“Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dibayarkan untuk gaji karyawan. Kita seluruh karyawan ada 11 orang. Untuk gaji yang dibayarkan kepada tiap karyawan
saya nggak tahu.”
c. Biaya Overhead
Komponen biaya selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja yang diperhitungkan dalam penetapan biaya produksi adalah biaya overhead.
Bapak Suryadi selaku manajer menjelaskan bahwa: “Biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung. yang jadi biaya overhead adalah pemakaian tisu, biaya listrik, telepon, air, sewa tempat, biaya pemasaran, penyusutan, pemakaian arang,
stere foam, plastik sambal, dan kantong plastik.”
Selanjutnya Susi menjelaskan bahwa: “Saya nggak paham arti biaya overhead. Dan untuk yang termasuk ke dalam biaya
overhead saya juga nggak tahu.”
Anto mengatakan bahwa: “Saya kurang paham apa itu biaya overhead karena tugas saya cuma menyajikan
pesanan konsumen.”
Menurut Rizal menjelaskan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
“Biaya overhead saya nggak pernah dengar, jadi saya nggak paham artinya.” Darma mengatakan:
“Biaya overhead saya nggak tahu apa artinya.” Setelah itu Putra mengatakan bahwa:
“Biaya overhead saya nggak pernah dengar dan ngga tahu artinya.”
4.3 Analisis Data 4.3.1. Unsur-unsur Biaya Produksi
a. Biaya Bahan Baku
Dari hasil wawancara dengan enam oranng informan maka dapat disimpulkan hasil wawancara sama dengan teori yang mengatakan bahwa menurut
Mulyadi 2008 bahan baku langsung, adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi. Bahan baku langsung merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Penetapan biaya bahan baku ayam bakar dihitung berdasarkan harga perolehan dari
bahan baku yang dipakai didalam pengolahan ayam bakar. Perhitungan biaya bahan baku ini dilakukan secara harian, dengan pemesanan bahan baku yang relatif konstan
setiap harinya. Bapak Suryadi menjelaskan bahwa penjualan ayam bakar pada bulan Juli 2013 adalah sebesar 2.100 potong sehingga biaya bahan baku ayam pada Ayam
Bakar Kaki Lima adalah Rp 17.220.000.
Universitas Sumatera Utara
Bapak Suryadi mengaku bahwa tidak mengetahui berapa biaya bahan baku baik itu bumbu ataupun biaya bahan penolong yang digunakan dalam pengolahan ayam bakar
yang mereka jual. Hal itu juga ditambahkan oleh Susi menyatakan bahwa tidak mengetahui persis apa yang menjadi bahan baku maupun bumbu dalam produksi
ayam bakar. Bapak Suryadi menyatakan bahwa dengan mengolah bahan baku sendiri akan
menghasilkan biaya produksi lebih rendah dibandingkan dengan mengambil bahan setengah jadi dari Ayam Bakar Wong Solo sehingga dapat meningkatkan jumlah
keuntungan yang
akan diperoleh.
Bagian produksi
mencoba membuat
estimasiperkiraan biaya bahan baku dan bahan penolong apabila memproduksi sendiri dan membandingkan dengan mengambil bahan setengah jadi dari Ayam
Bakar Wong Solo. Perkiraan satu kilogram ayam terdiri dari 8 potong ayam. Pembelian bahan baku ayam broiler dalam satu hari adalah 70 potong ayam sekitar
9kg per hari. Putra menjelaskan bahwa total pembelian bahan baku ayam broiler adalah 270 kgbulan 2.100 potong ayam.
Tabel 4.6 Biaya bahan baku Bulan Juli 2013
No. Nama Bahan
Jumlah Pemakaian
potong Harga
Pembelian Rppotong
Total Biaya Rp
1. Ayam
+ bumbu
bakar 2100
8.200 17.220.000
Sumber : Hasil Observasi, data diolah peneliti 2013 Dari tabel 4.6 diperoleh total biaya bahan baku dari Ayam Bakar Wong Solo adalah
Rp 17.220.000.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Biaya Bahan Baku Bulan Juli 2013 estimasi jika memproduksi sendiri
No. Nama Bahan
Jumlah Pemakaian kg
Harga Pembelian
Rpkg Total Biaya
Rp
1. Ayam Broiler
270 35.000
9.450.000 1kg = 8 potong ayam, 270kg = 2100 potong ayam
Sumber : Hasil Observasi, data diolah peneliti 2013 Dari data atas, maka dapat dihitung biaya bahan baku per potong ayam adalah:
= Total Biaya Bahan Baku Jumlah Produksi
= 9.450.000 = Rp 4.500 2.100
Jadi, harga bahan baku ayam per potong adalah Rp 4.500 jika memproduksi sendiri. Biaya Bahan Penolong
Dari hasil wawancara dengan enam informan maka dapat disimpulkan hasil wawancara sama dengan teori yang mengatakan bahwa dalam Mulyadi 2008 bahan
pembantu atau penolong, adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara
langsung kepada produk selesai. Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi
tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi. Dalam hal ini, bagian produksi membuat estimasi bumbu sebelum ayam bakar disajikan agar dapat dibandingkan
dengan menggunakan bahan setengah jadi. Bumbu untuk pengolahan ayam bakar menurut bagian produksi terdiri dari bumbu
racikan. Pemakaian bumbu tersebut sudah ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
ayam bakar setiap harinya dan jumlah pemakaiannya relatif konstan. Biaya yang dikeluarkan dalam memperoleh bumbu dihitung berdasarkan jumlah pemakaian
bumbu dikalikan dengan harga dasar pembelian bumbu tersebut. Jenis dan biaya bahan penolong dapat dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4. 8 Biaya Bahan Penolong Bulan Juli 2013 estimasi jika memproduksi sendiri
No. Nama Bahan
Jumlah Pemakaian kg
Harga Pembelian
Rpkg Total Biaya
Rp
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Bawang merah
Bawang putih Jahe
Gula merah Kunyit
Lengkuas Ketumbar
Garam Penyedap
27 6,75
6,75 6,75
6,75
27 13,5
6,75 6.75
50.000 18.000
30.000 20.000
10.000 7.000
30.000 5.000
20.000 1.350.000
121.500 202.500
135.000 67.500
189.000 405.000
33.750 135.000
Jumlah Jumlahhari
2.639.250 87.975
1 hari menjual 70 potong ayam bakar Sumber : Hasil Observasi, data diolah peneliti 2013
Dari data di atas, maka dapat dihitung biaya bahan penolong per potong ayam adalah: = Total Biaya Bahan Penolong
Jumlah ProduksiHari = 87.975 = Rp 1.256
70
Jadi jumlah bahan baku dan bahan penolong apabila memproduksi sendiri produk ayam bakar adalah :
Universitas Sumatera Utara
= bahan baku + bahan penolong = 4.500 + 1.256
= 5.756 Dari perhitungan tersebut disimpulkan bahwa dengan memproduksi sendiri bahan
baku akan menghasilkan biaya produksi lebih rendah daripada mengambil bahan setengah jadi dari Ayam Bakar Wong Solo. Dengan memproduksi bahan baku ayam
bakar sendiri akan menghasilkan biaya Rp 5.756potong sedangkan membeli bahan setengah jadi akan menghasilkan biaya Rp 8.200potong. Oleh karena itu, lebih baik
Ayam Bakar Kaki Lima memproduksi bahan baku sendiri.
b. Biaya Tenaga Kerja