BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian posttest only control group design yang dilakukan di dua laboratorium yaitu di
Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU untuk mengekstrak kulit buah jeruk nipis dan di Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga, Surabaya.
Tabel 3. Hasil ekstrak kulit jeruk nipis Citrus aurantifolia Chrism. Swingle
Pada Tabel 3 terlihat hasil ekstrak kulit jeruk nipis sebanyak 25 gram yang diperoleh setelah melalui proses dan prosedur yang dikontrol selama lima hari di dalam Laboratorium
Obat Tradisional. Etanol 96 digunakan dalam proses ini untuk melarutkan komponen flavonoid dan saponin yang juga bersifat polar. Komponen-komponen lain yang non-polar
tidak akan dilarutkan. Pada penelitian ini digunakan 5 perlakuan yaitu ekstrak kulit jeruk nipis dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, dan 6,25 sebagai variabel bebas untuk
mendapatkan konsenterasi minimal ekstrak kulit buah jeruk nipis yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans.
Hasil penelitian tersebut menunjukan Kadar Hambat Minimum KHM adalah dapat dilihat pada suspensi bakteri yang jernih. Pada penelitian ini, kekeruhan bahan coba di dalam
tabung tidak berubah sehingga dianggap tidak representatif untuk mengukur nilai Kadar Hambat Minimum KHM. Oleh karena itu, nilai KHM tidak dapat ditentukan. Pada Tabel 4
didapatkan bahwa ekstrak kulit jeruk nipis pada konsenterasi berbeda memiliki daya hambat yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Kadar
Berat Jeruk Nipis g Hasil Ekstrak Kulit
Jeruk Nipis g
2000 25
Universitas Sumatera Utara
Hambat Minimum KHM yang didapatkan ini selanjutnya diuji untuk mendapatkan Kadar Bunuh Minimum KBM pada media Triptic Soy Agar TSA.
Pada Tabel 4 didapatkan bahwa ekstrak kulit jeruk nipis pada konsenterasi tertentu dapat membunuh bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans pada media Triptic Soy
Agar TSA.
Tabel 4. Daya antibakteri ekstrak kulit jeruk nipis pada penentuan KBM terhadap pertumbuhan Aggregatibacter actinomycetemcomitans.
Bahan Uji
Replikasi Konsentrasi CFUml
Kontrol Mc
Farland CFUml
Kontrol Negatif
CFUml 100 50
25 12,5
6,25
Ekstrak etanol
kulit jeruk
nipis 1
TBUD TBUD
TBUD 2
TBUD TBUD
3 TBUD
TBUD 4
TBUD TBUD
5 TBUD
TBUD Keterangan : CFUml
= Colony Forming Unitml TBUD
= Tidak Bisa Untuk Dihitung Pengujian ekstrak kulit jeruk nipis terhadap Aggregatibacter actinomycetemcomitans
pada konsentrasi 100, 50 dan 25 menunjukkan hasil yang steril. Pada konsentrasi 12,5 dan 6,25 jumlah koloni tidak bisa dihitung karena pertumbuhan bakteri masih subur jumlah
koloni 300 yang ditandai dengan bentuk koloni yang tumpang tindih sehingga sulit untuk dihitung.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN