4.1.2 Visi dan Misi
Setiap jenis bisnis terutama bisnis yang berskala besar, tentu memiliki visi dan misi. Namun, bukan berarti bisnis dengan skala kecil maupun menengah tidak
memiliki visi dan misi. Beberapa di antara bisnis tersebut memiliki visi dan misi, meskipun tidak seluruhnya. Para pemilik yang merumuskan visi dan misi biasanya
menyadari manfaat adanya visi dan misi dalam membuat pedoman dan mencapai tujuan perusahaan.
Ayam Bakar Kaki Lima dikategorikan sebagai salah satu jenis bisnis yang dimiliki secara perorangan individu. Menurut Bapak Drs. Hj. Puspo Wardoyo,
awalnya beliau tidak menetapkan secara khusus visi dan misi yang harus dijalankan oleh bisnisnya. Namun, setelah melihat perkembangan bisnis yang dijalankannya,
Ayam Bakar Kaki Lima akhirnya merumuskan visi dan misi. Visi: menjadi bisnis makanan bernuansa Islami yang profesional dan maju.
Sebagai bentuk dari penjabaran dari visi usahanya, Ayam Bakar Kaki Lima memiliki misi sebagai berikut:
Mengelola usaha atau bisnis dengan menerapkan bisnis secara Islami dengan memberikan zakat setiap bulannya.
Adapun tujuan dari usaha Ayam Bakar Kaki Lima adalah mencapai laba yang memadai guna membiayai pertumbuhan dan menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran usaha. Sedangkan motto Ayam Bakar Kaki Lima adalah: “Halalan Thayyiban”. Halal artinya produk-produk yang disajikan berasal
dari bahan-bahan yang halal dan diproses dengan memperhatikan hukum-hukum
Universitas Sumatera Utara
agama Islam. Sedangkan Thayyiban baik artinya menu-menu yang disajikan berasal dari bahan-bahan yang segar fresh dan memiliki nilai gizi yang tinggi.
Ayam Bakar Kaki Lima saat ini mulai mengembangkan sistem waralaba franchise dengan menjual merk kepada para pebisnis yang ingin mendirikan bisnis
di bawah merk dan manajemen Ayam Penyet Surabaya. Hal ini dilakukan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh pemilik Ayam Bakar Kaki Lima.
4.1.3 Struktur Organisasi Pada dasarnya, Ayam Bakar Kaki Lima merupakan salah satu contoh kegiatan
wirausaha. Modal dan kegiatan bisnis seluruhnya dimiliki dan dikendalikan oleh pemilik. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, pihak Ayam Bakar Kaki Lima
memiliki struktur dan susunan organisasi dengan tugas yang berbeda untuk setiap jabatan. Dengan adanya struktur organisasi diharapkan agar setiap pekerjaan terarah
dengan jelas. Pada usaha Ayam Bakar Kaki Lima, terdapat susunan karyawan tetap yang merupakan kepengurusan dari usaha Ayam Bakar Wong Solo yaitu pemilik,
bendahara, sekretaris, personalia dan pimpinan produksi. Tidak ada pergantian kepengurusan pada jabatan tersebut karena merupakan bagian inti dari susunan
pengurus tetap Ayam Bakar Wong Solo. Akan tetapi, mulai dari manajer wakil manajer karyawan bagian pelayanan sampai bagian belanja merupakan karyawan
tidak tetap. Mereka direkrut melalui iklan lowongan pekerjaan media cetak surat kabar, maupun word of mouth penyebaran dari mulut ke mulut mulai dari sanak
saudara terdekat, relasi dan tetangga sekitar.
Universitas Sumatera Utara
Seluruh proses manajemen Ayam Bakar Kaki Lima dikendalikan oleh Bapak Suryadi selaku manajer cabang. Ayam Bakar Kaki Lima yang menjadi lokasi
penelitian memang memiliki modal yang seluruhnya berasal dari Bapak Puspo Wardoyo. Akan tetapi, kegiatan-kegiatan seperti pengaturan keuangan, promosi,
tenaga kerja, produksi dan kegiatan lainnya dikendalikan langsung oleh Bapak Suryadi. Jam bekerja karyawan terdiri dari dua shift yaitu pagi mulai dari pukul
09.00-16.00 WIB dan sore mulai dari 16.01-23.00WIB.
Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR ORGANISASI AYAM BAKAR KAKI LIMA
Gambar 4. 2 : Struktur Organisasi Ayam Bakar Kaki Lima, 2013 Sumber
: Ayam Bakar Kaki Lima, 2013 Pemilik
Drs. Puspo Wardoyo
Wakil Pemilik Ir. Sugimin
Bendahara Wiji
Sekretaris Hurip
Personalia Drs. Adnan Nst
Pimpinan produksi Januari
Manajer Suryadi
Wakil Manajer Muhendra
Pelayanan Kasir
Bartender Chef
Penanak Nasi
Bagian Cleaning
Bagian Belanja
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Deskripsi Tugas dan Fungsi Bidang