4.5 ANALISIS SIFAT FISIK BIODIESEL DARI LIMBAH WASTE COOKING OIL
4.5.1 Analisis Densitas
Adapun hasil analisis densitas biodiesel dengan variasi waktu reaksi dan persen katalis dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.3 Hubungan antara Waktu Reaksi dan Persen Katalis terhadap Densitas Biodiesel pada Kondisi Suhu Reaksi 65
o
C Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa semakin lamawaktu reaksi yang
digunakan maka densitas yang dihasilkan akan semakin kecil.Hal ini disebabkan karena telah terjadi pemutusan gliserol dari trigliserida sehingga terbentuk senyawa
dengan ukuran molekul yang lebih kecil[42]. Densitas atau massa jenis menunjukan perbandingan berat per satuan volume.
Karakteristik ini berkaitan dengan nilai kalordan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel per satuan volumebahan bakar.Jika biodiesel memiliki massa jenis
melebihiketentuan, akan terjadi reaksi tidak sempurna pada konversi minyak. Biodiesel dengan mutu seperti ini tidakseharusnya digunakan untuk mesin diesel
karena akanmeningkatkan keausan mesin, emisi, dan menyebabkankerusakan pada mesin[43].
Menurut Standar Nasional Indonesia SNI 04-7182-2012, densitas biodiesel pada suhu 40
o
C adalah 850-890 kgm
3
. Dari hasil penelitian untuk berbagai variasi yang dilakukan diperoleh densitas berkisar 850-880 kgm
3
. Dengan demikian biodiesel yang diperoleh telah memenuhi standar densitas biodiesel.
835 840
845 850
855 860
865 870
875 880
120 180
240
D en
sitas Kg
m
3
Waktu Menit
4 5
6
4.5.2 Analisis Viskositas
Adapun hasil analisis viskositas kinematik biodiesel dengan variasi waktu
reaksi dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.4 Hubungan antara Waktu Reaksi dan Persen katalis terhadap Viskositas Kinematik Biodiesel pada Kondisi Suhu Reaksi 65
o
C dan Rasio Molar Metanol : Minyak 12:1 Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa semakin lamawaktu reaksi yang
digunakan maka viskositas kinematik yang dihasilkan akan semakin rendah. Hal ini disebabkan karena reaksi transesterifikasi mengubah trigliserida menjadi metil ester
yang memiliki ukuran molekul lebih kecil dan mengakibatkan viskositas juga semakin rendah [42].
Viskositasmerupakan salah satu parameter penting dalam kelayakanpenggunaan biodiesel dalam mesin diesel.Viskositas adalah tahanan yang
dimiliki fluida yang dialirkandalam pipa kapiler terhadap gaya gravitasi yang biasanyadinyatakan dalam waktu yang diperlukan untuk mengalir padajarak tertentu.
Jika viskositas semakin tinggi, tahanan akansemakin tinggi. Hal ini sangat penting karena mempengaruhikenerja injektor dalam mesin diesel[43].
Menurut Standar Nasional Indonesia SNI 04-7182-2012, viskositas kinematik biodiesel pada suhu 40
o
C adalah 2,3-6,0 mm
2
s. Dari hasil penelitian untuk berbagai variasi yang dilakukan diperoleh viskositas kinematik berkisar 5,0-6,0 mm
2
s. Dengan demikian biodiesel yang diperoleh telah memenuhi standar viskositas
kinematik biodiesel. 5,2
5,3 5,4
5,5 5,6
5,7 5,8
5,9 6,0
120 180
240 4
5 6
V is
k os
itas mm
2
s
Waktu menit
4.6 PERBANDINGAN PENELITIAN DENGAN PENELITIAN