Pembuatan Media Bakteri Pembiakan Spesimen Penentuan KHM Bahan Coba

Gambar 2: a. Jeruk nipis yang dikumpulkan, b. Jeruk nipis ditimbang sebelum dikupas kulitnya, c. Kulit jeruk nipis yang sudah kering diblender menjadi simplisia, d. Serbuk simplisia kulit jeruk nipis sesudah diblender, e. Simplisia dicampur dengan etanol 96 untuk diperkolasi.

3.7.2 Pembuatan Media Bakteri

Sebelum spesimen dibiakkan, dibuat media Triptic Soy Agar TSA sebanyak 20 gram bubuk TSA dilarutkan ke dalam 500 ml aquades untuk 40 petri 20mlpetri, lalu disterilkan di dalam autoklaf selama 15 menit dengan tekanan udara 2 ATM, suhu 121 o C. Setelah disterilkan, media disimpan dalam lemari pendingin. Jika akan digunakan kembali, maka media dipanaskan kembali hingga mendidih, lalu dituangkan ke dalam masing-masing petri dan dibiarkan hingga dingin. a c b d e Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Penimbangan bubuk media TSA Gambar 5. Media TSA cair Gambar 6. Uji bakteri Gambar 4. Sterilisasi TSA yang masih cair di dalam autoklaf. Universitas Sumatera Utara

3.7.3 Pembiakan Spesimen

Kegiatan pembiakan patogen dilakukan dalam suasana anaerob pada inkubator CO 2 . Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang digunakan adalah spesimen yang telah dibiakkan secara murni pada media Triptic Soy Agar TSA yang telah disiapkan dalam prosedur sebelumnya dalam suasana anaerob. Sebanyak 1 – 2 ose dari biakan murni bakteri uji yang telah dikultur dan tumbuh dengan subur disuspensikan dengan larutan NaCl 0,9 sampai diperoleh kekeruhan sesuai standar 0,5 Mac Farland atau sebanding dengan jumlah bakteri 1 x 10 8 CFUml.

3.7.4 Penentuan KHM Bahan Coba

Bahan coba ekstrak kulit buah jeruk nipis yang dipakai terdiri dari konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, 6,25. Masing-masing konsentrasi tersebut diambil sebanyak 1 ml lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian diberi label sesuai konsentrasinya. Selanjutnya ambil 1 ml suspensi bakteri yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan menggunakan mikropipet lalu dimasukkan ke dalam masing-masing tabung bahan coba yang telah diberi label kemudian divorteks. Lalu tabung-tabung tersebut dibandingkan dengan kontrol untuk menentukan nilai KHM dari masing-masing bahan coba. Tabung dengan kekeruhan yang mulai tampak jernih untuk setiap kelompok perlakuan merupakan KHM yaitu konsentrasi minimal ekstrak atau bahan uji apapun yang mampu menghambat pertumbuhan Aggregatibacter actinomycetemcomitans dalam media pembenihan setelah diinkubasi 24 jam dan tidak tumbuh koloni kuman dalam pembenihan tersebut.

3.7.5 Penentuan KBM Bahan Coba

Dokumen yang terkait

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

9 149 61

Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter Actinomycetemcomitans Secara In Vitro

18 134 67

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

6 26 70

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

0 0 16

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

0 1 4

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

0 0 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

0 0 8

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Chrism.) Swingle) TERHADAP BAKTERI Aggregatibacter actinomycetemcomitans SECARA IN VITRO

0 0 14

2.2 Etiologi Penyakit Periodontal - Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

0 0 12

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

0 1 15