PEMBAHASAN Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit buah jeruk nipis terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans beserta konsentrasi daya hambat dan daya bunuh minimal ekstrak kulit jeruk nipis terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Aggregatibacter actinomycetemcomitans termasuk dalam spesies negatif Gramm fakultatif coccobaccilus. Bakteri ini memulai proses infeksi pada jaringan mukosa oral dan menjadi faktor etiologi utama terjadinya penyakit periodontal. Aggregatibacter actinomycetemcomitans merupakan anggota dari flora normal dan menyebabkan inflamasi pada jaringan periodontal apabila populasi bakteri ini melebihi ambang batas resistensi pejamu yaitu melebihi 20 populasi. 26 Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans serotype C yang dikultur pada media Triptic Soy Agar TSA. Media Triptic Soy Agar TSA merupakan media standar yang digunakan dalam menguji bakteri. 37 Buah jeruk nipis digunakan dalam penelitian ini adalah buah yang berwarna hijau dan segar sebanyak 2000 gram yang diperkirakan cukup untuk melakukan pengujian antibakteri terhadap Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Kulit buah jeruk nipis diambil dan dikeringkan dalam lemari pengering selama 8 hari di bawah lampu pijar dan diblender untuk menghasilkan simplisia agar meningkatkan luas permukaan kontak dengan pelarut. Simplisia dimaserasi dengan pelarut etanol 96 karena pelarut ini dapat mempermudah pemisahan senyawa aktif dari kulit jeruk nipis yaitu saponin dan flavonoid yang terdiri gugus polar. Gugus polar akan larut lebih tinggi dalam pelarut etanol 96. 28 Hasil maserasi kemudian diperkolasi dan dilanjutkan dengan menguapkannya menggunakan vacuum rotary evaporator dengan tekanan 1ATM. Vaccum rotary evaporator menurunkan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu di bawah titik didihnya dan zat aktif seperti flavonoid dan saponin tidak rusak oleh suhu yang tinggi. 29 Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini, KHM diperoleh dengan menggunakan metode dilusi dengan konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis yang digunakan adalah 100, 50, 25, 12,5 dan 6,25. Nilai KHM ditentukan dengan indikator tabung yang berubah menjadi jernih secara visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabung tidak terlihat jernih karena ekstrak kulit jeruk nipis itu sendiri berwarna coklat kehitaman. Hal ini disebabkan karena tanin yang terkandung di dalamnya dapat menimbulkan warna coklat. 30 Oleh karena itu nilai KHM tidak dapat diketahui karena semua ekstrak dengan berbagai konsentrasi berwarna keruh. Nilai KBM diperoleh dari konsentrasi minimum bahan coba yang dapat membunuh 99,9 bakteri yaitu tidak terlihat adanya pertumbuhan bakteri pada media TSA dengan metode Drop Plate Miles Mesra. Hasil penelitian ini terlihat tidak adanya pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 100, 50 dan 25 sedangkan pada konsentrasi 12,5 dan 6,25 terdapat pertumbuhan bakteri dengan jumlah koloni tidak bisa untuk dihitung 300 koloni. Jika jumlah koloni bakteri yang tumbuh 300 koloni, maka perhitungan tidak dilanjutkan karena akan memberikan hasil yang bias. Oleh karena itu, nilai KBM pada penelitian ini adalah pada konsentrasi 25 sehingga ekstrak kulit jeruk nipis diketahui memiliki efektivitas terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Beberapa penelitian efek antibakteri ekstrak kulit jeruk nipis terhadap beberapa bakteri telah dilakukan seperti Sumarno dkk, menemukan kadar bunuh minimum KBM pada bakteri positif Gramm, Methicillin Resistant Stapylococcus aureus MRSA yaitu pada konsentrasi 20. 30 Nilai KBM dari penelitian Sumarno dkk berbeda dengan penelitian ini karena jenis bakteri yang diuji adalah dari kelompok yang berbeda yaitu Sumarno dkk menguji pada bakteri positif Gramm sedangkan pada penelitian ini diuji pada bakteri negatif Gramm. 31 Dyna A, meneliti efektivitas ekstrak air perasan jeruk nipis terhadap bakteri negatif Gram, Shigella dysenteriae dan mendapatkan kadar hambat minimum KHM yaitu 6,25. 32 Nilai KHM pada penelitian Dyna dapat membantu dalam mencari nilai KHM yang lebih tepat pada penelitian ini dengan menggunakan metode difusi. Asal jeruk nipis yang berbeda dapat memberikan hasil uji yang berbeda pula. Hal ini disebabkan oleh keadaan geografis tanaman dari masing-masing daerah mempengaruhi kadar senyawa aktif pada kulit jeruk nipis seperti tanin dan flavonoid yang ikut berpengaruh dalam aktivitas antibakterinya. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

9 149 61

Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter Actinomycetemcomitans Secara In Vitro

18 134 67

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

6 26 70

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

0 0 16

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

0 1 4

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

0 0 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

0 0 8

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Chrism.) Swingle) TERHADAP BAKTERI Aggregatibacter actinomycetemcomitans SECARA IN VITRO

0 0 14

2.2 Etiologi Penyakit Periodontal - Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

0 0 12

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

0 1 15