Penyajian Data .1 Karakteristik Informan Tingkat Pendidikan Biaya Tenaga Kerja

4.2 Penyajian Data 4.2.1 Karakteristik Informan a. Jenis Kelamin Informan Pada penelitian ini, peneliti memilih 5 orang informan yang berjenis kelamin laki-laki 83,33 dan 1 orang yang berjenis kelamin perempuan 16,67. Informan yang berjenis kelamin laki-laki terdiri dari 1 orang manajer, 3 orang bagian produksi dan 1 orang bagian belanja. Sementara itu informan perempuan terdiri atas 1 orang bagian produksi. Tabel 4.2 Jenis Kelamin Informan No. Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase 1. 2. Laki-laki Perempuan 5 orang 1 orang 83,33 16,67 Sumber: Hasil Wawancara 2013

b. Tingkat Pendidikan

Informan penelitian memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 6 orang 100. Hal ini menunjukkan bahwa dalam manajemen usaha Ayam Bakar Kaki Lima semua karyawannya adalah tamatan SMA. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Informan No. Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase 1. SMA 6 100 Sumber: Hasil Wawancara 2013

c. Usia

Informan penelitian seluruhnya memiliki rentang usia di atas 17 tahun. Informan yang berusia 30 tahun hanya satu orang saja 16,67 yakni manajer Ayam Bakar Kaki Lima. Informan yang berusia di atas 20 tahun sebanyak 5 orang 83,33. Informan ini terbagi atas 4 orang bagian produksi dan 1 orang bagian belanja. Tabel 4.4 Usia Informan No. Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase 1. 2. 20-30 tahun 30 tahun 5 1 83,33 16,67 Sumber: Hasil Wawancara 2013

4.2.2 Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini terdiri dari 6 orang. Sebagai tambahan informasi mengenai informan, peneliti melampirkan data mengenai informan: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Informan Penelitian No. Nama Usia Jenis Kelamin Pendidikan Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Suryadi Susi Anto Rizal Darma Putra 30 tahun 20 tahun 27 tahun 23 tahun 21 tahun 21 tahun Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki SMA SMA SMA SMA SMA SMA PemilikManajer PekerjaProduksi PekerjaProduksi PekerjaProduksi PekerjaProduksi PekerjaBelanja Sumber : Hasil wawancara, data diolah peneliti 2013 Peneliti melakukan wawancara dan observasi kepada manajer, karyawan bagian produksi dan belanja untuk mengetahui biaya produksi Ayam Bakar Kaki Lima dan metode perhitungan biaya produksi menurut metode tradisional. Peneliti melakukan wawancara kepada karyawan bagian produksi dan belanja untuk mengetahui biaya- biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi ayam bakar dan membuat perhitungan biaya produksi dengan metode full costing agar Ayam Bakar Kaki Lima dapat menghitung dengan cermat biaya produksinya sehingga keuntungan yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Hasil Wawancara

