilangan Penyabunan ml KOHgr 115,723
2.3 Transesterifikasi
Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi antara trigliserida dengan alkohol yang mana bertujuan untuk mengubah asam – asam lemak dari trigliserida kedalam bentuk ester
yaitu metil ester asam lemak [4].Padaprinsipnya,proses transesterifikasiadalahmengeluarkan
gliserin dariminyak dan mereaksikanasam lemak bebasnyadenganalkohol menjadi alkohol ester Fatty AcidMethyl Ester atau biodisel[3].
Adapun proses transesterifikasi secara umum dapat dilihat dalam gambar berikut [25] :
Gambar 2.1 Skema proses transesterifikasi Pada prosestransesterifikasiini
terdiri terjadi tiga urutanreaksiberturut- turutdanreversibelyaitu
mengubahtrigliseridamenjadidigliserida, kemudian menjadimonogliserida, dan akhirnyamenjadigliserindanmetil ester asam lemak [26].
NBBNational Biodiesel Board mendeskripsikan keuntungan produksi biodiesel dari segi produsen yakni [27] :
• Produsenbiodieselsudahmenyediakanbahan bakar yang sangatberkelanjutan.
Produksi biodiesel membuat kita tumbuhsebagaiindustri, dan
terusmeningkatkankualitas hidup, menjagalingkungan,
dan memperkuatekonomi.
• Meningkatkankualitas udara, sifatnya dapat terbarukan, dan pembuatan
biodiesel inimenciptakanlapangan pekerjaan masyarakat. •
Biodieselmemilikikeseimbangan energi yang sangat tinggi
Akan tetapi, pada saattransesterifikasiminyak nabatimemilikimasalah
besarkarenamembentuksabunsebagaiproduk sampinganyang tidak diinginkan, di
manajumlahlimbahyangdihasilkan besar,
korosif, danmembutuhkan waktulebih
lamauntukproses pemisahan [28].
2.4 Katalis
Penggunaan katalis dalam proses pembuatan biodiesel sangat diperlukan, karena diharapkan dapat meningkatkan produksi biodiesel baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya.Adanya katalis asam diharapkan dapat membantu dalam reaksi esterifikasi dan katalis basadapat membantu dalam reaksi transesterifikasi [29].