23 untuk meng-customize dan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang
dibuat dengan perangkat SIG Arcview. Dengan Avenue, secara umum para pengguna dapat melakukan aktifitas-aktifitas sebagai
berikut ; 1. Meng-customize tampilan Arcview menyembunyikan dan atau
memunculkan control dari para penggunannya. 2. Memodifikasi menu dan tools standar Arcview.
3. membuat menu dan tools baru untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
4. Mengotomasikan proses integrasi aplikasi-aplikasi Arcview dengan aplikasi-aplikasi lain.
5. Mengembangkan fungsi dan prosedur baris-baris kode yang membentuk suatu proses yang lebih besar yang diperlukan di
dalam aplikasi.
2.3 Proses Pengembangan Sistem
Menurut Whitten 2004, p81 System Development Process adalah Proses pengembangan terstandarisasi yang mendefinisikan suatu aktivitas,
metode, praktik terbaik, dan perangkat terotomasi yang akan digunakan oleh para pengembang sistem untuk mengembangkan dan secara berkesinambungan
memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak. Dalam pengembangan sistem informasi, perlu melewati beberapa
tahapan mulai dari perencanaan sistem hingga penggunaan sistem. Dengan
24 mengikuti tahapan-tahapan ini diharapkan pengembangan sistem dapat
diselesaikan dengan baik. Tahap-tahap tersebut dinamakan SDLC System Development Life Cycle.
2.3.1 Model SDLC
System Development Life Cycle
Di dalam pengembangan sistem informasi, masalah yang muncul tidak langsung dapat dihilangkan tetapi harus dikenali terlebih dahulu
sebelum solusinya dibuat. Biasanya pengembang menggunakan
pendekatan atau model tahapan yang berbeda dalam pengembangan suatu sistem informasi.
Menurut prahasta 2002, p222 telah dikembangkan beberapa model proses rekayasa piranti lunak atau sistem informasi, masing-
masing memiliki kekuatan dan kelemahan, akan tetapi seluruhnya memiliki serangkaian tahapan yang sama dalam mengembangkan suatu
sistem informasi. Berikut adalah beberapa jenis model SDLC yang umum digunakan :
a. Waterfall Model b. Prototyping Model
c. RAD Model d. Spiral Model
25
2.3.2 Waterfall Model
Gambar 2.4 Pengembangan Sistem dengan Model Waterfall Penulis menggunakan model ini dalam pengembangan sistemnya
Menurut Prahasta 2002, p223 Metode ini membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak,
dimulai dari tingkat sistem, analisis, desain, coding, pengujian dan pemeliharaan. Pada model ini terdapat aktivitas- aktivitas sebagi
berikut : a. Rekayasa Sistem Informasi System Information Engineering.
Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan dari
semua elemen sistem dan mengalokasikan suatu subset ke dalam pembentukan perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat
Rekayasa Sistem Analisis Sistem
Perancangan Pemrograman
Pengujian Operasi dan Pemeliharaan
26 lunak harus berkomunikasi dengan hardware, manusia dan basis
data. Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada level sistem dengan sedikit
perancangan dan analisis. Tahap ini juga kadang disebut dengan Project Definition.
b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Software Requirements Analysis. Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke
perangkat lunak. Harus dapat dibentuk domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, performansi dan antarmuka.
c. Perancangan Design. Proses mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak
sebelum dimulai
penulisan program.
Desain ini
harus didokumentasikan dengan baik dan menjadi bagian konfigurasi
perangkat lunak. d. Pemrograman Coding. Desain pada tahap sebelumnya harus
diubah menjadi bentuk yang dimengerti mesin komputer. Maka dilakukan langkah penulisan program. Jika desain-nya detil, maka
coding dapat dicapai secara mekanis. e. Pengujian Testing. Setelah kode program selesai dibuat, dan
program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan
mencari segala kemungkinan kesalahan. Dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.
27 f.
Operasi dan Pemeliharaan SupportMaintenance. Perangkat lunak setelah diberikan pada pelanggan, mungkin ditemukan error ketika
dijalankan di lingkungan pelanggan. Atau mungkin pelanggan meminta penambahan fungsi, hal ini menyebabkan faktor
maintenance pemeliharaan ini menjadi penting dalam penggunaan metode ini. Pemeliharaan ini dapat berpengaruh pada semua
langkah yang dilakukan sebelumnya.
2.4 Alat Perancangan Sistem