Peneliti menyajikan hasil wawancara yang diperoleh dari informan. Peneliti memilih enam jawaban informan yang dianggap mewakili dan mampu menjawab pertanyaan rumusan masalah. Hasil wawancara dari enam informan pemilik dan pekerja digunakan untuk menjawab rumusan permasalahan penelitian mengenai perhitungan biaya produksi dengan metode tradisional yang digunakan oleh Ayam Bakar Kaki Lima dan membandingkannya dengan perhitungan biaya produksi menggunakan metode full costing. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data berikut ini dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi kepada pihak yang berhubungan dengan judul penelitian ini, yakni kepada Manajer Ayam Bakar Kaki Lima yang dijabat oleh Bapak Suryadi. Selain itu, peneliti juga memperoleh data wawancara dari karyawan bagian produksi yang dilaksanakan oleh Susi, Anto, Rizal, Darma dan karyawan bagian belanja yang dilaksanakan oleh Putra, karena merekalah yang mengetahui unsur-unsur biaya produksi ayam bakar pada Ayam Bakar Kaki Lima. Karyawan bagian produksi dan belanja yang akan diwawancarai dipilih dengan dasar pertimbangan mengetahui benar masalah biaya produksi yang diterapkan pada Ayam Bakar Kaki Lima dan berhubungan dengan permasalahan penelitian dilakukan. Peneliti melakukan wawancara yang pertama dengan bapak Suryadi selaku Manajer Ayam bakar Kaki Lima, dalam wawancara ini pertanyaan yang diajukan peneliti mencakup beberapa hal yang dirasa nantinya dapat menjawab apa yang menjadi rumusan masalah. Adapun tujuan pertanyaan yang diajukan yaitu untuk mengetahui definisi bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead, apa Universitas Sumatera Utara yang menjadi bahan baku, berapa jumlah tenaga kerja keseluruhan, berapa gaji yang dibayarkan setiap bulan dan apa saja yang termasuk biaya overhead. Wawancara kedua dilakukan dengan karyawan bagian produksi yaitu Susi, Anto, Rizal, dan Darma Dalam wawancara ini pertanyaan yang diajukan peneliti mencakup beberapa hal yang nantinya dapat membantu penulis dalam menjawab rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan. Dan adapun tujuan pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui tentang definisi untuk mengetahui definisi bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead, apa yang menjadi bahan baku, berapa jumlah tenaga kerja keseluruhan, berapa gaji yang dibayarkan setiap bulan dan apa saja yang termasuk biaya overhead. Wawancara ketiga dilakukan dengan Putra karyawan bagian belanja. Dalam wawancara ini pertanyaan yang diajukan penulis mencakup beberapa hal yang nantinya dapat membantu peneliti dalam menjawab rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan. Dan adapun tujuan pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui definisi bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead, apa yang menjadi bahan baku, berapa jumlah tenaga kerja keseluruhan, berapa gaji yang dibayarkan setiap bulan dan apa saja yang termasuk biaya overhead.

4.2.3.1 Unsur-unsur Biaya Produksi a. Biaya Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Universitas Sumatera Utara Menurut Suryadi selaku manajer Ayam Bakar Kaki Lima, beliau mengatakan bahwa: “Bahan baku merupakan komponen yang terbesar dalam pembuatan produk jadi. Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan ayam bakar pada Ayam Bakar Kaki Lima adalah ayam broiler. Menurut saya, bahan penolong itu merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi. Bahan penolong sebenarnya tidak dipakai pada proses produksi ayam bakar karena mengambil bahan setengah jadi dari Ayam Bakar Wong Solo. Kalau bumbu yang digunakan menurut saya yang digunakan sebagai bahan penolong adalah bawang merah, bawang putih, jahe, gula merah, kunyit, lengkuas, ketumbar, garam dan penyedap.” Lebih lanjut Susi menjelaskan bahwa: “Bahan baku adalah bahan dasar dalam pembuatan produk jadi. Ayam bakar yang dijual pada usaha ini tidak diproduksi sendiri melainkan diambil langsung dari Ayam Bakar Wong Solo dengan harga modal Rp 8.200potong. Ayam yang dikirim dari Ayam Bakar Wong Solo dalam bentuk bahan setengah jadi yang siap untuk dibakar atau panggang ayam yang sudah lengkap dengan bumbu bakar. Menurut saya, bahan penolong itu semua bahan tambahan yang digunakan untuk pembuatan ayam bakar. Saya tidak mengetahui apa saja yang termasuk dalam bahan penolong bumbu karena kita ambil dari Ayam Bakar Wong Solo.” Selanjutnya Anto menjelaskan bahwa: “Bahan baku adalah bahan dasar dalam pembuatan produk selesai. Bahan baku yang digunakan adalah ayam yang kita ambil dari Ayam Bakar Wong Solo. Menurut saya, bahan penolong itu bahan yang gunanya untuk penguat rasa. Untuk bahan penolong saya kurang tahu karena kita gak prod uksi.” Setelah itu Rizal menambahkan bahwa: “Bahan baku adalah bahan yang membentuk produk jadi. Bahan bakunya kita ambil dari Wong Solo dalam bentuk setengah jadi. Menurut saya, bahan penolong itu bahan-bahan yang digunakan untuk menambah rasa dari produk jadi. Untuk bahan penolong saya kurang tahu persis karena tugas kita cuma tingga ngebakar aja.” Darma lebih lanjut menjelaskan, bahwa: Universitas Sumatera Utara “Bahan baku merupakan suatu bahan penting dalam perhitungan biaya produksi. Bahan baku yang digunakan ayam broiler yang udah dibumbuin, jadi kita tinggal bakar aja. Menurut saya bahan penolong adalah bumbu yang digunakan dalam pembuatan ayam bakar. Tapi, saya gak tahu apa-apa aja yang jadi bumbu ayam bakar.” Lebih lanjut Putra menjelaskan bahwa: “Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk memproses bahan jadi. Bahan baku yang kita pake ayam broiler yang kita ambil Wong Solo. Menurut saya, bahan penolong itu bahan bantuan untuk menambah cita rasa dari ayam bakar. Tapi untuk bahan penolong ayam bakar saya nggak tahu.”

b. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Bapak Suryadi menjelaskan bahwa: Suryadi menjelaskan “Biaya tenaga kerja itu upah yang dibayarkan kepada karyawan. Biaya tenaga kerja yang dibayar terdiri dari gaji dan tunjangan karyawan seperti tunjangan operasional, tunjangan anak dan tunjangan jasa. Jumlah tenaga kerja ada 11 orang. Biaya gaji yang diberikan oleh manajemen restoran berbeda-beda setiap jabatannya. Tunjangan operasional, tunjangan anak dan tunjangan jasa diberikan terpisah dari gaji. Jumlah tenaga kerja langsung bagian pengolahan ayam bakar terdiri dari 2 orang tenaga kerja, sehingga gaji biaya yang diberikan sebanyak Rp 2.852.500. Jumlah tenaga kerja tidak langsung yaitu sebanyak 9 orang tenaga kerja, sehingga biaya gaji yang diberikan adalah sebesar Rp 15.566.000. Gaji pokok manajer adalah Rp 3.000.000. sedangkan gaji pokok wakil manajer sebesar Rp 1.500.000. Karyawan bekerja 7 jam kerja dengan upah gaji per jamnya Rp 5.000. Karyawan sebanyak 9 orang dengan waktu 7 jam bekerja mendapatkan gaji pokok Rp 1.050.000. Tunjangan operasional 50 dari total UMP Rp 652.500 untuk manajer, sedangkan wakil manajer dan karyawan mendapatkan 25 dari total UMP Rp 326.500. Tunjangan anak sebesar Rp 100.000anak. Tunjangan jasa sebesar Rp 200.000 setelah bekerja 5 tahun karena usaha ini belum beroperasi sampai dengan 5 tahun maka belum ada karyawan yang mendapat tunjangan ini.” Universitas Sumatera Utara Selanjutnya Susi menjelaskan bahwa: “Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dibayarkan untuk gaji karyawan. Kita seluruh karyawan ada 11 orang. Jumlah gaji tiap karyawan nggak sama, tapi saya nggak tahu persis yang tahu cuma Bapak Suryadi.” Anto menjelaskan bahwa: “Biaya tenaga kerja itu biaya balas jasa yang dibayar kepada karyawan. Karyawan semuanya jumlahnya 11 orang. Untuk gaji yang dibayarkan kepada tiap karyawan saya nggak tahu.” Selanjutnya Rizal menjelaskan bahwa: “Biaya tenaga kerja itu sejumlah gaji yang dibayarkan untuk karyawan. Karyawan semuanya jumlahnya 11 orang. Untuk gaji yang dibayarkan kepada tiap karyawan saya nggak tahu .” Lebih lanjut Darma menjelaskan: “Biaya tenaga kerja itu biaya balas jasa yang diberikan kepada karyawan. Kita seluruh karyawan ada 11 orang. Jumlah gaji tiap karyawan nggak sama, tapi saya nggak tahu persis yang tahu cuma Bapak Suryadi .” Selanjutnya Putra menjelaskan bahwa: Universitas Sumatera Utara “Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dibayarkan untuk gaji karyawan. Kita seluruh karyawan ada 11 orang. Untuk gaji yang dibayarkan kepada tiap karyawan saya nggak tahu.”

c. Biaya Overhead